Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Kecepatan Infeksi XBB Jauh Melebihi Varian Delta

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman. ANTARA/HO-Dicky Budiman
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman. ANTARA/HO-Dicky Budiman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Universitas Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan kecepatan virus corona XBB untuk menginfeksi seseorang bisa jauh melebihi varian Delta, atau sub-varian BA.1 dan BA.2, yakni setidaknya lebih cepat dua sampai tiga kali lipat.

Sementara kelangkaan ketersediaan vaksin Covid-19 dan minimnya kemampuan pelacakan dapat membahayakan Indonesia menghadapi varian XBB. “Jika kita ingin mengakhiri dari masa kritis ini, salah satu hal yang sangat signifikan adalah modal imunitas. Dari imunisasi ini makanya ini harus segera dikejar,” kata Dicky sebagaimana dikutip Antara, Senin, 24 Oktober 2022.

Sebelumnya, pada Jumat, 21 Oktober 2022, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa varian XBB telah masuk ke Indonesia dan sedang dilakukan pemantauan lebih lanjut.

Varian XBB, menurut Dicky, juga memiliki kemungkinan dapat mempercepat turunnya efikasi antibodi masyarakat. Akibatnya, antibodi monoklonal atau antibodi yang diproduksi di laboratorium yang bekerja dengan cara meniru kemampuan sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan infeksi virus jadi tidak efektif.

“Keterbatasan surveilans kita apalagi dengan genomic surveilans yang menurun, ini tentu memiliki konsekuensi bahwa artinya kasus-kasus yang terjadi di masyarakat bisa meningkat,” katanya.

Menurut Dicky, rendahnya kemampuan pelacakan juga menyebabkan potensi breakthrough infection atau orang yang sudah divaksinasi namun tertular kembali menjadi semakin banyak, bahkan bisa mencapai 50 persen dari kasus yang berhasil ditemukan.

“Jika masyarakat punya modal imunitas yang memadai setidaknya dengan tiga dosis, kita optimistis tidak akan terlalu terdampak dalam aspek layanan kesehatan dari keparahan dan kematian,” ujar dia.

Kemudian terkait kelangkaan vaksin di sejumlah daerah, Dicky menekankan kondisi itu akan menempatkan masyarakat ke dalam situasi rawan karena kemampuan meningkatkan cakupan imunitas terhambat dan mempersulit Indonesia terbebas dari masa kritis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ini harus segera dikejar dan diambil solusinya, misalnya dengan Indovac yang sudah dapat EUA segera dirilis atau diproduksi karena kebutuhannya terjadi saat ini,” ucapnya.

Dengan hadirnya XBB, Dicky berharap kebijakan isolasi dan karantina dapat diperketat kembali. Pemerintah juga diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk membangun perilaku hidup adaptif, supaya masyarakat paham kondisi dunia yang semakin rawan dan menuntut manusia untuk hidup lebih bersih dan sehat. Salah satunya dengan memperbaiki kualitas udara dan air.

Selain mutasi virus, ia turut mengingatkan karena jumlah populasi penduduk yang besar, dengan banyak kelompok rawan di dalamnya, Indonesia harus lebih waspada atas masuknya berbagai penyakit misterius yang mengancam kesehatan masyarakat.

“Prinsip kebijakan yang pemerintah kita bisa dan harus lakukan adalah mencegah orang agar tidak terinfeksi. Dengan cara temukan kasus-kasus sesegera, secepat dan sebanyak mungkin (serta pertahankan imunitas),” ucap Dicky yang juga Epidemiolog itu.

ANTARA

Baca:
Pasien Covid-19 Singapura Melonjak, Pakar: Varian XBB Mungkin Ada di Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

2 hari lalu

Seorang calon jamaah haji mendapatkan suntikan vaksin Meningitis pada pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel, Pamulang, Tangsel, Selasa (4/9). ANTARA/Muhammad Iqbal
4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.


Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

2 hari lalu

Waspadai Trombosit Tak Normal
Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

3 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat


AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

5 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia


Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

9 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

10 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

10 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

11 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius