Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Berbeda Mengguncang Jayapura dan Rumor Laut Surut

image-gnews
Ilustrasi gempa. geo.tv
Ilustrasi gempa. geo.tv
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa kembali mengguncang Jayapura dengan kekuatan signifikan pada Selasa malam, 3 Januari 2023. Terjadi tepatnya pada pukul 19.55 WIB atau 21.55 waktu setempat, kekuatan gempa ini diukur BMKG bermagnitudo 5,1--diperbarui dari info awal M5,2.

Gempa itu juga lebih kuat daripada gempa Senin dinihari yang M 4,9. Menjadi gempa merusak pertama di Indonesia pada 2023 ini, gempa Senin telah diikuti hampir 200 kali kali gempa susulan hingga Selasa malam.

Tapi gempa pada Selasa malam ditegaskan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, berbeda sistem dan mekanisme dari zona rentetan gempa susulan tersebut. "Ini akibat subduksi lempeng, yang rentetan susulan karena patahan gempa." 

BMKG mencatat gempa M5,1 berpusat di laut, 16 kilometer utara Raveni Rara, Jayapura, Papua. Kedalamannya 10 kilometer. Daryono menyebutnya gempa dangkal serta tak sampai terjadi tsunami.  

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura pada skala intensitas III-IV MMI. Bila pada siang hari, guncangan itu dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. 

Warga Merasakan dan Berbagai Rumor

Puluhan warga yang mengaku merasakan gempa itu, memberi komentar pada akun resmi BMKG. Mereka bahkan mempertanyakan beredarnya kabar air laut yang surut . Ada juga yang mempertanyakan imbauan untuk mengungsi mengingat besaran gempa yang semakin kuat.

Kaimana Papua Barat Turut Bergetar

Selain mengguncang Jayapura dari dua sumber gempa berbeda, gempa juga menggetarkan Kaimana, Papua Barat, pada Selasa. Gempa berkekuatan M4,9 terjadi tepatnya pukul 16.36 WIB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Daryono, gempa tektonik terletak tepatnya di laut pada jarak delapan kilometer arah timur Buruway, Kaimana, Papua Barat, pada kedalaman 10 kilometer. "Jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Tarera-Aiduna," katanya. 

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kaimana dengan skala intensitas II -III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Seperti di Jayapura, gempa ini juga memiliki gempa susulan. Hasil monitoring BMKG hingga pukul 16.55 WIB, menunjukkan adanya 1  aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo M3,5.

  


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TNI - Polri Tangkap Anggota KKB dan 3 Senjata Rakitan di Bintuni

8 jam lalu

Ilustrasi TNI. ANTARA
TNI - Polri Tangkap Anggota KKB dan 3 Senjata Rakitan di Bintuni

"Setelah diperiksa, anggota KKB itu akan diserahkan ke Polres Bintuni untuk diproses lebih lanjut," ujar Suriastawa.


Yusril Yakini Prabowo Bisa Selesaikan Masalah di Papua, Ini Alasannya

11 jam lalu

Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra memimpin Tasyukuran Milad Partai Bulan Bintang di Markas Besar Partai Bulan Bintang, Jakarta, Senin, 17 Juli 2023. Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati berdirinya Partai Bulan Bintang ke-25. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Yusril Yakini Prabowo Bisa Selesaikan Masalah di Papua, Ini Alasannya

Yusril Ihza Mahendra optimistis calon presiden Prabowo Subianto mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Papua


Info Terkini Gempa M5,1 Guncang Simeulue Aceh, Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

14 jam lalu

Gempa berlokasi di laut pada jarak 75 kilometer arah barat laut Nias Utara, Sumatra Utara pada kedalaman 31 kilometer. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,1 Guncang Simeulue Aceh, Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 90W dan 91W, Hujan, Banjarmasin Berasap

19 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 90W dan 91W, Hujan, Banjarmasin Berasap

Potensi Bibit Siklon Tropis 90W dan 91W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.


CPNS PPATK 2023: Formasi, Syarat, dan Unit Penempatannya

1 hari lalu

Logo PPATK. ppatk.go.id
CPNS PPATK 2023: Formasi, Syarat, dan Unit Penempatannya

Ini daftar formasi CPNS PPATK 2023 syarat dan unit penempatan


BMKG Sebut Gempa di Laut Maluku akibat Deformasi Batuan

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
BMKG Sebut Gempa di Laut Maluku akibat Deformasi Batuan

BMKG mencatat gempa tektonik dengan Magnitudo 6,3 pada Jumat, 22 September 2023, pukul 21.59.16 WIB berada di wilayah Laut Banda, Maluku.


Gempa Magnitudo Besar 6,6 Guncang Tanimbar Maluku

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo Besar 6,6 Guncang Tanimbar Maluku

BMKG melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Tanibar, Provinsi Maluku, Jumat malam, 22 September 2023.


BMKG: Bibit Siklon 90W Terdeteksi, Sejumlah Wilayah Ini Bakal Diguyur Hujan

1 hari lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
BMKG: Bibit Siklon 90W Terdeteksi, Sejumlah Wilayah Ini Bakal Diguyur Hujan

BMKG menyebut hujan bakal terjadi di berbagai wilayah.


Dwikorita Karnawati Panel di Markas PBB New York, Bicara Sistem Peringatan Dini Bencana

2 hari lalu

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Dwikorita Karnawati Panel di Markas PBB New York, Bicara Sistem Peringatan Dini Bencana

Warga, pemerintah daerah serta swasta harus turut berpartisipasi belajar sistem peringatan dini demi mengurangi akibat bencana.


Kekeringan di Bali Meluas dari 14 Jadi 15 Kecamatan, Dampak 80 Hari Tiada Hujan

2 hari lalu

Ilustrasi kekeringan. (ANTARA/Mohammad Ayudha/dok)
Kekeringan di Bali Meluas dari 14 Jadi 15 Kecamatan, Dampak 80 Hari Tiada Hujan

BMKG Denpasar menyebutkan kekeringan di Bali meluas dari sebelumnya 14 menjadi 15 kecamatan, karena selama 80 hari tidak turun hujan.