Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter FKUI Bicara Banyak Orang Rasakan Gejala Covid-19 tapi Abai

Reporter

image-gnews
Warga melintasi zebra cross di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta,  Selasa, 26 Juli 2022. Berdasarkan data Satgas Covid-19, daerah penyumbang kasus terbanyak adalah DKI Jakarta 2.974 kasus. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Warga melintasi zebra cross di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022. Berdasarkan data Satgas Covid-19, daerah penyumbang kasus terbanyak adalah DKI Jakarta 2.974 kasus. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini banyak orang mengaku merasakan gejala Covid-19 seperti batuk, pilek dan demam. Ringannya gejala tersebut karena tingginya cakupan vaksinasi di Indonesia yang menaikkan kadar antibodi dalam tubuh dan memperkuat imun dalam menghadapi mutasi Covid-19. Tapi, sayangnya, ringannya gejala itu justru menyebabkan orang sering abai atau tak menyadari dirinya telah terinfeksi. 

Keabaian tersebut kemudian memicu turunnya jumlah orang yang melakukan pemeriksaan kesehatan Covid-19 seperti pemeriksaan tes antigen ataupun PCR. Kemudian muncul pertanyaan apakah benar jumlah kasus harian saat ini benar-benar mencerminkan jumlah pasien Covid-19 yang ada atau sebenarnya jauh lebih banyak.

Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prasenohadi, mengangkat situasi tersebut dalam temu wicara "Perkembangan Gejala pada Subvarian BA.5" pada Jumat 26 Agustus 2022. Dia mendorong pemerintah untuk menggencarkan kembali tes atau pemeriksaan sampel pasien (testing) untuk mengimbangi perkembangan mutasi virus corona Covid-19 yang dinilainya masih berbahaya.

Menurut dokter spesialis paru itu, mutasi Covid-19 akan terus terjadi dengan berbagai perkembangan yang masih belum sepenuhnya dapat diprediksi. Testing juga penting agar jumlah orang yang terinfeksi dapat diketahui secara pasti, untuk melindungi setiap individu yang hidup dan tinggal di Indonesia.

"Keabaian meningkat sejak adanya pelonggaran kebijakan yang memperbolehkan orang bepergian dengan bebas setelah mendapatkan suntikan vaksin booster," kata Prasenohadi.

Kalaupun melakukan tes, kata dia, orang akan melakukannya saat mulai merasakan sesak napas atau gejala sedang hingga berat lainnya. Padahal, ditambahkannya, pemeriksaan kesehatan dapat membedakan penyakit yang diderita seseorang, sehingga bisa segera mendapatkan tindakan yang tepat.

“Pada dasarnya pemeriksaan minimal antigen, syukur-syukur bisa PCR," katanya yang menekankan pentingnya mengetahui apakah pasien benar influenza biasa atau memang Covid-19 apapun variannya. "Jadi sekali lagi, sepertinya pemeriksaan ini menjadi hal yang wajib dan penting,” kata Prasenohadi .

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temu wicara juga menghadirkan Guru Besar Departemen Patologi Klinik Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta, Tonny Loho. Dia meminta, dengan adanya subvarian Omicron BA.5 yang diketahui mampu menular lebih cepat lagi, seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan melalui pengetatan protokol kesehatan, baik pada diri sendiri maupun lingkungan.

Tonny menyarankan agar jangan melakukan aktivitas sosial tanpa mengenakan masker. Selain itu, usahakan untuk selalu menjaga jarak minimal satu meter antar-sesama dan rajin mencuci tangan agar virus yang menempel pada suatu permukaan benda atau tangan, tidak menyebar ke area tubuh lain.

Tonny kembali mengingatkan agar mengurangi mobilitas yang tidak terlalu diperlukan, karena manusia menjadi inang virus corona Covid-19, serta menghindari kerumunan. Sedangkan untuk lingkungan sekitar, usahakan setiap ruangan diberikan ventilasi agar sirkulasi udara berjalan dengan baik. Ventilasi juga dapat membantu menukar udara, sehingga virus terbawa ke luar ruangan.

Baca juga:
Virus Corona Covid-19 Bisa Bikin 'Terowongan' dari Hidung ke Otak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

16 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

19 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual