TEMPO.CO, Jakarta - Banjir merupakan masalah yang hingga kini masih sering terjadi di Indonesia. Di antara banyaknya daerah yang memiliki potensi banjir, DKI Jakarta menjadi daerah dengan potensi banjir paling tinggi. Dilansir dari tempo.co, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa banjir di daerah DKI Jakarta terjadi karena potensi banjir yang berasal dari tiga front, yakni banjir rob, banjir kiriman, dan hujan lebat.
Selain DKI Jakarta, banjir merupakan masalah yang bisa terjadi di berbagai jenis wilayah sekaligus. Dilansir dari wri.org, sebanyak 640.000 orang terdampak banjir setiap tahunnya. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara ke-6 yang paling sering terdampak banjir di dunia. Dilansir dari wri-indonesia.org, berikut adalah tiga penyebab banjir:
Berkurangnya Tutupan Pohon
Pohon berperan penting dalam menjaga keseimbangan hidrologi di alam. Apabila tutupan pohon terjaga dengan baik, air hujan dan permukaan dapat terserap dengan baik ke dalam tanah. Sebab, pohon membuat tanah menjadi gembur sehingga lebih mudah menyerap air.
Akar pohon juga membuat air hujan dan permukaan lebih mudah terserap ke dalam tanah. Karena itu, apabila tutupan pohon tidak terjaga dengan baik, keseimbangan hidrologis alam akan terganggu. Salah satu implikasi dari tidak terjaganya keseimbangan hidrologis di alam adalah banjir.
Cuaca Ekstrem
Sudah menjadi rahasia umum bahwa hujan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya banjir. Secara spesifik, hujan yang dapat menyebabkan banjir adalah hujan yang terjadi dalam intensitasnya melebihi 100 mm per hari.
Selain hujan, fenomena cuaca berupa Osilasi Madden-Julian (OMJ) menjadi penyebab terjadinya hujan. Fenomena tersebut membuat massa udara basah meningkat, yang kemudian berimplikasi terhadap tingginya curah hujan.
Kondisi Topografis
Kondisi topografis suatu wilayah juga berpengaruh terhadap terjadinya banjir di suatu wilayah. Semakin curam kemiringan suatu lereng, semakin besar pula kemungkinan kerusakan yang disebabkan oleh banjir bandang di daerah tersebut. Kondisi tersebut terjadi di daerah Pegunungan Cyclop yang kemiringan lerengnya melebihi 40 persen.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca: Anies Baswedan Sebut Sebab Banjir Jakarta Antara Lain Banjir Kiriman, Artinya?