TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dengan kekuatan Magnitudo 5,2 mengguncang Morowali, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 29 Juli 2022, pukul 23.31 WIB. Intensitasnya terukur sampai skala IV MMI atau setara getaran gempa yang bisa dirasakan semua orang di dalam rumah, pintu dan jendela sampai bunyi berderit.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, menerangkan gempa di wilayah Laut Banda, Morowali, Sulawesi Tengah, itu berpusat pada jarak 61 kilometer arah utara Bungku Selatan, Morowali. Kedalamannya, 10 kilometer. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan hiposenternya, gempa yang terjadi disebutkan merupakan jenis gemp dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Guncangannya yang terkuat, pada skala III-IV MMI, dirasakan di daerah Morowali. Getaran juga bisa dirasakan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, tapi lebih lemah.
Peta lokasi pusat gempa M5,2 yang mengguncang Morowali, Sulawesi Tengah, pada Jumat 29 Juli 2022, pukul 23.31 WIB, atau Sabtu dinihari waktu setempat. (BMKG)
Bambang juga menjelaskan hingga pukul 00.05 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempa susulan dengan kekuatan terbesar M3,4.
Khusus Kabupaten Konawe, BMKG juga mencatatnya sebagai getaran gempa yang kedua. Yang pertama terjadi sore harinya ketika gempa berkekuatan M3,4 terjadi pada pukul 15.31 WIB.
Saat itu gempa datang dari pusatnya di darat, 5 kilometer arah timur laut Mowila di Konawe. Pusat gempa dengan kedalaman tujuh kilometer itu bisa dirasakan di Konawe Selatan juga Kendari pada skala yang sama, yakni II-III MMI.