TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan rumah sakit di Yogyakarta mulai merasakan lonjakan pasien Covid-19 selang dua pekan terakhir Februari ini seiring merebaknya kasus harian di wilayah itu.
"Dari 50 bed isolasi yang kami sediakan, sudah terisi 20 persen dengan pasien gejala sedang-berat dua pekan ini," kata Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Mohammad Komarudin, Senin, 14 Februari 2022.
Komarudin menuturkan seluruh pasien itu merupakan warga area Yogyakarta, tak ada pendatang, wisatawan atau domisili luar daerah. Usia terkecil pasien dirawat 4 tahun dengan gejala panas tinggi.
"Semua pasien positif yang kami rawat sudah diperiksa sampelnya di laboratorium, 100 persen varian Omicron, tidak ada yang Delta," kata Komarudin.
Komarudin menuturkan semua sampel pasien positif yang dirawat itu telah dikirim ke laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) guna dilakukan pemeriksaan lanjutan Whole Genome Sequencing atau WGS.
"Sekarang kami tak bedakan ruang isolasi dan ICU, kami siapkan 10 ventilator untuk kondisi darurat jadi semua ranjang bisa di-upgrade menjadi unit darurat," kata Komarudin, yang menambahkan bahwa dalam kondisi ledakan kasus lebih parah bisa menambah ranjangnya menjadi 90 bed.
Komarudin mengatakan yang menjadi kebutuhan pihaknya saat ini justru unit ambulans karena rumah sakit di pusat kota Yogya itu juga melayani home service. Unit ambulans yang tersedia baru tiga unit, di mana satu unit untuk berkeliling.
"Untuk stok oksigen relatif aman, apalagi Yogya sudah membangun dan mengoperasikan generator oksigen sendiri untuk memenuhi pasokan," kata dia.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan, mengatakan lonjakan kasus harian di Yogyakarta yang per harinya 1.000 kasus saat ini, juga dirasakan pihaknya dengan adanya kenaikan pasien, meski belum signifikan dan masih bisa diampu dengan stok ranjang utama. "Kami sedang merawat 22 pasien, tapi tidak di ICU semua," kata dia.
Banu mengatakan dari total 165 ranjang yang disiagakan tahun lalu saat menangani ledakan varian Delta, saat ini baru disiagakan 41 ranjang. "Saat ini kami masih aktifkan 41 ranjang, namun kami sudah menyiapkan jika ada eskalasi dengan menyiapkan jumlah ranjang seperti tahun lalu," kata dia.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Yogyakarta Sigit Alifianto mengatakan lonjakan pasien Covid-19 yang dirawat juga tampak pasca-bangunan Hotel Mutiara di kawasan Malioboro dioperasikan sebagai selter Covid-19 pada Sabtu, 12 Februari 2022.
"Pada Minggu sore hotel ini langsung dihuni sebanyak 49 pasien Covid-19 gejala ringan atau tanpa gejala, tapi pada Senin pagi ini pasien sudah menjadi 63 orang," kata Sigit.
Sigit mengatakan mereka yang dirawat di selter Hotel Mutiara ini diprioritaskan bagi mereka yang memiliki KTP Yogyakarta, namun tidak tertampung di selter kabupaten/kota.
Baca:
Ini Sebab Tim Vaksin Merah Putih Yakin Bisa Atasi Omicron
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.