TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau pergerakan eks siklon tropis Ellie di Australia bagian barat. Sistem ini menginduksi kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Samudra Hindia selatan Bali hingga Australia bagian utara. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sistem dan di sepanjang daerah low level jet tersebut.
Pusat tekanan rendah berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat-Papua. Sirkulasi siklonik berada di perairan barat Aceh, di Laut Cina Selatan, dan Laut Sulu, yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Laut Cina Selatan hingga Kalimantan Timur dan di Laut Sulu.
Daerah konvergensi lain memanjang dari Laut Cina Selatan, Samudra Hindia barat Sumatra Barat hingga Banten, dari Selat Sunda hingga Jawa Timur, Laut Jawa, dari Laut Sawu hingga Laut Timor, dari Selat Makassar hingga Laut Banda, Samudra Hindia selatan Jawa Timur-NTB, NTT, Laut Arafura, dari Papua Barat hingga Teluk Cendrawasih, dan Papua bagian utara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik serta di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua.
Peningkatan kecepatan angin mencapai >25 knot berada di Samudra Pasifik utara Papua-Laut Sulu, Laut Cina Selatan, dari Kepulauan Bangka Belitung hingga Sulawesi Selatan, Laut Jawa, dari Laut Jawa hingga Teluk Carpentaria, dan dari Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Australia bagian utara yang mampu meningkatkan potensi gelombang tinggi di perairan tersebut.
Hujan disertai petir pada hari Senin, 2 Januari 2023, diperkirakan terjadi di Samarinda dan Mataram. Hujan skala sedang kemungkinan terjadi di Bengkulu, Bandung, Kupang dan Makassar.
Hujan skala ringan kemungkinan terjadi di Denpasar, Serang, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Jambi, Semarang, Palangkaraya, Tarakan, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Ternate, Pekanbaru, Mamuju dan Palembang.
Suhu udara berkisar 20-33°C dengan suhu terendah di Bandung. Suhu tertinggi di Gorontalo, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin dan Palangkaraya.
Beberapa provinsi di Indonesia yang berada dalam kategori Siaga terhadap bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang, dan lainnya) dampak dari potensi hujan lebat adalah Bengkulu, Jawa Timur, NTB dan NTT.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-35 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia selatan Bali-Lombok-Sumbawa-Pulau Sumba, Laut Arafuru, Laut Sawu, perairan selatan Bali-Lombok-Sumbawa, perairan Pulau Sumba, perairan Kupang-Pulau Rotte, Laut Timor dan Laut Flores.
Gelombang sangat tinggi di kisaran 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur-NTT, Laut Timor, Laut Arafuru bagian barat, perairan Pulau Sawu, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Lombok-Sumbawa dan perairan barat Pulau Sumba.
Baca:
Prakiraan Cuaca BMKG: Eks Siklon Tropis Ellie, Hujan, Siaga Bencana 8 Provinsi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.