TEMPO.CO, Jakarta - Meta dikabarkan sedang merancang PHK massal yang dapat berdampak kepada ribuan pegawai. Pemberitaan di The Wall Street Journal menyebut itu mengutip sumber-sumber yang disebutkan mengetahui rencana itu. Disebutkan, rasionalisasi mengikuti apa yang baru saja dilakukan Elon Musk di Twitter itu bisa saja terealisasi pada Rabu 9 November 2022.
Perusahaan induk dari Facebook dan Instagram itu per akhir September lalu terdata memiliki lebih dari 87 ribu pegawai. Apa yang akan terjadi nanti bahkan bisa lebih besar daripada di Twitter--yang pada akhir pekan kemarin memangkas separuh dari total 7.500 pegawainya di kantor pusat di Amerika.
Baca Juga:
Pada Juni lalu, Chief Product Officer Meta, Chris Cox, telah memperingatkan para karyawan akan masa-masa sulit. Dia menekankan kepada para pegawai agar, "Bekerja tanpa cela dalam sebuah lingkungan yang pertumbuhannya melambat.
Baca juga:
Daftar Devitalisasi Planetarium Jakarta dan Apa Kata Dinas Kebudayaan DKI
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menambah ketegangan di antara pegawainya. Dia dikabarkan telah mengatakan di internal perusahaan bahwa ada kemungkinan sekelompok orang di Meta, "Yang seharusnya mereka tidak berada di sini." Belakangan, pada September lalu, Zuckerberg memutuskan moratorium rekrutmen dan memperingatkan kalau perusahaan bisa saja segera dirampingkan.
Juru bicara Meta menolak berkomentar atas informasi rencana PHK massal itu. Dia hanya menyodorkan pernyataan Zuckerberg pada bulan lalu yang mengungkap rencana perusahaan 2023 akan fokus investasi pada sejumlah kecil bidang pertumbuhan dengan prioritas tinggi.
Itu artinya, sebagian tim akan tumbuh pesat, tapi kebanyakan lainnya akan tetap atau menciut sampai tahun berikutnya. "Secara agregat, kami berharap menutup 2023 dengan menjadi organisasi yang tak berubah atau sedikit lebih kecil daripada masa sekarang."
Meski Mark Zuckerberg mengatakan Facebook memiliki jumlah pengguna aktif yang bertambah, para investornya masih mencemaskan pertaruhan perusahaan itu pada metaverse. Divisi Virtual Reality Meta tercatat telah merugi US$ 3,7 miliar sepanjang kuartal ini, atau US$ 9,4 miliar sepanjang tahun ini.
Sementara, saham Meta juga diperdagangkan pada nilainya yang terendah sejak 2016.
THE VERGE