Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Terlalu Sering Konsumsi Makanan dengan Pembungkus Plastik

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Berbagai sampah plastik berupa kemasan makanan dan minuman yang disusupi kedalam sampah kertas impor diperlihatkan saat aksi protes tolak sampah impor di Surabaya, 12 Juli 2019. Tumpukan sampah impor yang berada di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur ini dijadikan sebagian besar warganya sebagai sumber penghasilan. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Berbagai sampah plastik berupa kemasan makanan dan minuman yang disusupi kedalam sampah kertas impor diperlihatkan saat aksi protes tolak sampah impor di Surabaya, 12 Juli 2019. Tumpukan sampah impor yang berada di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur ini dijadikan sebagian besar warganya sebagai sumber penghasilan. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPlastik adalah suatu produk kimia bahan polimer sintetis yang mudah didapat murah dan praktis dalam penggunaannya. Ketergantungan terhadap plastik semakin tinggi, namun bahayanya kurang disadari oleh masyarakat.

Dosen Teknologi Laboratorium Medik Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Baterun Kunsah menjelaskan cara mudah untuk menghindari bahaya plastik. Salah satu yang perlu dilakukan adalah membedakan antara plastik untuk kemasan makanan dan untuk keperluan lainnya. "Karena karakteristik peruntukannya, maka bahan baku dan proses pembuatannya pun berbeda," ujarnya dilansir dari laman resmi UM Surabaya pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Ia menyebut dari beberapa penelitian, diketahui ada beberapa jenis plastik yang diduga dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Botol atau kemasan plastik yang  biasa digunakan sehari-hari terbagi menjadi beberapa jenis plastik yang diatur secara internasional menggunakan kode dan simbol yang sama.

Kode tersebut dikeluarkan oleh The Society  of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh Lembaga-lembaga pengembangan system kode seperti ISO  (International  Organization for Standardization).

Plastik PET atau PETE (Polyethylene Terephthalate) berwarna  jernih transparan tembus pandang seperti botol air  mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. “Botol jenis ini direkomendasikan hanya sekali pakai. Pemakaian berulang menyebabkan lapisan polimernya akan terurai dan dapat bersifat karsinogenik jika terakumulasi dalam tubuh,” tutur Kunsah/

Kedua, tipe plastik coklat (thermoplastic) yang dibuat dari minyak bumi. Plastik ini biasanya dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan dan botol yang lembek. Sifatnya kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, permukaan agak berlemak. Plastik ini dapat didaur ulang, sulit dihancurkan tetapi tetap aman untuk makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas.

Ketiga, jenis PS (polystyrene) yang biasanya dipakai tempat makanan styrofoam, tempat minum sekali pakai, karton telur, peralatan dapur plastik, bahan compact disc, tempat video dan lain sebagainya.

Kunsah menyebut jenis PS merupakan  polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan ini harus dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat  pada masalah reproduksi sistem saraf.

“Jenis ini juga sulit didaur ulang. Bila didaur ulang bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Plastik ini jika dibakar akan mengeluarkan api berwarna kuning jingga dan meninggalkan jelaga,” katanya.

Keempat adalah jenis other (Polycarbonate). Plastik dengan kode angka 7 terdiri atas 4 jenis yaitu : SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), PC (Polycarbonate), dan Nylon. Plastik ini dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, galon air minum, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastic kemasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kunsah menegaskan plastik jenis SAN dan ABS memiliki  resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan temperatur udara. Plastik jenis SAN biasanya terdapat pada mangkok mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi.

Plastik dengan jenis SAN merupakan salah satu  bahan  plastik yang baik untuk digunakan dalam kemasan makanan atau minuman. Sedangkan plastik jenis ABS biasa digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Sedangkan plastik PC dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita, kaleng kemasan makanan dan minuman.  

“Ironisnya, botol susu bayi yang terbuat dari plastic PC ini. Apabila dipanaskan  dapat mengeluarkan bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang dapat merusak sistem hormon dan mengubah imunitas,” katanya.

Menurut Kunsah, untuk menjaga kesehatan ia mengajak masyarakat untuk meminimalisir penggunaan plastik, misalnya kalau ingin membeli bakso atau makanan lain, pakailah rantang atau wadah dari bahan non-plastik seperti masa dulu.

“Terakhir, bila ingin memanaskan makanan dengan oven microwave, gunakanlah wadah dari gelas. Bila ingin memilih plastik lemas  untuk penutup makanan, pilihlah yang dilabelnya tertera polietilen,” katanya.

Baca juga:Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Indonesia Maju ke-3 untuk Pelajar SMA

Pilihan editor: Curhat Nadiem Soal RUU Sisdiknas: Mungkin Saya Naif


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Akan Diberi Bonus oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, Lempar Kelakar Soal Wisuda

1 hari lalu

Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Rizky RIdho Ramadhani mengangkat tangannya usai berhasil mencetak gol melalui penalti ke gawang Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Indonesia memastikan lolos semifinal usai menang adu penalti dengan skor akhir 11-10, dimana sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Akan Diberi Bonus oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, Lempar Kelakar Soal Wisuda

Universitas Muhammadiyah Surabaya menyiapkan bonus untuk kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Ramadhani.


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

6 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

13 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

20 Februari 2024

Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group.
Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.


Universitas Muhammadiyah Surabaya Kukuhkan Didin Fatihudin sebagai Guru Besar Kesembilan

18 Februari 2024

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr dr Sukadiono MM (kanan) saat mengukuhkan Prof Dr Didin Fatihudin SE MSi sebagai guru besar Bidang Ekonomi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di kampus setempat, Sabtu, 17 Februari 2024. (ANTARA/Humas UM Surabaya)
Universitas Muhammadiyah Surabaya Kukuhkan Didin Fatihudin sebagai Guru Besar Kesembilan

Universitas Muhammadiyah Surabaya mengukuhkan Prof Dr Didin Fatihudin SE M Si sebagai guru besar Bidang Ekonomi Manajemen Keuangan dan bisnis.


10 Kampus Penerima Dana Riset dari BRIN Terbanyak, Ada Universitas Muhammadiyah Surabaya

6 Februari 2024

10 kampus penerima dana riset RIIM terbanyak (BRIN)
10 Kampus Penerima Dana Riset dari BRIN Terbanyak, Ada Universitas Muhammadiyah Surabaya

10 perguruan tinggi terbanyak penerima pendanaan RIIM itu dihitung dari total proposal yang masuk ke BRIN sejak tahun lalu.


BRUIN Ungkap Hasil Sensus Sampah Plastik 2022-2023

11 Januari 2024

BRUIN Ungkap Hasil Sensus Sampah Plastik 2022-2023

Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) melaksanakan Sensus Sampah Plastik di 64 titik di 28 kabupaten/kota di 13 provinsi di Indonesia.