Disarikan dari berbagai sumber, Elon Reeve Musk lahir pada 28 Juni 1971 di Afrika Selatan. Ia merupakan buah hati dari Errol Musk dan Maye Musk. Ia merupakan anak tertua dari tiga bersaudara.
Tercatat, pria berusia 51 tahun ini memiliki tiga kewarganegaraan, yaitu Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat. Menurut Forbes, pada 2022 lalu Elon Musk memiliki kekayaan bersih senilai 146 Milliar US Dollar atau setara Rp. 2.214 Trilliun. Di belakangnya, ada Jeff Bezos, pendiri perusahaan E-Commerce raksasa, Amazon dengan kekayaan 121,3 US Dollar.
Dilansir dari bisnis.tempo.co, berikut beberapa perusahaan yang dimiliki oleh Elon Musk:
1. Tesla
Tesla menjadi perusahaan kepunyaan Elon Musk yang paling populer. Sebagai perusahaan yang menggagas mode autopilot pada mobil listrik, Elon Musk mempekerjakan 100.000 karyawan secara global. Tidak hanya membangun pabrik di California, Amerika Serikat, Tesla juga menyebar hingga Jerman dan Cina. Mobil listrik yang melambungkan nama Elon Musk ini telah terjual sebanyak 2 juta unit pada tahun 2021 saja.
Tesla juga menjadi perusahaan otomotif yang tidak bisa disepelekan. Sebab nilai pasarnya sampai 14.444 triliun rupiah. Alhasil banyak orang yang tidak mau ketinggalan untuk menginvestasikan uangnya dengan membeli saham Tesla. Pada 28 Juni 2010, pertamakalinya Tesla menawarkan saham (IPO) dengan harga 17 Dolar Amerika atau setara 245.556 rupiah per lembar.
2. SpaceX
Elon Musk pernah bermimpi untuk membangun peradaban manusia di Planet Mars. Sehingga ia berusaha mewujudkan keinginannya tersebut dengan mendirikan perusahaan SpaceX. Tidak hanya sekadar perusahaan yang memproduksi roket, SpaceX ingin memberikan kesempatan pada banyak orang untuk merasakan sensasi menjelajah luar angkasa dengan biaya yang murah.
Roket SpaceX Falcon 9 dengan kapsul Naga diluncurkan dari Pad-39A pada misi Crew-5 menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional dari NASA's Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS 5 Oktober 2022. Misi tersebut, yang diberi nama Crew-5, menandai kru ISS penuh kelima yang telah diterbangkan NASA dengan kendaraan SpaceX sejak usaha roket pribadi yang didirikan oleh CEO Tesla TSLA.O, Elon Musk, mulai mengirim astronot AS ke atas pada Mei 2020. REUTERS/Joe Skipper
Roket SpaceX juga disinyalir bersifat reusable karena mampu kembali mendarat ke bumi. Karena kehebatannya itu, SpaceX dapat memangkas biaya sangat besar. Misi Elon Musk untuk mengkomersialkan roket bertumbuh berkat rasa kekecewaannya terhadap NASA. Semenjak program Apollo tahun 1972, NASA seakan mati suri dan tidak bergairah membuat target baru pergi ke Mars lagi.
3. Neuralink
Sering dianggap gila karena ambisinya, Elon Musk kembali menghebohkan jagat raya bersama Neuralink. Elon Musk menggandeng sekelompok ilmuwan di tahun 2016 untuk menjalankan riset neurologis. Perusahaan yang diberi nama Neuralink itu berupaya menciptakan inovasi di bidang teknologi yang dapat memulihkan gejala kelainan syaraf dan otak. Dengan kata lain, Neuralink bertujuan menghubungkan antara otak manusia dengan komputer seperti yang tergambar di film fiksi ilmiah.
4. OpenAI
Pada 2015, Elon Musk membangun startup penelitian dan pengembangan nirlaba, yakni OpenAI. Perusahaan ini membawa misi mulia untuk memastikan kebermanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat dinikmati seluruh umat manusia. Laboratorium OpenAI merancang mesin yang memiliki kapasitas penalaran dan kekuatan belajar sama dengan otak manusia. Kendati mengundurkan diri dari deretan dewan direksi pada tahun 2018, Elon Musk masih menjadi donatur utama hingga saat ini.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga :
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.