Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Dosen ITB: Gelombang Ultrasonik Sanggup Matikan 99,9 Persen Bakteri

image-gnews
Pengembangan teknologi sterilisasi bakteri pada bahan pangan segar dengan gelombang ultrasonik di ITB. Dok.Tim Riset
Pengembangan teknologi sterilisasi bakteri pada bahan pangan segar dengan gelombang ultrasonik di ITB. Dok.Tim Riset
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung atau ITB, Maya Fitrianti, mengembangkan teknologi sterilisasi dengan gelombang ultrasonik. Hasilnya selain sanggup membunuh bakteri, bahan pangan yang disterilkan bisa lebih tahan lama.

“Mulai risetnya ketika sekolah S-3 di Amerika Serikat pada 2015,” kata periset di Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi ITB itu, Kamis, 13 Oktober 2022.

Saat itu Maya tertarik dengan cara-cara untuk membunuh mikroorganisme seperti bakteri jahat pada makanan, serta cara-cara mengawetkan bahan pangan. Peneliti lain pun mencari teknologi alternatifnya, seperti dengan gelombang ultrasonik. “Karena ada limitasi tertentu pada metode yang konvensional atau yang sudah umum,” ujarnya.

Maya menerangkan, sterilisasi biasanya menggunakan bahan kimia, sanitizer, antibiotik, atau dengan cara pemanasan. Cara lama itu, menurut Maya, bisa membuat mikroorganisme bermutasi dan malah berkembang menjadi lebih resisten. Berbeda bila menggunakan gelombang ultrasonik.

“Kalau diberikan tekanan dari rambatan gelombang ultrasonik, secara mekanik dinding sel bakteri akan hancur. Prinsip itu yang kami gunakan,” kata Maya.

Baca juga: Ini Bakteri Terbesar yang Pernah Ditemukan dan Rahasia Sel Raksasanya

Sterilisasi dengan ultrasonik sudah dikenal dipakai rumah sakit untuk membersihkan alat bedah, juga di toko kacamata. Maya memulai risetnya di ITB pada 2020, melibatkan kolega dosen dan mahasiswa, untuk  mengembangkannya pada produk pangan yang segar seperti susu, buah, dan sayur, yaitu bayam, tomat chery, strawberry.

Selain bakteri, pada buah seperti strawberry ditemukan ada jamur yang membuatnya jadi cepat berair. Sementara pada bayam, bakteri membuat daunnya cepat layu hingga membusuk dan bau. Jurnal pendahuluan soal sterilisasi ultrasonik pada  susu dan jus telah dibuat. “Hasilnya bisa membunuh mikroba dalam makanan, bisa habis sampai 99,9 persen,” ujar Maya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, susu dan jus wortel pun bisa disimpan sampai 10 hari di kulkas dibandingkan dengan cara pemanasan. Hasil studi penelitian lanjutannya kini tengah ditulis dengan target bisa dipublikasi pada akhir tahun ini. Harapan Maya, "Sterilisasi ultrasonik itu bisa membuat produk segar seperti buah dan sayur tetap cantik bentuknya, aman dimakan, dan nutrisinya terjaga."

Di laboratorium, tim riset menggunakan purwarupa alat ultrasonikator buatan dosen Teknik Mesin ITB. Menyesuaikan rentang suara ultrasonik yang lebar, alat itu bisa diatur agar bisa multifrekuensi. Susu dan jus dimasukkan ke bejana kemudian disterilisasi beberapa menit dengan gelombang ultrasonik. Saat uji coba, frekuensinya dijajal mulai dari 20-22 kilohertz, 47-50 kilohertz, dan 100 kilohertz.

Mekanismenya, gelombang ultrasonik itu merambat ke susu atau jus dan membuat gelembung-gelembung kavitasi. “Pada suatu titik gelembung itu pecah dan menimbulkan energi yang besar, sehingga bisa menghancurkan bakteri,” kata Maya.

Jumlah bakteri pada sebuah cup berisi jus atau susu ada yang totalnya sebanyak 10 pangkat enam hingga bisa dikurangi sampai 99,9 persen. Setelah itu susu dan jus disimpan dalam kemasan atau botol plastik lalu dimasukkan ke kulkas.

Sejauh ini, riset mengidentifikasi tiga jenis bakteri untuk model, yaitu  Escherichia coli , Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Ketiganya memiliki bentuk dan ketebalan dinding sel yang berbeda dan berperan dalam kontaminasi makanan. Selain bakteri, tim riset ingin menguji coba gelombang ultrasonik pada ragi, virus, dan jamur mikroskopik seperti kapang, dan permukaan alat medis.

  


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

5 jam lalu

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. kip-kuliah.kemdikbud.go.id
Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.


Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

12 jam lalu

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. kip-kuliah.kemdikbud.go.id
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.


Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

15 jam lalu

Mahasiswa Universitas Indonesia melakukan aksi simbolik UI Palestine Solidarity Camp di Lapangan Rotunda, Kampus Depok, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.


Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

17 jam lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.


Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

18 jam lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.


Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

18 jam lalu

Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Cirebon terdiri dari dua lokasi, yaitu di Kampus Arjawinangun dan Kampus Watubelah dan untuk Kampus Arjawinangun diproyeksikan akan menampung sekitar 10 ribu mahasiswa. (ANTARA/HO-Humas ITB)
Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

21 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.


ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

1 hari lalu

Wisuda pertama ITB tahun akademik 2023/2024, di Auditorium Sasana Budaya Ganesha, Sabtu, 28 Oktober 2023. Dokumentasi: ITB.
ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.


Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

1 hari lalu

Nila Armelia Windasari, S.A., M.B.A, Ph.D. (Humas ITB/Anggun Nindita)
Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.