Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara BPON Kupang Tangkap Citra Galaksi M83

image-gnews
Citra Galaksi M83 dari teleskop di BPON Kupang. (BRIN)
Citra Galaksi M83 dari teleskop di BPON Kupang. (BRIN)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Pengelola Observatorium Nasional (BPON) di Kupang belum lama ini merilis dua buah foto objek sama, Galaksi M83, namun berbeda tampilan, yaitu hitam putih dan berwarna.

Abdul Rahman, koordinator BPON Kupang, menjelaskan peralatan dan cara membuatnya. Menurutnya, BPON di Kupang memiliki beberapa buah teleskop yang digunakan untuk riset dan astrofotografi. Untuk kedua keperluan tersebut, teleskop-teleskop tersebut harus minimal memiliki kemampuan pointing (mengarah ke) dan tracking (mengikuti) target yang bagus.

"Dengan demikian, pengamatan target redup tertentu bisa dilakukan dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi yang diinginkan,” kata Abdul dikutip dari situs BRIN, 11 Februari 2022.

Citra hitam putih diambil di BPON dengan menggunakan teleskop refraktor Takashi berdiameter 106 mm dengan panjang fokus 530 mm. Dudukan teleskopnya (telescope mount) memakai tipe German equatorial.

Untuk merekam citranya digunakan kamera CCD dengan resolusi 3326 x 2504 pixel. Teknik yang digunakan untuk memperoleh citra tersebut cukup sederhana. Setelah teleskop diarahkan tepat ke target, yakni M83, maka dudukannya diatur agar teleskop tersebut terus mengikuti target sehingga M83 dan bintang-bintang lainnya tetap berasa di posisi yang sama di citra yang direkam selama 10 menit,

Sedangkan citra berwarna diambil dari http://www.patrikphoto.com/m83_en/. Untuk memperolehnya, selain kemampuan pointing dan tracking yang lebih baik, juga dibutuhkan peralatan yang lebih lengkap dan proses yang lebih lama dan rumit.

Gambar itu diperoleh dengan menggunakan teleskop yang berukuran dan berpanjang fokus lebih besar daripada yang dipakai di BPON. Selain itu, alatnya juga dilengkapi dengan filter astronomi untuk bisa menghasilkan beragam warna.

Total waktu pemotretan dengan memakai 4 filter memakan waktu 6 jam 16 menit. Setelah akusisi data, proses dilanjutkan dengan pemrosesan data memakai beberapa perangkat lunak pengolah citra yang tentu saja membutuhkan ilmu tersendiri dan banyak kesabaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Investasi yang dikeluarkan sebanding dengan hasil yang bisa kita lihat pada gambar perbandingan tersebut. Kendati demikian, gambar hitam putih sederhana itu ternyata mampu juga memberikan informasi astronomis. Dengan jelas kita bisa melihat bahwa M83 adalah sebuah galaksi spiral yang memiliki batang (bar) di tengahnya,” ujarnya.

M83 atau lengkapnya Messies 83 dikenal juga dengan sebutan Southern Pinwheel Galaxy dan NGC 5236. Jaraknya dari Bumi diperkirakan sekitar 15 juta tahun cahaya. Terlihat dari Bumi, M83 berada di dalam konstelasi Hydra.

M83 jauh lebih kecil daripada Galaksi Bimasakti akan tetapi ia memproduksi bintang dengan laju yang jauh lebih cepat. Titik-titik berwarna merah muda (pink) pada citra berwarna adalah lokasi-lokasi tempat lahirnya bintang-bintang baru.

“Teleskop di BPON juga bisa menghasilkan citra berwarna. Kali ini sengaja diambil citra hitam putih untuk menunjukkan bahwa dengan alat dan teknik yang lebih sederhana pun sebenarnya sudah bisa diperoleh informasi astronomis tertentu,” ucapnya.

Baca:
Setangkai Mawar Semesta dari Dua Galaksi yang Berinteraksi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

7 hari lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

47 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

47 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

47 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

27 Januari 2024

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

Pembangunan Observatorium Timau dirintis sejak 2017.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.