Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Rekening Nasabah Bank Dikuras Rp 1 Miliar, Ini Saran Ahli Keamanan Digital

image-gnews
Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rekening nasabah bank di Padang, Sumatera Barat, dikabarkan terkuras isinya hingga satu miliar rupiah. Berdasarkan cerita nasabah tersebut, musibah terjadi setelah dia terpedaya oleh modus penipuan yang membuatnya mengungkap data kredensial, PIN transaksi dan kode One Time Password (OTP), yang kemudian digunakan untuk menguras saldo di rekening bank miliknya tersebut dalam sekejap.

Pengamat keamanan digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan bahwa dalam kasus tersebut di nasabah memang salah telah terpedaya. “Sesuai dengan peraturan penggunaan aplikasi, setiap pengguna seharusnya melindungi kredensial akun dengan sebaik-baiknya dan setiap kerugian karena kredensial yang bocor ini adalah risiko pemilik akun atau pengguna aplikasi,” kata Alfons dalam keterangan yang dibagikannya, Senin 13 Juni 2022.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa kejadian ini tidak semata-mata masalah hukum. Sebaliknya,perlu ditelaah lebih jauh lagi karena menurut dia, pengguna internet banking dan mobile banking mayoritas adalah orang awam. Sehingga, Alfons menambahkan, pengamanan seharusnya bisa lebih maksimal dan disesuaikan dengan risiko setiap rekening.

Ia memberi ilustrasi risiko finansial yang secara nominal relatif kecil seperti e-wallet dengan limit maksimal 2-10 juta per akun. Perlindungannya, secara teknis, dipandang cukup dengan PIN dan OTP. Sedangkan untuk kartu e-money dan sejenisnya tidak memiliki pengamanan kredensial dimana siapapun yang memegang kartu tersebut akan langsung bisa menggunakan dananya.

Pada kartu pembayaran seperti itu tak perlu input kredensial apapun karena alasan kepraktisan, kenyamanan dan kecepatan transaksi lebih diutamakan.

Lain lagi untuk rekening koran atau rekening tabungan dengan limit transaksi ratusan juta per hari. Dengan risiko finansial secara nominal lebih besar seperti itu, pengamanan mengandalkan password, PIN, OTP, dan bahkan masih harus ditingkatkan.

Umpana pengamanan e-wallet sebagai pengamanan kandang orang utan, Alfons membandingkan, "Pengamanan mobile banking ini dapat diibaratkan pengamanan kandang harimau. Jelas metode pengamanan harus lebih tinggi karena resiko." 

Dua cara untuk bank tambah pengamanan layanan mobile banking

Untuk itu, Alfons menyarankan kepada bank penyedia layanan mobile banking untuk menambah pengamanan mobile banking atau akun lain yang memiliki limit transaksi tinggi.  Caranya, pertama, bisa dengan membuat akun mobile banking terkait hanya dengan nomor telepon dan perangkat telepon yang sudah didaftarkan.

Tujuannya, sekalipun kredensial mobile banking tersebut bocor, transaksi finansial tidak akan bisa dilakukan karena menggunakan perangkat atau nomor telepon yang berbeda dari yang terdaftar.

Cara kedua, penggantian nomor telepon atau perangkat telepon harus melalui verifikasi yang andal dan ketat. Mengandalkan verifikasi OTP saja untuk mengganti perangkat tidak disarankan karena kode OTP ternyata bisa dicuri dari nasabah dengan menggunakan tipu daya rekayasa sosial yang tepat dan situs phishing. Terbukti dalam kasus nasabah di atas.

"Meskipun merepotkan, untuk rekening dengan limit transaksi besar harus melakukan verifikasi terpercaya seperti verifikasi ke Customer Service bank yang bersangkutan atau metode lain yang dapat menjamin keabsahan nasabah sehingga dapat mencegah eksploitasi melalui rekayasa sosial dan phishing," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Modus penipuan yang terus berkembang

Alfons juga mengatakan bahwa mengandalkan TFA/OTP dari SMS untuk mengamankan akun dengan limit transaksi ratusan juta rupiah per hari mungkin masih efektif beberapa tahun yang lalu. Namun, keadaan kini dinilainya sudah berubah karena pelaku kriminalitas disebutnya selalu berusaha mencari cara baru.

Contohnya adalah modus memalsukan diri sebagai Call Center bank dipadukan dengan situs phising yang tampilannya sama dengan situs bank. Ini terbukti efektif mencuri username, password, PIN bahkan kode OTP yang seharusnya tidak boleh dibagikan kepada pihak lain dan hanya dimasukkan ketika melakukan transaksi.

"Seharusnya institusi finansial bisa menyadari hal ini dan selalu belajar dari pengalaman yang terjadi," kata Alfons lagi. "Sekuriti adalah proses yang tidak berkesudahan dan pengamanan yang selama ini terbukti efektif suatu saat akan dikalahkan dan harus segera disesuaikan dengan ancaman yang selalu berkembang."

Uang melayang gara-gara pesan via WhatsApp

Korban penipuan yang dimaksud Alfons adalah pasangan suami istri dari Parpupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat. Mereka melaporkan kehilangan lebih dari Rp 1,1 miliar yang disimpan di Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Peristiwanya terjadi pada Rabu 31 Mei 2022, diawali datangnya pesan WhatsApp tentang pemberitahuan perubahan biaya transfer. Di dalam pesan tersebut berisi formulir dan link terkait perubahan transaksi. Kepada penerima pesan ditanyakan apakah jarang transaksi.

"Karena kalau jarang transaksi (kata pelaku) akan dipotong 150 ribu per bulan," kata suami dalam video yang viral di media sosial.

Takut oleh isi pesan dan tak mencari konfirmasi ke sambungan resmi ke BRI, pasangan itu menuruti instruksi dalam pesan itu yang ujungnya telah diketahui kalau mereka menjadi korban penipuan.

Baca juga:
Jasa Sadap WhatsApp Berujung Pemerasan, Pengamat Bongkar Teknik dan Modusnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

1 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.


Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

1 hari lalu

WhatsApp kini memungkinkan penggunanya menggunakan 1 akun melalui 2 HP. Ini cara buka WhatsApp di 2 HP yang berbeda tanpa aplikasi tambahan. Foto: Canva
Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

Nada dering WA bisa dicustom sesuai keinginan. Berikut cara buat nada dering WA sebut nama yang bisa Anda lakukan tanpa tambahan aplikasi.


4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

2 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.


Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Dua orang anak suku bajo membaca buku sambil menunggu perahu tumpangan untuk mengantarnya ke sekolah di Pulau Papan, Desa Kadoa, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, (13/5). Anak suku Bajo hanya bersekolah hingga tingkatan SD karena tingkatan SMP harus menyeberang ke pulau lain dengan jarak yang lebih jauh. TEMPO/Fahmi Ali
Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.


Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

3 hari lalu

Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) palsu berlogo dan berstempel KPK tentang penyidikan atas pihak tertentu terkait dugaan tindak pidana korupsi di Boyolali Jawa Tengah./Dok. KPK
Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.


Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

3 hari lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

4 hari lalu

Contoh serangan siber melalui pesan SMS yang disebut Spam Chat-V. Doc SafeNet
Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

8 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

8 hari lalu

Memori penyimpanan WhatsApp harus rutin dibersihkan agar kinerja aplikasi tidak lemot. Ini cara bersihkan penyimpanan WhatsApp. Foto: Canva
2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

Ada beberapa cara blur WhatsApp Web di Chrome agar chat rahasia Anda tidak dibaca orang lain. Berikut ini beberapa tata caranya.