Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Kejahatan Siber Ketika Bertransaksi Keuangan Digital Saat Lebaran

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Ilustrasi modus penipuan menggunakan file aplikasi melalui ponsel. ANTARA/ Imam Budilaksono.
Ilustrasi modus penipuan menggunakan file aplikasi melalui ponsel. ANTARA/ Imam Budilaksono.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Transaksi keuangan digital diperkirakan meningkat pada Lebaran, mulai dari membayar zakat sampai mengirimkan tunjangan hari raya (THR). Managing Director Vida Adrian Anwar mengatakan perlu adanya pola kebiasaan yang baik dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data-data pribadi agar terhindar dari kejahatan siber.

"Di era transformasi digital ini, semuanya berlangsung dengan sangat cepat. Pengembangan tidak hanya terjadi pada aspek sistem layanan tetapi juga berbagai serangan sibe," katanya dalam rilis pers pada Jumat, 21 April 2023.

Asosiasi e-commerce Indonesia idEA mencatat nilai transaksi melalui platform e-commerce pada momen Ramadan dan Lebaran 2022 tumbuh 38,43 persen dibanding tahun sebelumnya. Seiring dengan peningkatan aktivitas online, risiko kejahatan siber juga meningkat, misalnya kasus pemalsuan QRIS masjid yang terjadi baru-baru ini.

Agar terhindar dari risiko kejahatan siber, Vida--perusahaan penyedia identitas digital--membagikan tips bertransaksi keuangan aman selama momen Lebaran:

1. Tidak membagikan identitas fisik dan online
Hal penting yang perlu diketahui masyarakat soal menjaga keamanan data pribadi adalah menjaga dengan baik identitas pribadi seperti KTP dan paspor, baik secara fisik maupun secara online. Hal yang sama berlaku untuk nama pengguna, kata sandi dan kode OTP untuk masuk ke akun finansial digital.

Sebaiknya kata sandi, nama akun dan kode OTP tidak ditulis sembarangan dan tidak disalin dengan fitur copy-paste, untuk mengantisipasi peretas memperoleh akses ke clipboard perangkat yang kodenya tidak terenkripsi sama sekali.

2. Hati-hati terhadap tautan
Pelaku penipuan seringkali mengirimkan tautan melalui SMS, aplikasi pesan instan atau email untuk mencuri data pribadi. Mereka seringkali mencatut nama institusi resmi untuk meyakinkan korban.

Jika mendapatkan pesan atau email, pengguna sebaiknya memastikan pengirim adalah akun resmi dari institusi terkait. Pihak resmi biasanya tidak pernah meminta informasi sensitif melalui cara yang tidak terproteksi seperti formulir isian atau pesan singkat.

3. Hindari Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi
Menggunakan Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi amat sangat berisiko, pengguna bisa saja menjadi korban "Man in The Middle Attack" atau MiTM sebagai pencegat antara pengguna dengan penyedia layanan digital.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Modus MiTM mencuri data pribadi pada jaringan yang tidak terenkripsi, penjahat biasanya menargetkan pengguna aplikasi keuangan dan e-commerce. Vida sangat menyarankan pengguna menunda transaksi sampai memiliki jaringan yang aman seperti data seluler atau Wi-Fi pribadi.

4. Waspadai e-commerce mencurigakan
Konsumen sering tergiur diskon besar, namun, berujung pada kualitas barang hingga pencurian data pribadi. Penjahat siber bisa membuat situs web dan aplikasi yang mirip dengan e-commerce resmi untuk memperoleh data pribadi korban, yang dikenal sebagai metode sniffing.

Penjahat siber biasanya meminta korban memasukkan identitas pribadi dan detail keuangan seperti nomor CVV kartu kredit.

Sebelum bertransaksi, konsumen wajib mengecek kredibilitas platform untuk memastikan platform tersebut adalah sah.

5. Autentikasi dua langkah
Gunakan layanan keuangan digital yang menggunakan fitur autentikasi dua langkah alias two-factor authentication (2FA). Lapisan keamanan tambahan itu berfungsi mencegah akses tidak sah terhadap akun.

2FA juga bisa berupa autentikasi biometrik, yang dinilai lebih aman, misalnya dengan sidik jari atau wajah.

Pilihan Editor: Kemenag Terima Laporan Modus Penipuan COD, Sejumlah Pesantren Diminta Bayar Barang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respon Kemnaker dan Gojek Ihwal Tuntutan Ojol dan Kurir

20 hari lalu

Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) se-Jabodetabek yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi demo di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Kamis 29 Agustus 2024. Dalam aksinya KON meminta kepada pemerintah untuk melegalkan Ojol. KON juga menuntut agar peraturan menteri  kominfo no 1 tahun 2012 tentang layanan tarif pos komersial  agar segera diatur lebih rinci. Yang berkaitan dengan pengantaran peket barang dan paket makanan, yang belum ada aturan main yang jelas. TEMPO/Subekti.
Respon Kemnaker dan Gojek Ihwal Tuntutan Ojol dan Kurir

Kemnaker disebut sedang menyusun peraturan supaya ojol dan kurir dapat jaminan sosial termasuk THR.


BI Catat Tantangan-tantangan Berat Digitalisasi Sistem Pembayaran

46 hari lalu

Pembeli memindai kode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk bertransaksi membeli kebutuhan pokok di Pasar Mayestik, Jakarta, Senin, 10 Juli 2023 Transaksi QRIS diketahui per 1 Juli 2023 dikenai merchant discount rate (MDR) bagi usaha mikro, yakni 0,3 persen dari sebelumnya 0 persen. Tempo/Tony Hartawan
BI Catat Tantangan-tantangan Berat Digitalisasi Sistem Pembayaran

Tantangan digitalisasi sistem pembayaran mencakup kejahatan siber dan fraud, rendahnya literasi digital, perlindungan data pribadi dan etika digital, serta perlindungan konsumen.


Airlangga Pamer Ekosistem dan Keuangan Digital RI di Depan Jokowi: Kemajuan Pesat

48 hari lalu

Menkoperek Airlangga Hartarto Airlangga Hartarto menunjukan kepada Presiden Joko Widodo anggaran belanja kementerian yang telah masuk secara digital saat Penyerahan secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2024.  Presiden Joko Widodo menyiapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.325,1 triliun pada 2024. Dana tersebut akan ditujukan untuk beberapa hal yang menjadi fokus. Dana tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah Rp857,6 triliun. Pemerintah juga akan menuntaskan proyek infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau dan dukung reformasi birokrasi serta aparatur sipil negara (ASN). TEMPO/Subekti.
Airlangga Pamer Ekosistem dan Keuangan Digital RI di Depan Jokowi: Kemajuan Pesat

Airlangga Hartarto mengatakan secara jumlah perusahaan perintis atau startup, Indonesia berada di peringkat ke-6 secara global.


Kapolri Panggil Kepala BP2MI Benny Rhamdani Soal Inisial T Pengendali Judi Online yang Buat Jokowi Terkejut

51 hari lalu

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memenuhi panggilan klarifikasi yang dilayangkan Bareskrim Polri di Jakarta, Senin, 29 Juli 2024. Panggilan ini untuk klarifikasi mengenai sosok inisial T yang disebut dalang judi online di Indonesia. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kapolri Panggil Kepala BP2MI Benny Rhamdani Soal Inisial T Pengendali Judi Online yang Buat Jokowi Terkejut

Kepala BP2MI Benny Rhamdani dipanggil Kapolri Listyo Sigit Senin, 29 Juli 2024. Untuk mengungkap siapa inisial T pengendali judi online di Indonesia.


Peretas Ekspose Status Militer Atlet Israel di Olimpiade Paris

51 hari lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Peretas Ekspose Status Militer Atlet Israel di Olimpiade Paris

Selain status militer, para peretas mengekspos data pribadi atlet Israel yang ikut dalam Olimpiade Paris.


Mengenal Apa itu Spyware, Jenis, dan Cara Melindungi Perangkat

19 Juli 2024

Ilustrasi spyware. Shutterstock
Mengenal Apa itu Spyware, Jenis, dan Cara Melindungi Perangkat

Spyware adalah salah satu ancaman siber bagi pengguna internet. Berikut ini jenis-jenis spyware dan cara melindungi perangkatnya.


Polri Rekrut 45 Sarjana IT sebagai Calon Perwira untuk Perangi Kejahatan Siber

13 Juli 2024

Asisten SDM Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo (kedua dari kiri) berfoto bersama peserta disabilitas yang lolos seleksi SIPSS 2024, Minggu 25 Februari 2024. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Polri Rekrut 45 Sarjana IT sebagai Calon Perwira untuk Perangi Kejahatan Siber

Polri merekrut 45 calon perwira jalur SIPSS dengan keahlian khusus teknologi informasi


Polri Rekrut 45 Calon Perwira Sarjana untuk Perangi Kejahatan Siber

13 Juli 2024

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Polri Rekrut 45 Calon Perwira Sarjana untuk Perangi Kejahatan Siber

Demi memerangi kejahatan siber, Polri merekrut 45 orang sebagai calon perwira dengan latar belakang keahlian di bidang Informasi dan Teknologi.


Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Melampaui 5 Persen, Didorong THR ASN hingga Ekspor

8 Juli 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Melampaui 5 Persen, Didorong THR ASN hingga Ekspor

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2024 masih berada di atas 5 persen.


6 Tips Tidak Terkena Ransomware, Jangan Klik Link Sembarangan

5 Juli 2024

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
6 Tips Tidak Terkena Ransomware, Jangan Klik Link Sembarangan

Ransomware dapat mengunci data lalu membuatnya tidak dapat diakses. Untuk itu, pengguna perlu mengetahui tips tidak terkena ransomware.