Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Hewan Ini Beraktivitas Mengandalkan Gelombang Bunyi, Tak hanya Lumba-Lumba

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Burung Walet (Wikipedia)
Burung Walet (Wikipedia)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai jenis hewan yang mengandalkan gelombang bunyi untuk beraktivitas. Kemampuan itu sonar biologis atau ekolokasi. Mengutip Dolphins World, ekolokasi adalah proses mengirimkan gelombang bunyi yang dipantulkan kembali. Hewan laut yang menggunakan kemampuan itu salah satunya lumba-lumba.

Ekolokasi merupakan kemampuan hewan untuk menemukan objek melalui gelombang bunyi. Di dalam air, gelombang bunyi merambat 4,5 kali lebih cepat daripada di udara. Itu sebabnya, ekolokasi merupakan kemampuan bertahan hidup lumba-lumba.

Kemampuan ekolokasi lumba-lumba berguna untuk menentukan arah, berburu, dan melindungi diri dari predator. Ekolokasi sangat berguna untuk aktvitas berkomunikasi lumba-lumba di perairan yang keruh atau gelap. Di perairan yang gelap, lumba-lumba tak bisa mengandalkan indra penglihatan. Itu sebabnya, pancaran bunyi  sangat penting untuk kelangsungan hidupnya.

Tak hanya lumba-lumba, ada berbagai hewan di daratan yang mengandalkan kemampuan ekolokasi untuk kelangsungan hidup.

Apa saja?

  • Kelelawar

Kelelawar juga menggunakan kemampuan ekolokasi. Tapi, tak semua spesies kelelawar sama kebutuhannya ketika menggunakan kemampuan sonar biologis, seperti dikutip dari AZ Animals. Microchiroptera, kelelawar (kampret) ini menggunakan ekolokasi untuk berburu. Ada juga spesies Megachiroptera (codot) yang menggunakan kemampuan ekolokasi untuk navigasi. Perbedaan itu dipengaruhi evolusi masing-masing spesies kelelawar.

  • Celurut

Setidaknya ada tiga spesies celurut yang menggunakan kemampuan ekolokasi, yaitu celurut biasa (Sorex araneus), celurut pengembara (Sorex vagrans), dan celurut ekor pendek (Blarina brevicauda). Celurut mengembangkan ekolokasi untuk mengimbangi kemampuan mata di lingkungan yang gelap.

  • Walet

Burung walet hidup dalam kawanan. Spesies burung walet kerdil (Collocalia troglodytes) menggunakan bunyi sonar biologis yang mirip dengan paus dan lumba-lumba untuk menemukan arah, terutama ketika memasuki gua yang gelap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Burung walet menggunakan kemampuan ekolokasi dalam rentang 1.500 Hertz hingga 5.500 hertz. Itu berarti manusia juga bisa mendengarnya. Walet mengirim enam bunyi per detik. Spesies burung ini mampu secara tepat menentukan rintangan yang dilewati dalam kegelapan.

  • Burung minyak

Burung minyak (Steatornis caripensis) juga menggunakan ekolokasi. Hewan nokturnal yang hidup di Amerika Selatan itu juga hidup di gua, seperti walet. Burung minyak alias oilbirds menggunakan kemampuan sonar biologis untuk mencari tempat bertengger dalam lingkungan yang gelap.

Burung minyak juga berkumpul dalam kawanan besar yang terdiri atas ribuan ekor. Burung ini mampu menempuh perjalanan hingga 241 kilometer dalam sehari untuk mencari makanan. Burung minyak memakan alpukat dan sawit.

  • Aye-aye

Aye-aye (Daubentonia madagascariensis) adalah spesies primata yang hidup di Madagaskar. Keunikan primata ini memiliki gigi seri yang terus tumbuh seperti hewan pengerat. Kemampuan ekolokasi hewan ini tidak langsung bersuara tapi menggunakan jari tengahnya yang sangat panjang dan tipis itu untuk mengetuk ranting pohon. Aye-aye kemudian mendengarkan gema dari rongga tembusan yang digunakan serangga dan belatung.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca: Lumba-Lumba Mengandalkan Gelombang Bunyi untuk Kelangsungan Hidup di Lautan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

1 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

5 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

5 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

44 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.


Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

21 Februari 2024

Sel-sel pada Hewan. freepik.com
Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

Kenali 15 organel sel pada hewan beserta fungsi-fungsinya. Simak selengkapnya di artikel berikut.


India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

5 Februari 2024

Burung merpati. Sxc.hu/Rajshekhar Ratrey
India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

Seekor burung merpati yang diduga menjalankan operasi mata-mata untuk Cina, dilepaskan otoritas India setelah delapan bulan ditahan


Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

31 Januari 2024

Geophilus hades, atau lipan dari neraka. Live Science
Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

Saat musim hujan, rumah bisa dimasuki hewan.


Hewan di Kebun Binatang Rafah Gaza Kelaparan

19 Januari 2024

Seorang anak Palestina menggendong seekor anjing dalam sebuah pameran hewan peliharaan di Gaza City, 2 Juni 2021. Xinhua/Rizek Abdeljawad
Hewan di Kebun Binatang Rafah Gaza Kelaparan

Hewan-hewan yang masih tersisa di kebun binatang Rafah Zoo, berisiko tinggi mengalami kelaparan karena kekurangan makanan


Mengenal Bekantan, Kera Belanda Khas Kalimantan yang Pandai Berenang

14 Januari 2024

Monyet Bekantan berhidung besar yang merupakan maskot fauna provinsi Kalimantan Selatan ini pernah dijuluki sebagai bianatang terjelek di dunia. dailymail.co.uk
Mengenal Bekantan, Kera Belanda Khas Kalimantan yang Pandai Berenang

Bekantan dalam status di ambang kepunahan dan termasuk satwa yang dilindungi