TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan rentetan gempa di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari Minggu, 16 Oktober 2022.
Berdasarkan data awal, pada pukul 04.22 WIB, gempa mengguncang dengan magnitudo 5,3 yang berada di titik 8.65 Lintang Selatan dan 118.92 Bujur Timur atau 28 kilometer tenggara Kota Bima.
Pembaruan Parameter
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,73° Lintang Selatan dan 118,91° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 3 kilometer arah timur laut Langgudu, Bima, NTB, pada kedalaman 128 kilometer.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan wilayah pantai timur laut Bima, NTB, diguncang gempa tektonik. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng,” ujarnya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique naik (oblique thrust fault ).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bima dan Dompu dengan skala intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan truk berlalu. Selain itu, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa kedua yang dinyatakan BMKG pada pukul 08.13 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,5. Data awal menyebutkan bahwa titik pusat tercatat pada 8.73 Lintang Selatan, 116.62 Bujur Timur yang berada di laut sejauh 13 kilometer tenggara Lombok Timur pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa dirasakan pada skala MMI III-IV Lombok Timur, yaitu dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Gempa juga dirasakan MMI III di Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Mataram, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan truk berlalu.
Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca:
Gempa Menengah M5,2 Guncang Maluku, Akibat Subduksi Lempeng
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.