Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Motivasi dalam Kajian Psikologi Merujuk 3 Teori Ini

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Mendengarkan musik atau lagu juga bisa jadi cara agar kita termotivasi untuk melakukan pekerjaan.
Mendengarkan musik atau lagu juga bisa jadi cara agar kita termotivasi untuk melakukan pekerjaan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang atau kelompok yang ingin mencapai tujuan akan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuannya. Perilaku usaha itu berarti motivasi yang secara sadar meningkatkan kemampuan untuk mencapai sesuatu. 

Mengutip jurnal Psychological Science, ahli psikologi memahami motivasi berdasarkan berbagai analisis. Misalnya, analisis kognitif, perilaku, dan afektif sering digunakan untuk menjelaskan tentang motivasi. 

Ada tiga pandangan mengenai motivasi, yaitu teori kebutuhan, humanistis, dan perilaku:

  • Teori kebutuhan 

Teori ini merujuk pemikiran Abraham Maslow, bahwa motivasi melalui kepuasan kebutuhan diatur dalam tatanan hierarkis. Rasa tidak puas yang menggerakkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan.

Manusia sebagai makhluk yang tidak akan puas hanya dengan terpenuhi satu kebutuhan saja. Manusia akan puas jika semuanya terpenuhi, walaupun dipastikan terus mengejar kebutuhan yang baru. Supaya kebutuhan itu terpenuhi, manusia membangun motivasi untuk mendapat segalanya. Kepuasan bersifat sementara waktu.

  • Teori humanistis 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teori humanistis menjelaskan, bahwa hanya ada satu motivasi yang dimiliki seseorang. Motivasi itu dimiliki oleh individu sepanjang waktu dan di mana pun berada. Menurut teori ini, menghormati seseorang yang mempunyai potensi dan keinginan untuk belajar. 

  • Teori perilaku (behavior

Teori ini berpendapat, motivasi dipengaruhi sepenuhnya oleh lingkungan. Suatu tingkah laku akan termotivasi, apabila konsekuensi perilaku itu menggerakkan emosi individu. Entah itu menjadi suka atau tidak sama sekali. Bila konsekuensi tingkah laku menimbulkan rasa suka, maka tindakan menjadi kuat. Tapi jika tingkah laku itu menimbulkan rasa tidak suka, maka perilaku itu akan ditinggalkan.

HARIS SETYAWAN 

Baca: Perbedaan Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Dunia Kerja

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

2 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

2 hari lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

3 hari lalu

Cinta Laura/Foto: Instagram/Cinta Laura
Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.


Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

3 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

5 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

6 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

22 hari lalu

Ilustrasi Salat Idul Fitri. ANTARA FOTO/Jojon
Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.


Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

23 hari lalu

Ilustrasi bencana alam.
Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.