TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah lonjakan kasus Covid-19, pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen masih berjalan. Banyak orang tua dan anak yang khawatir dan cemas karena takut tertular virus corona. Ketua Program Studi Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Natalia Dewi Wardani mengatakaan salah satu kekhawatiran itu dilatarbelakangi tingkat kepatuhan protokol kesehatan anak di bawah 11 tahun yang masih rendah.
Menurut Natalia, ada beberapa cara untuk mengurangi rasa khawatir dan kecemasan tersebut di antaranya adalah dengan memastikan jadwal PTM ke sekolah. Natalia mengatakan mengurangi ketidakpastian adalah cara yang bagus untuk mengurangi kecemasan bagi anak-anak. “Untuk anak-anak yang memang ada sedikit kekhawatiran, coba bertanya kepastian jadwal dan fleksibilitas untuk pembelajaran jarak jauh jika kasus Covid-19 meningkat,” jelasnya dalam acara webinar bertajuk "Persiapan Mental Pembelajaran Tatap Muka" seperti dikutip di laman resmi Undip pada Senin, 31 Januari 2022.
Komunikasi antara anak, guru, dan pihak sekolah, kata Natalia, sebaiknya intens dilakukan sehingga anak akan merasa aman. Natalia mengatakan apabila ketika PTM ada rasa takut atau kecemasan, anak-anak perlu berkomunikasi dan mencari dukungan dari orang tua atau guru. Orang tua atau guru membantu menjaga anak-anak agar tetap aman dan nyaman.
Namun, Natalia mengingatkan orang tua juga agar menghindari memberi rasa jaminan aman yang berlebihan dan membatasi rasa kekhawatiran yang berlebihan. “Pasti aman, tidak ada yang sakit di sekolah dalam satu bulan ke depan, itu contoh jaminan yang berlebihan dan perlu dihindari,” ujarnya. Natalia mengatakan yakinkan kepada anak-anak bahwa kebijakan yang diterapkan di sekolah akan menyesuaikan dengan jumlah kasus dan peraturan pemerintah.
Anak-anak juga disarankan untuk diberikan alat atau aplikasi dan kosakata untuk mengelola rasa kecemasan melalui strategi mindfullness. Ada beberapa aplikasi seperti My Life, Breathe Think Do With Sesame Street, dan Mindfull Powers yang akan membuat mindfullness menjadi menyenangkan dan menarik bagi mereka. Anak-anak juga bisa membaca buku untuk menenangkan diri. “Membaca buku dapat membantu anak-anak mengenali emosinya dan mengekspresikan emosinya dengan lebih baik.” katanya.
Sedangkan untuk orang tua yang mengalami kecemasan, diharapkan bisa mengelola stres dengan baik. Orang tua perlu berpikir positif agar meningkatkan endorphine serta bisa melakukan afirmasi dengan mengucapkan pada diri sendiri hal-hal yang positif sehingga pikiran dipenuhi pengalaman menyenangkan dan bisa meningkatkan imunitas.
Baca juga: Mengenal Duck Syndorme: Terlihat Tenang Padahal Tertekan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.