TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan meluncurkan chatbot WhatsApp aplikasi PeduliLindungi. Tujuannya, mempercepat respons pengaduan masyarakat terkait penggunaan aplikasi tersebut.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengungkapkan kalau selama ini pengaduan dikirimkan ke email sertifikat@pedulilindungi.id atau call center 119 ext 9. Lewat dua saluran itu, rata-rata jumlah aduan mencapai 134 ribu email dan 80 ribu telepon per pekan.
Sebagian besar pengaduan soal sertifikat vaksin dan informasi data seperti nama, nomor handphone, dan lain-lain. "Oleh karena itu Kemenkes mencoba menghadirkan layanan chatbot untuk mengatasi permasalahan terkait sertifikat, status vaksinasi, dan perbaikan informasi diri,” kata Kunta dalam peluncuran secara virtual yang dipantau di Jakarta, Rabu 10 November 2021.
Untuk mengakses chatbot ini masyarakat bisa menghubungi WhatsApp Kemenkes RI yang sebelumnya juga digunakan untuk membantu masyarakat yang melakukan isolasi mandiri yakni di nomor 0811 1050 0567. Untuk kebutuhan verifikasi, masyarakat dapat memasukkan kode OTP pada nomor telepon yang terdapat di aplikasi Peduli Lindungi.
Selanjutnya, masyarakat bisa memilih jenis pengaduan setelah muncul balasan ‘menu’. Pengaduan yang bisa diatasi berupa permasalahan saat mengunduh sertifikat vaksin, status vaksinasi, dan perubahan informasi data diri. Layanan chatbot WhatsApp ini dijanjikan dapat diakses 24 jam setiap harinya.
Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, Setiaji, mengatakan persoalan seperti data informasi diri yang tidak benar bisa diselesaikan setidaknya dalam waktu satu jam. “Jadi saat Anda mendapat konfirmasi dari chatbot tersebut, saat itu juga sistem PeduliLindungi melakukan perubahan. Kecuali terdapat permasalahan seperti NIK (Nomor Induk Kependudukan) terpakai, itu beda lagi,” ucapnya.
Baca juga:
Luhut: Aplikasi PeduliLindungi Navigasi Lewati Badai Covid-19