Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Geoffrey Hinton, Bapak AI Dunia

Reporter

image-gnews
Geoffrey Hinton. Sky New
Geoffrey Hinton. Sky New
Iklan

TEMPO.CO, JakartaNama Geoffrey Hinton sedang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini karena pernyataannya tentang potensi ancaman kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Menurut Hinton, AI boleh jadi menimbulkan ancaman yang lebih serius daripada perubahan iklim.

Ilmuwan komputer terkemuka sekaligus pemenang Penghargaan Turing itu bahkan pensiun dari Alphabet Inc. (induk perusahaan Google) atas kekhawatirannya bahwa AI akan menjadi teknologi yang tak terkendali. Itu kemudian menyebabkan hiruk-pikuk di dunia teknologi global.

Menurut Hinton, sulit untuk mencegah munculnya aktor-aktor jahat dalam penggunaan AI. Ia prihatin tentang bahaya disinformasi yang dipicu oleh foto, video, dan hoaks yang dihasilkan secara meyakinkan. Dampak transformatif AI di pasar kerja juga menjadikan banyak posisi pekerjaan tidak lagi dibutuhkan.

Geoffrey Hinton, yang telah bekerja di Google selama lebih dari satu dekade, dikenal sebagai “Bapak AI”. Salah satu pionir atau pelopor AI ini berkontribusi besar pada pengembangan model pembelajaran mesin (machine learning), model pembelajaran mendalam (deep learning), serta algoritma perambatan mundur (backpropagation)—sebuah proses untuk melatih jaringan saraf tiruan.

Lantas, siapa sosok Geoffrey Hinton sebenarnya? Seperti apa seluk-beluknya sehingga dijuluki sebagai “Bapak AI”? Berikut profil lengkap Geoffrey Hinton yang dihimpun dari berbagai sumber.

Pendidikan dan Karier Geoffrey Hinton

Geoffrey Hinton, ilmuwan komputer dan psikolog kognitif asal Inggris-Kanada, dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah AI. Pria kelahiran London 1947 ini adalah seorang pemimpin visioner yang telah membantu pembentukan AI di masa depan.

Hinton menerima gelar sarjana dalam bidang psikologi eksperimental dari Universitas Cambridge pada 1970 dan gelar doktor dalam bidang AI dari Universitas Edinburgh pada 1978. Ia kemudian mengambil program pascadoktoral di Universitas Sussex dan Universitas California San Diego. Ia menghabiskan lima tahun sebagai staf pengajar di Departemen Ilmu Komputer, Universitas Carnegie Mellon.

Karier Hinton berlanjut sebagai anggota Canadian Institute for Advanced Research dan pindah ke Departemen Ilmu Komputer di Universitas Toronto. Ia menghabiskan tiga tahun (1998–2001) untuk mendirikan Gatsby Computational Neuroscience Unit di Universitas College London, lalu kembali ke Universitas Toronto di mana sekarang ia menjadi profesor emeritus terkemuka.

Pada 2004–2013, Hinton menjadi direktur program “Neural Computation and Adaptive Perception” yang didanai oleh Canadian Institute for Advanced Research. Sejak 2013, ia mulai bekerja paruh waktu untuk Google di Mountain View dan Toronto.

Hinton juga merupakan anggota Royal Society, Royal Society of Canada, dan Association for the Advancement of Artificial Intelligence. Ia adalah anggota asing kehormatan dari American Academy of Arts and Sciences dan National Academy of Engineering, serta mantan ketua Cognitive Science Society.

Machine Learning dan Deep Learning

Geoffrey Hinton adalah sosok yang telah merancang model machine learning untuk menemukan prosedur pembelajaran yang efisien dalam menemukan struktur kompleks dalam kumpulan data besar dan berdimensi tinggi. Itulah bagaimana cara otak belajar untuk melihat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga merupakan salah satu peneliti yang memperkenalkan algoritma backpropagation dan orang pertama yang menggunakan algoritma tersebut untuk mempelajari penyisipan kata (word embedding). Kontribusi Hinton yang lain dalam bidang penelitian jaringan saraf termasuk Boltzmann machines, distributed representations, time-delay neural networks, mixtures of experts, variational learning, products of experts, dan deep belief networks.

Kelompok riset Hinton di Universitas Toronto juga turut membuat terobosan besar dalam model deep learning yang telah merevolusi pengenalan ucapan (speech recognition) dan klasifikasi objek (object classification). Model deep learning itu disebut AlexNet—jaringan saraf dalam (deep neural network) pertama dalam sejarah yang mengikuti kompetisi ImageNet Large Scale Visual Recognition Challenge (ILSVRC) pada 2012 dan menang dengan tingkat akurasi yang mencengangkan di angka 85 persen.

AlexNet memiliki pengaruh yang signifikan dalam memperkenalkan deep learning kepada publik dan dipuji karena telah memulai Deep Learning Revolution. Temuan itu membuat rekor baru tidak hanya untuk hal akurasi, tetapi juga durasi pelatihan karena mampu melatih 60 juta parameter dalam waktu kurang dari setengah hari pada dua GPU.

Model deep learning ini didasarkan pada supervised learning yang berarti AlexNet sudah dikondisikan untuk mengenali objek dan pola tertentu di dalam gambar yang dimasukkan ke dalam lapisan input selama waktu pelatihan. AlexNet kemudian banyak digunakan untuk mendeteksi objek tertentu dalam kumpulan data seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan masih banyak lagi.

Pencapaian Geoffrey Hinton

Selain terkait AlexNet, Hinton juga telah menerima segudang pencapaian seperti gelar doktor kehormatan dari Universitas Edinburgh, Universitas Sussex, dan Universitas Sherbrooke. Ia turut dianugerahi penghargaan David E. Rumelhart (2001), penghargaan IJCAI untuk keunggulan penelitian (2005), penghargaan Killam untuk bidang teknik (2012), medali emas IEEE James Clerk Maxwell (2016), hingga medali emas NSERC Herzberg (2010) yang merupakan penghargaan tertinggi Kanada di bidang sains dan teknik.

Terlepas dari banyak prestasinya, Hinton tetap rendah hati dan berdedikasi pada pekerjaan. Ia terus aktif menjadi peneliti, mencari cara baru untuk memajukan bidang AI, dan meningkatkan pemahaman tentang otak manusia.

Jalan yang Hinton tempuh mungkin tak lepas dari latar belakang keluarga ilmuwan. Ia adalah cicit dari George Boole, seorang matematikawan penemu aljabar Boolean—sebuah dasar bagi komputer modern. Kakeknya, Charles Howard Hinton, juga merupakan salah satu matematikawan yang terkenal karena menciptakan kata “tesseract” dan karya tentang metode visualisasi geometri dimensi tingkat tinggi.

Pilihan editor: Deteksi 100 Lebih Penipuan ChatGPT Sehari, Palo Alto Networks Ungkap Modusnya

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar HP yang Tidak akan Dapat Pembaruan Android 15

3 jam lalu

Android 15.
Daftar HP yang Tidak akan Dapat Pembaruan Android 15

Tidak semua HP akan mendapatkan pembaruan Android 15. Berikut daftarnya.


KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

4 jam lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

Kontrol manusia tetap dipertahankan dalam AI di militer agar mencegah penggunaan yang memicu penyebaran senjata pemusnah massal.


GoTo Gandeng Microsoft Tingkatkan Produktivitas dengan GitHub Copilot

6 jam lalu

Engineer GoTo mempercepat proses coding dengan GitHub Copilot (Foto: GoTo)
GoTo Gandeng Microsoft Tingkatkan Produktivitas dengan GitHub Copilot

Sejak Juni 2024, hampir seribu engineer GoTo mulai mengadopsi GitHub Copilot.


Mahasiswa FKG Unair Sukses Memanfaatkan AI dan AR dalam Metode Implant Placement

1 hari lalu

Tim mahasiswa Kedokteran Gigi Unair saat menjadi juara pertama dalam 15th Dentistry Scientific Festival di Universitas Brawijaya (Sumber: Istimewa)
Mahasiswa FKG Unair Sukses Memanfaatkan AI dan AR dalam Metode Implant Placement

Ketiga mahasiswa FKG Unair itu mengusung inovasi Implant Placement yang terintegrasi dengan teknologi berupa AI dan AR.


Dirilis Secara Terbatas, Ini Fitur-fitur Baru Android 15

2 hari lalu

Android 15.
Dirilis Secara Terbatas, Ini Fitur-fitur Baru Android 15

Android 15 tersedia di Android Open Source Project dan akan segera mendukung perangkat Google Pixel yang dirilis dalam waktu dekat.


Telkom Sematkan AI pada Chatbot OCA

2 hari lalu

Ilustrasi dok. Telkomsel
Telkom Sematkan AI pada Chatbot OCA

Kegiatan ini dirancang sebagai wadah untuk mempromosikan produk fashion dan kerajinan lokal, serta melestarikan budaya daerah


Prihatin Pola Pemeliharaan Burung Walet Konvensional, Alumni Unair Rancang Aplikasi Markas Walet Berbasis AI

2 hari lalu

Dani Ali memperkenalkan aplikasi Markas Walet miliknya (sumber: brin.go.id)
Prihatin Pola Pemeliharaan Burung Walet Konvensional, Alumni Unair Rancang Aplikasi Markas Walet Berbasis AI

Para pemilik rumah burung walet selama ini tidak bisa mengetahui jumlah populasinya secara tepat


MAN IC Tanah Laut dan Universitas Binus Juara Samsung Innovation Campus Batch 5

3 hari lalu

Pemenang Samsung Innovation Campus Batch 5 2023/2024. (Samsung)
MAN IC Tanah Laut dan Universitas Binus Juara Samsung Innovation Campus Batch 5

SIC Batch 5 2023/2024 menjadi bukti komitmen Samsung dalam menciptakan generasi unggul yang mampu memimpin transformasi digital nasional dan global.


Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

3 hari lalu

Honor Pad X8a. Foto :
Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

Honor Pad X8a memiliki layar FHD 90 Hz 11 inci dengan resolusi 1200x1920 piksel yang memberikan visual tajam. Resmi rilis di India.


Google Perkuat Fitur AI untuk Uji Coba Pakaian, Pengguna Bebas Jajal Segala Gaun

3 hari lalu

Google Essentials. Istimewa
Google Perkuat Fitur AI untuk Uji Coba Pakaian, Pengguna Bebas Jajal Segala Gaun

Layanan uji coba pakaian secara virtual di Google Shopping belakangan diperkuat dengan kecerdasan buatan.