Disebutkan, kayu jati bagian dalam memiliki zat yang bersifat toxic (racun) dalam zat ekstraktif. Zat racun itu anti rayap itu bernama tectoquinon. Adanya zat ekstraktif pada kayu jati, menyebabkan kayu teras menjadi lebih berat dari pada kayu bagian gubal (bagian luar) pada kadar air yang sama.
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sulawesi (BPPKS) menunjukkan bahwa kayu jati memeroleh derajat kerusakan kayu sebesar 10. Artinya, kayu jati termasuk jenis kayu dengan ketahanan alami tingkat I (sangat tahan).
Meski begitu, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kuat dan tidaknya ketahanan kayu jati terhadap serangan rayap tanah. Di antaranya, metode perlakuan, besarnya koloni dan populasi rayap, dan lokasi tempat tumbuh kayu jati.
Terkait dengan lokasi tumbuh, nyatanya berpengaruh terhadap jumlah relatif kayu jati bagian dalam dan luar.
Dalam hal ini, kelas umur berpengaruh terhadap pengurangan berat kayu, karena dimensi sel akan bertambah nilainya sesuai dengan bertambahnya umur pohon sampai pada umur tertentu. Tetapi, hal itu tidak nyata berpengaruh terhadap mortalitas rayap tanah.
Baca : Kenali Faktor Pendukung Rayap Berbiak yang Gerogoti Kayu Rumah
HARIS SETYAWAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.