TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menilai keberadaan Gunung Merapi turut mempengaruhi seringnya cuaca ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman.
Cuaca ekstrem yang memicu bencana hidrometeorologi seperti hujan es, angin kencang, angin puting beliung, dan hujan lebat di Yogya ini diperkirakan terjadi selama masa pancaroba, yakni Maret hingga Mei 2022.
"Kabupaten Sleman Yogyakarta termasuk area yang potensial dilanda cuaca ekstrem karena Sleman berada di lereng Gunung Merapi," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, Minggu, 3 April 2022.
Posisi Kabupaten Sleman yang paling dekat Merapi itu menjadikannya sebagai wilayah yang mendukung untuk tumbuh dan berkembangnya awan konvektif seperti Cumulunimbus. "Awan konvektif ini yang menimbulkan hujan disertai dengan angin kencang, bahkan dapat menimbulkan hujan lebat disertai es," kata dia.
BMKG Yogyakarta terus memperbarui peringatan dini terhadap cuaca ekstrem di saat musim pancaroba ini. Sebab pada musim ini, awan konvektif lebih banyak muncul. "Awan yang berada di sebelah kanan dan kiri Gunung Merapi bersifat sangat ekstrem lalu tertiup angin dan memasuki wilayah Sleman," kata dia.
Padahal kondisi Sleman yang didominasi oleh perkotaan yang suhunya lebih hangat sehingga tekanan udaranya lebih rendah, menyebabkan awan konvektif yang masuk lebih mudah menimbulkan hujan berserta angin kencang.
“Di wilayah Sleman dan Kota Yogyakarta kondisinya lebih hangat sehingga tekanan udaranya lebih rendah, awan konvektif ini akan bergerak masuk ke wilayah itu dengan membawa sifat hujan yang ditimbulkan oleh awan konvektif tersebut," kata dia.
Potensi hujan lebat disertai angin kencang hingga terjadinya hujan es bisa dikenali dari ciri-ciri awal kemunculannya, seperti munculnya awan yang menjulang tinggi sekitar jam 10.00 pagi di barat Sleman beberapa waktu lalu. Hal itu lalu diwaspadai karena pada siang menjelang sore disusul terjadinya hujan lebat disertai angin kencang petir bahkan hujan es.
Warjono menambahkan di musim pancaroba ini angin akan bertiup kencang, ditambah dengan hujan lebat yang berdurasi pendek namun disertai angin dan petir.
Kondisi demikian terjadi paling lama sekitar dua jam. Sedangkan durasi angin yang bertiup bersama hujan sekitar 15 menit. Dampak yang dibawa oleh hujan berdurasi singkat tapi deras di Kabupaten Sleman berimbas pada ketidakmampuan selokan atau irigasi untuk menampung debit air hujan.
Hal ini yang kemudian menyebabkan munculnya genangan air walaupun sifatnya tidak lama. “Itu yang perlu diwaspadai, ketika melihat ciri-ciri seperti itu umumnya cenderung akan membawa angin kencang, kemudian hujannya juga lebat walaupun tidak lama," kata dia.
Prakiraan awal musim kemarau di wilayah Yogyakarta terjadi mulai Dasarian II April–Dasarian I Juni 2022, sedangkan prakiraan akhir musim kemarau di wilayah Yogyakarta terjadi mulai Dasarian II September–Dasarian III Oktober 2022.
Selain hujan lebat, hujan es, serta petir, cuaca ekstrem yang terjadi dan dapat dirasakan masyarakat adalah banjir, angin kencang hingga puting beliung yang menyebabkan pohon dan baliho tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, menerangkan bahwa cuaca ekstrem ini juga berpotensi besar menimbulkan banjir. Penyebabnya curah hujan tinggi, namun terdapat pembendungan di bagian hilir, sehingga tanggul sungai tidak mampu menampug debit air yang terus bertambah.
Hal ini kemudian menyebabkan banjir yang menggenangi 60 hektare sawah serta perkampungan warga, seperti yang terjadi di Prambanan akhir Maret lalu.
“Awalnya aliran air lancar, namun setelah ada rumpun bambu yang ada di tepi sungai, namun rumpun tersebut longsor lalu menutupi aliran sungai yang menimbulkan pembendungan air di hilir sehingga terjadi banjir," kata dia.
Baca:
Hujan Lebat Sepanjang Sore Bikin Banjir di Sebagian Yogyakarta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.