TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengkonfirmasi angka penularan Covid-19 mulai mendekati 50 juta kasus, dan jumlah kematian mencapai 800 ribu jiwa. Penghitungan global untuk Covid-19 naik menjadi di atas 270,4 juta pada hari Senin, 13 Desember 2021, sementara jumlah kematian naik di atas 5,30 juta, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University.
Amerika terus memimpin dunia dengan total 49,9 juta kasus dan 797.473 kematian. Perhitungan itu muncul ketika warga New York memulai pekan ini dengan kebijakan baru penggunaan masker di semua tempat umum, termasuk di dalam ruangan, untuk memutus penyebaran penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2 itu.
Gubernur New York, Kathy Hochul, mengumumkan kebijakan itu akhir pekan lalu di tengah lonjakan kasus baru. “Langkah itu didasarkan pada tingkat kasus mingguan tujuh hari negara bagian, serta peningkatan rawat inap,” ujar dia menurut laporan Selasa, 14 Desember 2021.
New York memberlakukan wajib penggunaan masker di awal pandemi pada April 2020 yang berlangsung lebih dari setahun. Kebijakan baru berlaku untuk pelanggan dan staf bisnis di berbagai lokasi. “Kita memasuki masa ketidakpastian dan kita bisa stabil di sini atau kasus kita bisa lepas kendali,” kata Hochul memperingatkan.
New York bergabung dengan beberapa negara bagian dengan kebijakan menggunakan masker dalam ruangan yang serupa, termasuk Washington, Oregon, Illinois, New Mexico, Nevada, dan Hawaii.
Saat ini Amerika masih mencatat rata-rata lebih dari 120.000 kasus baru setiap hari, menurut pelacak New York Times, dan lebih dari 1.200 kematian. Angka-angka itu jauh di bawah tingkat yang terlihat selama bulan-bulan musim panas dan puncaknya pada musim dingin lalu. Angka itu meningkat pada tingkat yang sangat cepat, terutama di wilayah Timur Laut dan Great Lakes.
New Hampshire sekarang memimpin negara dalam kasus baru, diukur berdasarkan per kapita, dan memiliki lebih banyak pasien di rumah sakit dengan Covid-19 daripada kapan pun sejak awal pandemi.
Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci, mendorong agar orang Amerika mendapatkan suntikan vaksin penguat atau bosster mereka. “Booster adalah perlindungan terbaik dan optimal terhadap Covid-19 varian Omicron,” tutur dia.
Sejauh ini, data menunjukkan Omicron lebih menular daripada varian lain dan mungkin menghindari beberapa perlindungan yang ditawarkan oleh dosis vaksin primer. Namun, masih belum pasti Omicron lebih mematikan dari varian lain dan booster muncul untuk menaikkan level antibodi dalam tubuh manusia untuk mengatasinya.
Menurut Fauci, Omicron sepertinya memiliki tingkat penularan yang tinggi. Namun, berita yang agak menggembirakan, kata dia, adalah bahwa data awal menunjukkan bahwa ketika seseorang mendapatkan penguat mRNA, itu meningkatkan tingkat perlindungan yang cukup tinggi. “Sehingga bekerja dengan baik melawan Omicron.”
Fauci sekali lagi mendesak mereka yang tidak divaksinasi untuk mendapatkan suntikan utama mereka sesegera mungkin. Pelacak vaksin dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa hampir 202 juta orang yang tinggal di Amerika telah divaksinasi sepenuhnya, sama dengan 60,8 persen dari keseluruhan populasi.
Sebagai informasi, saat ini India berada di urutan kedua dengan jumlah kasus terbanyak di bawah Amerika dengan jumlah 34,7 juta kasus dan 475.636 kematian. Brasil memiliki angka kematian tertinggi kedua dengan 615.457 dan 22,1 juta kasus. Di Eropa, Rusia memiliki kematian paling banyak dengan 284.909 kematian, diikuti oleh Inggris dengan 146.934.
Cina, tempat virus pertama kali diidentifikasi pada akhir 2019, telah memiliki 112.345 kasus yang dikonfirmasi dan 4.809 kematian, menurut angka resminya, yang secara luas dianggap sangat diremehkan.
MARKET WATCH | ASSOCIATED PRESS | ABC NEWS
Baca:
Ahli dari Denmark Kembangkan Molekul Baru untuk Blokir Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.