TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) akan meminta klarifikasi seorang penelitinya, Andi Pangerang Hasanuddin, soal kasus ancaman terhadap warga Muhammadiyah di media sosial terkait perbedaan Hari Raya Idul Fitri 2023.
Menurut Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Emanuel Sungging, pihaknya berencana memanggil Andi Pangerang. “Kita akan minta penjelasannya kenapa bisa terjadi seperti itu,” katanya, Selasa, 25 April 2023.
Karyawan eks Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Bandung itu kini masih dalam kondisi libur cuti bersama. Permintaan klarifikasi direncanakan setelah karyawan kembali masuk kantor, Rabu, 26 April 2023. “Paling tidak besok,tapi kan ada anjuran Pak Jokowi supaya bisa menunda, jadi dinamis lah situasinya,” ujar Emanuel.
Selain itu, dia mengaku tidak mengetahui keberadaan Andi Pangerang. Dia juga mengetahui kasus tersebut dari media massa. Namun begitu, di tengah suasana libur, pihaknya sudah berkoordinasi secara internal. “Dari sisi kami pembinaan sebagai peneliti muda, harusnya bisa menyampaikan pandangan secara berimbang dan bijak,” katanya.
Terkait kasus tersebut, yang dia lihat dari media massa lebih mengarah pada penetapan kalender Islam. “Jadi saya pikir permasalahannya tidak akan sederhana memang, harus diklarifikasi benar,” ujar Emanuel. Soal ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah, dia menduga Andi Pangerang terpancing oleh sesuatu.
Sebelumnya diberitakan Andi Pangerang Hasanuddin berkomentar sambil mengancam di laman akun media sosial koleganya, Thomas Djamaluddin. Setelah unggahan itu viral, Andi menyampaikan permohonan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Menurut Emanuel, Andi merupakan peneliti muda di Pusat Riset Antariksa BRIN yang tertarik pada bidang astronomi seperti gerhana dan hilal.
Profesor astronomi dan astrofisika Thomas Djamaluddin mengatakan, komentar Andi di akun media sosialnya berawal dari status mengenai perbedaan penentuan 1 Syawal 1444 H antara pemerintah dan Muhammadiyah. Komentar seseorang kemudian diduga menyulut emosi Andi hingga terlontar ancaman pembunuhan.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan tengah menyelidiki unggahan ancaman kepada warga Muhammadiyah yang diduga dilakukan oleh salah satu penelitinya. Dia mengatakan BRIN masih mengecek status Andi Pangerang Hasanuddin untuk mengetahui kebenaran informasinya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.