Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PCR Positif tapi tak Bisa Dapat Obat Gratis? Bagian Ini Kuncinya

image-gnews
Pekerja menyortir obat Covid-19 di gerai ekspedisi pengiriman barang Sicepat di Jalan K.S Tubun, Petamburan, Jakarta, Sabtu, 17 Juli 2021. Pemerintah Pusat resmi membagikan sebanyak 300.000 paket obat gratis berupa multivitamin, Azithtromycin, dan Oseltamivir bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pekerja menyortir obat Covid-19 di gerai ekspedisi pengiriman barang Sicepat di Jalan K.S Tubun, Petamburan, Jakarta, Sabtu, 17 Juli 2021. Pemerintah Pusat resmi membagikan sebanyak 300.000 paket obat gratis berupa multivitamin, Azithtromycin, dan Oseltamivir bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang mengeluh tak bisa mengakses layanan obat gratis dari Kementerian Kesehatan usai terkonfirmasi positif Covid-19 melalui tes PCR. Mereka telah mengikuti anjuran tracing demi bisa berperan membatasi penularan penyakit itu di tengah keluarga dan lingkungan masing-masing, namun ternyata jalur layanan telemedisin yang berlanjut ke pengiriman paket obat gratis tak semudah yang dikira, padahal mereka berada dalam wilayah layanan tersebut.

Pengalaman Tempo dan kerabat yang menjalani jalur tersebut menemukan titik pangkal persoalan ada pada awal begitu hasil tes positif PCR didapat. Jika proses pendataan identitas yang dilakukan oleh petugas laboratorium ataupun petugas medis di pusat layanan kesehatan benar, hasil positif itu akan segera diikuti dengan notifikasi dari Kementerian Kesehatan yang dikirim via ponsel. Isinya menyatakan kalau si penerima--disertai data NIK--telah terdata sebagai pasien positif Covid-19.

"Ini, kok saya gak terima ya padahal sudah lewat beberapa hari sejak tes PCR," kata seorang kerabat. Dia tes PCR mandiri di RSUD setempat di Ibu Kota dan dinyatakan positif. Tapi, sejak itu pula dia tak mendapat petunjuk untuk bisa mengakses layanan paket obat gratis dari Kementerian Kesehatan. Dalam notifikasi pesan singkat yang semestinya segera diterimanya sebagai pasien positif Covid-19, dicantumkan panduan untuk pemakaian fasilitas ISOMAN GRATIS berupa konsultasi dokter dan pengobatan dari Kemenkes.

Warga saat mengikuti tes antigen dan PCR massal di Krukut, Tamansari, Jakarta, Selasa 11 Januari 2022. TEMPO/Subekti.

Itu sebabnya, ketika dia mencoba mengakses link isoman.kemkes.go.id, NIK-nya tak dikenal sebagai pasien positif sehingga proses pengajuan resep obat gratis tak bisa berlanjut. "Yang seperti ini banyak juga, mereka mencoba 'menerobos' ke layanan obat gratis tapi tidak bisa karena NIK nya tak terdaftar (sebagai pasien positif)," ujar Irwan Heriyanto, dokter yang juga Ketua Tim Medis di Halodoc.

Dalam keterangannya, Irwan menekankan dua syarat awal perihal mendapatkan obat gratis ini. Pertama, program ini khusus untuk pasien Covid-19 gejala ringan atau tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri. Kedua, harus mendapatkan notifikasi lewat pesan dari Kemenkes tersebut--yang di dalamnya juga memuat kode voucher untuk digunakan saat menjalani telemedisin di satu platform tertentu dan mendapatkan layanan konsultasi gratis dari dokternya.

Itu artinya, tahapan konsultasi dokter via telemedisin wajib dilalui. Pengalaman Tempo di tahapan ini adalah pentingnya berkonsultasi sejelas mungkin sekalipun harus melakukannya secara tertulis. Dari gejala yang dipahaminya, dokter akan meresepkan pertama-tama apakah kita akan diberikannya obat gratis dari pemerintah berupa Paket A atau B. Yang pertama ditujukan kepada pasien yang tidak bergejala dan karenanya hanya berisi multivitamin.

Paket B akan memuat pula obat antivirus dan parasetamol karena pasien bergejala. Obat antivirus inilah yang cukup mahal jika harus ditebus mandiri, karenanya pastikan jika memang bergejala dokter meresepkan yang Paket B.

Proses konsultasi yang jelas juga memudahkan dokter telemedisin meresepkan obat tambahan di luar paket, sesuai gejala atau kondisi kita. Resep digital dari dokter di tahap ini nanti yang diunggah di link isoman.kemkes.go.id. Nah, di bagian ini agak membingungkan karena apapun isi resep, sepanjang apapun jenis obat yang ditulis di sana, yang akan dikirim nantinya dari Apotek Kimia Farma terdekat adalah paket obat gratis, A atau B, tersebut. Itu sebabnya tak ada pembayaran apapun hingga di titik ini.

Layanan Telemedisin bagi pasien isoman. Foto: Istimewa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seandainya, jenis-jenis obat lain dalam resep itu dibutuhkan, inilah yang harus ditebus mandiri alias berbayar. Caranya, kembali ke platform telemedisin dan ikuti cara pembelian obat di sana. "Sistem dari pemerintah memang baru seperti itu," kata Irwan.

Catatan lain adalah proses pengiriman obat gratis yang membuat kita harus menunggu. Tempo menerima paket obat itu di tangan setelah berselang lebih dari 24 jam dari status tebus obat sedang diproses. Tentang ini Irwan tak terkejut karena berbagai alasan. Di antaranya adalah beban di setiap apotek Kimia Farma, atau lokasi si pasien termasuk memiliki positivity rate Covid-19 tinggi sehingga banyak yang harus dilayani. 

"Jadi tunggu saja, paling besok datangnya," kata dia dan terbukti. Tempo membandingkan waktu pengiriman obat gratis itu dengan yang tebus obat tambahan mandiri yang jauh berbeda.

Berikut ini keterangan tentang jenis obat gratis Paket A dan Paket B dari Kementerian Kesehatan:

Pasien Tanpa Gejala (Paket A)
- Multivitamin C, B, E, Zinc - 10 tab
- Untuk semua umur, termasuk ibu hamil,*
- Dosis 10 hari

Pasien Gejala Ringan (Paket B)
- Multivitamin C, B, E, Zinc - 10 Tab
- Favipiravir 200mg - 40 Kap atau Molnuvirapir 200mg - 40 Tab
- Paracetamol 500mg - 10 Tab
- Untuk umur 18+
- Dosis 10 Hari

Baca juga:
Tim Peneliti di Surabaya Klaim Temukan Cara Cepat PCR Deteksi Omicron


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

7 jam lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.


OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

10 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat ditemui di sela-sela acara The Finance Executive Forum di Jakarta Pusat pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.


Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Wakil Perdana Menteri Singapura dan Menteri Keuangan Lawrence Wong. REUTERS/Isabel Kua
Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.


AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.


Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Petugas keamanan berjaga-jaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 3 Februari 2021. REUTERS/ Foto Thomas Peter/File
Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat


Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Botol berlabel
Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?