Cara Komunitas Santa Ursula BSD Memupuk Benih-Benih Pancasila

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila adalah ideologi yang fundamental dalam proses penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Namun, di tengah gempuran globalisasi yang masif, mempertahankan semangat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari memberikan tantangan tersendiri. Kehadiran media sosial sebagai pintu masuk ideologi-ideologi baru secara perlahan mulai menggoyahkan ideologi Pancasila, terutama di kalangan generasi muda.

Berangkat dari kekhawatiran itu, Komunitas Santa Ursula BSD berusaha merawat dan menghidupkan semangat Pancasila melalui sebuah video berjudul “Menuai Benih Pancasilais”.  Secara umum, video tersebut menekankkan urgensi Pancasila sebagai jiwa dan hidup bangsa. Video tersebut sekaligus bentuk Komunitas Santa Ursula BSD merayakan Hari Lahir Pancasila. 

Video berdurasi 59 menit 23 detik itu menyorot semangat dalam memupuk benih-benih generasi muda sebagai penerus bangsa yang berkompetensi tinggi dan berjiwa Pancasilais sejak usia dini. Proses-proses tersebut dimulai dari  pengetahuan akan sejarah Pancasila, pemahaman nilai-nilai Pancasila, dan penerapan setiap sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun dalam praktiknya, proses-proses tersebut bukan hal mudah. Proses itu memerlukan tahapan-tahapan yang panjang dan berlangsung secara terus-menerus. Dengan demikian, pengenalan dan penerapan nilai-nilai Pancasila merupakan tanggung jawab semua. 

Semangat untuk memupuk benih-benih Pancasilais dilakukan sejak dini diuraikan dengan apik dalam video ini melalui media pendidikan. Pemupukan benih Pancasila ini dapat dilakukan sejak di jenjang pendidikan yang pertama kali ditempuh. Pada jenjang taman kanak-kanak (TK), upaya persiapan benih-benih Pancasila dilakukan dengan menyalurkan dan merawat Pancasila dalam dunia anak-anak yang masih sangat belia.

Upaya ini berlanjut ke jenjang SD ketika rasa syukur atas keberagaman suku, agama, dan kepercayaan di Indonesia begitu kuat diajarkan. Pada jenjang SMP, upaya penerapan nilai-nilai Pancasila dapat terwujud melalui kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan pemahaman akan nilai-nilai hidup Pancasila tercermin dalam dialog yang terjalin. Pada tuingkat SMA, selain menerapkan nilai Pancasila dalam hidup, generasi muda dapat mengaitkan Pancasila dengan visi-misi institusi pendidikan mereka.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Upacara Hari Lahir Pancasila Digelar di Ende, Ada Warga yang Menunggu Sejak Pagi