TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Anis Sofia Harjanti, menceritakan pengalamannya ketika mendapatkan beasiswa di University of Edinburgh (UoE), Edinburgh, Scotland, United Kingdom.
Memperoleh beasiswa dari Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Anis berkesempatan belajar di University of Edinburgh selama satu semester. IISMA merupakan beasiswa dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk belajar di kampus ternama luar negeri selama enam bulan.
Ketika mendaftar, Anis merupakan angkatan pertama beasiswa IISMA yang dibuka pada 2021. Sebagai angkatan pertama, Anis mengaku cukup kesulitan untuk mencari informasi mengenai beasiswa tersebut. Sebab, kata dia, belum ada gambaran pengalaman mahasiswa tentang beasiswa IISMA. Meski begitu, Anis tetap gigih mencari informasi mengenai beasiswa tersebut sekalipun menurut dia info beasiswa tersebut sempat mendadak berubah-ubah.
“Jadi, hanya bergantung pada kanal informasi resmi IISMA. Seingetku cukup banyak hal yang bikin deg-degan. Terkadang infonya mendadak dan berubah-ubah,” kata Anies seperti dilansir di laman resmi UNS pada Jumat, 18 Maret 2022.
Sejak 2020, Anis mengaku sudah bertekad untuk mencari peluang sekolah di luar negeri. Dia sempat mendaftar berbagai macam kegiatan internasional namun gagal. Setelah muncul pengumuman pendaftaran beasiswa IISMA, Anis langsung mempersiapkan semua persyaratan. Saat pertama kali program IISMA dibuka, sebanyak 22 mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil lolos program ini.
Untuk bisa mendapatkan beasiswa ini, coba cek tips dari Anis seperti di bawah ini apa saja yang perlu dipersiapkan untuk lolos beasiswa IISMA.
Riset
Menurut Anis, yang harus dipersiapkan yakni riset sebanyak-banyaknya tentang program IISMA. Untuk mencari informasi tentang beasiswa ini bisa bertanya pada kampus atau Kementerian Pendidikan.
Menurut Anis, hal itu langkah paling dasar untuk bisa mengetahui dari mulai syarat hingga tunjangan yang didapatkan selama kuliah di luar negeri. Selain itu, beasiswa IISMA juga mengkonversi 20 sks selama belajar di luar negeri.
Bertanya Pada Alumni
Karena sudah ada awardee IISMA batch 1, Anis mengatakan akan lebih mudah untuk mahasiswa mengikuti program ini. Sebab, bisa bertanya pengalaman mengikuti beasiswa tersebut. “Cari mentor atau seseorang yang bisa menjadi role model kalian,”ujarnya. Menurut Anis, masukan dari alumni sangat berharga dan bisa buat refleksi kembali.
Persiapkan Esai
Setelah mengetahui dan memahami persyaratan, hal yang penting untuk disiapkan adalah esai. Anis mengatakan ketika menulis esai, usahakan di situ tergambarkan tujuan mahasiswa mengikuti beasiswa IISMA terhubung dengan tujuan IISMA.
“Harus ada benang merah, mengapa kalian adalah kandidat yang cocok menjadi awardee IISMA,” ujarnya. Anis mengatakan dalam esai juga bisa menceritakan bagaimana beasiswa IISMA bisa mendukung kompetensi. Selain itu, bagaimana tantangan dan solusi dalam menghadapi berbagai kendala yang mungkin dihadapi ketika kuliah di luar negeri.
Jangan Ragu Mencoba
Anis mengatakan ada sejumlah mahasiswa yang ragu mencoba beasiswa ini. Namun, menurut dia, tak ada salahnya untuk mencoba mendaftar. Dia mengatakan lolos atau tidaknya akan menjadi sebuah pembelajaran dalam proses meraih beasiswa ke luar negeri.
“Dan enggak apa-apa banget ketika gagal. Karena kegagalan akan selalu ada. Pernah mengalami penolakan yang sudah aku rencanakan harus dibatalkan atau rencana tidak sesuai dengan yang aku harapkan dan itu enggak apa-apa banget. Pelajaran itu yang membantuku mempersiapkan hal lain lebih baik ke depannya. Lakukan yang terbaik dan let god do the best,” urai Anis.
Baca juga:
Beasiswa Santri Berprestasi 2022 Dibuka untuk 600 Orang, Cek Syaratnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.