UI dan Arab Saudi Jalin Kerja Sama Penguatan Program Islamic Studies

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia (UI) menerima kunjungan delegasi dari Kerajaan Arab Saudi untuk berdiskusi terkait potensi kerja sama antara perguruan tinggi di Arab Saudi dan UI. Kunjungan ini merupakan bagian rekomendasi dari kebijakan pemerintah pusat Kerajaan Arab Saudi untuk melakukan penguatan hubungan dengan berbagai perguruan tinggi secara global. Adapun pertemuan dilakukan pada Kamis, 16 Februari di Gedung Rektorat UI.

Sekretaris Universitas Indonesia Agustin Kusumayati menyambut baik kunjungan tersebut. “Berdasarkan hubungan dan persamaan yang baik antar kedua negara, terdapat dua kerja sama yang diharapkan dapat dilakukan yaitu secara general dan berhubungan dengan Islamic studies yang dapat dijalin ke depan,” ujarnya dilansir dari laman resmi UI pada Senin, 20 Februari 2023.

UI, kata Agustin, memiliki beberapa program terkait dengan Islamic studies, seperti ekonomi syariah dan Islamic economic di FEB UI serta Islamic Law di FH UI. Dari kolaborasi sebelumnya, perguruan tinggi Arab Saudi bersama negara ASEAN lainnya telah terjalin kerja sama terkait dengan language teaching, Islamic studies, health sciences, engineering, cyber security, economic, dan blue and green economic.

Dalam penguatan kerja sama antara Kerajaan Arab Saudi dan UI, pada pertemuan ini diharapkan dapat membuka ruang lingkup kerja sama yang lebih luas terkait research group, joint academic program (joint degree dan joint research), master degree, mobilitas pertukaran mahasiswa dan tenaga kependidikan, beasiswa, hingga internship dan program short-courses bahasa dan budaya Indonesia yang dapat dilakukan dengan universitas yang ada di Kerajaan Arab Saudi.

Ministry of Education Saudi Arabia, Abdulrahman Ali M. Alamri, menjelaskan UI sebagai salah satu universitas terbaik secara global, diharapkan bisa membuka kerja sama dengan universitas yang ada di Arab Saudi.

Adapun pada pertemuan tersebut, delegasi dari Kerajaan Arab Saudi yang hadir, yaitu Sami Abdulrahman H. Alharbi; Ministry of Foreign Affairs Saudi Arabia, Kamal Jameel A. Alwidyani; Universitas Islam Madinah, Ibrahim Salem N. Alsaedi; Universitas Imam Mohammed Ibn Saud Alislamiyah, Bander Saeed A. Zahrani dan Abdullah; Universitas Elektronik Saudi, Asma Abdulmana A. Alhamadi; serta Universitas Ummu Alquro, Hasan Abdulhamid A. Bukhari.