Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Halmahera Dulu dan Sekarang: Sawit Tumbuh, Kakatua Menghilang

image-gnews
Burung kakatua putih. ANTARA
Burung kakatua putih. ANTARA
Iklan

Lima itu adalah mandar gendang (Gallirallus wallacii), cekakak murung (Todiramphus funebris), kepudang halmahera (Oriolus phaeochromus), kepudang-sungu Halmahera (Celebesia parvula) dan elang alap Halmahera (Accipiter henicogrammus). 

Kawasan hutan di Gane juga menjadi surga bagi burung berparuh bengkok seperti nuri kalung ungu (Eos squamata), bayan (Eclectus roratus), dan kasturi ternate (Lorius garrulus). “Hutan alami ini yang menjaga keseimbangan rantai makanan bagi burung-burung paruh bengkok,” kata Muhammad Julham, pengajar di Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Nuku Tidore. 

Khusus untuk kakatua putih, Julham menjelaskan, berdasarkan identifikasi yang dilakukan penduduk setempat, ditemukan di 35 lokasi yang tersebar di Desa Gane Barat hingga Tanjung Joronga. Lokasi-lokasi itu merupakan kawasan hutan yang kini telah dikonversi menjadi perkebunan sawit. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peta Lahan perkebunan Sawit di Gane Timur, Wilayah Selatan Pulau Halmahera milik PT Gelora Mandiri Membangun. Istimewa

Sebelum ada kebun sawit, populasi kakatua putih di kawasan tersebut diperkirakan mencapai 5-6 individu per kilometer persegi. "Saat ini kami belum menelitinya lagi,” tutur Julham.

Studi terakhir pada 2020 lalu memperkirakan populasi kakatua putih di Halmahera 3-4 ribu ekor dengan tingkat kepadatan 3 individu per kilometer persegi. Jumlah populasi itu tersebar di hutan di Halmahera bagian timur, tengah, utara dan selatan. Padahal pada 1991–1992, populasinya 49–212 ribu ekor dengan tingkat kepadatan mencapai 40-72 individu per kilometer persegi. 

Yayasan Burung Indonesia juga mengidentifikasi tak kurang dari 77 jenis burung endemik Maluku Utara yang habitatnya telah menyusut signifikan. Sedangkan penyusutan populasi mencapai 10 persen dalam setahun. 

Itu sejalan dengan perhitungan sisa populasi burung kakatua putih yang tersisa 3-4 ribu di habitatnya saat ini. Pemetaannya, selain di Pulau Halmahera, ada juga di Mandioli, Tidore, Ternate, Bacan, dan Kasiruta. Lokasi-lokasi itu rata-rata merupakan kawasan yang masih memiliki hutan dengan tutupan pohon setinggi lebih dari 20 meter. 

“Spesies ini, wilayah alaminya adalah hutan primer dan sekunder dengan tutupan pohon berumur 40 tahun. Artinya kawasan hutan dengan pohon besar,” kata Benny Aladin Siregar, peneliti ornitologi Yayasan Burung Indonesia di Halmahera. 

Apa Kata Pemda dan Perusahaan Sawit?

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Halmahera Selatan, Thamrin Imam, mengakui kualitas lingkungan di Halmahera Selatan cenderung mengalami degradasi. Beberapa keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna dicatatnya pula mengalami penurunan. Namun, menurut dia, tren dan kondisi itu relatif masih dapat dikendalikan. 

"Kondisi kehutanan di Halmahera Selatan secara umum masih cukup baik,” kata Thamrin lewat sambungan telepon.  

Keterangan dan data lebih rinci diharapkan didapat dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara Syukur Lila. Sayang, Syukur tidak bersedia ditemui saat Tempo mendatangi kantornya di Kelurahan Sofifi, Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan. Ketika dihubungi, ia malah mengarahkan kepada salah satu stafnya yang juga tidak berkenan menjawab pertanyaan Tempo. 

Dari PT Gelora, Irfan Susandra, asisten manajer, juga enggan memberikan tanggapan terkait dampak perkebunan sawit terhadap satwa endemik. Ia mengatakan semua pernyataan ihwal aktivitas perusahaan di Halmahera dikeluarkan oleh Bagian Hubungan Masyarakat PT Korindo di Jakarta yang merupakan induk usaha dari PT Gelora. Dia hanya menegaskan kalau perusahaan mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan. 

Artikel ini diproduksi atas dukungan dana hibah Jurnalisme hutan Hujan atau RainForest Journalism Fund-Pulitzer Center.

Pilihan Editor: Sorong Selatan Pertama di Papua Berhasil Eliminasi Kasus Malaria 

 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

17 jam lalu

Sejumlah komodo berkumpul dalam kunjungan di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo, dihuni lebih dari 1.500 ekor komodo. TEMPO/Tony Hartawan
Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.


Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.


22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

1 hari lalu

Perkebunan kelapa sawit di area konsesi PT Suryamas Cipta Perkasa yang terindikasi masuk ke dalam kawasan hutan di Desa Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Dilihat dari atas pada Kamis, 21 Desember 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.


Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

4 hari lalu

Foto udara Masjid Sultan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu 20 Maret 2024. Masjid yang dibangun pada tahun 1606 di masa kekuasaan Sultan Saidi Barakati tersebut merupakan bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan Timur Nusantara dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang dikunjungi umat Islam saat bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.


Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

20 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.


Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

22 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.


Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

23 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.


Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

24 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.


Cerita Jurnalis di Halmahera yang Dianiaya Tiga Prajurit TNI AL: Jangan Bunuh, Anak Saya Masih Kecil

26 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock
Cerita Jurnalis di Halmahera yang Dianiaya Tiga Prajurit TNI AL: Jangan Bunuh, Anak Saya Masih Kecil

Sukandi, jurnalis di Halmahera Selatan, disiksa usai memberitakan penangkapan kapal pengangkut minyak Dexlite milik Polairud Maluku Utara oleh TNI AL.


Polda Maluku Utara Tetapkan 7 Warga Masyarakat Adat Jadi Tersangka Menghalangi Pertambangan Nikel

29 hari lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Polda Maluku Utara Tetapkan 7 Warga Masyarakat Adat Jadi Tersangka Menghalangi Pertambangan Nikel

Polda Maluku Utara menetapkan tujuh warga Wasile Selatan, Halmahera Timur sebagai tersangka menghalangi pertambangan nikel.