TEMPO.CO, Jakarta - BMKG mencatat 71 rangkaian gempa Banten selama sekitar 24 jam sejak yang pertama terjadi berkekuatan M5,2 pada Rabu siang lalu. Gempa memiliki pusatnya di Selat Sunda dengan hiposentrum yang tergolong dangkal, dipicu diduga oleh aktivitas Sesar Ujung Kulon.
Gempa pertama tepatnya terjadi pada Rabu, pukul 11.24 WIB. Sebanyak 71 kali gempa kemudian dirangkum hingga Kamis siang, 11 Mei 2023, pukul 12.00 WIB. Rincian gempa-gempa susulan itu, menurut data Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan, Banten, memiliki kekuatan terbbesar M5,1.
Gempa utama berdampak dan dirasakan di daerah Pandeglang dengan skala intensitas III MMI. Ini artinya getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu. Di daerah Sukabumi, Lebak, Serang, Cilegon dengan skala intensitas II - III MMI. Sedangkan di daerah Tangerang Selatan dan Bogor dengan skala intensitas II MMI.
Skala II MMI berarti getaran dirasakan hanya oleh beberapa orang. Gempa juga hanya membuat bergoyang benda-benda ringan yang sedang digantung.
Gempa Terkini
Selain rangkaian gempa Banten, BMKG juga mencatat gempa terkini terjadi antara lain di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah. Yang pertama terukur berkekuatan M2,3 pada pukul 12.35 WIB, sedang yang kedua mempunyai kekuatan M3,1 pada pukul 13.22 WIB.
Sedangkan gempa di Sulawesi Tengah ber-magnitudo M3,0, terjadi pada pukul 13.22 WIB. Seluruh gempa termasuk gempa dangkal.
Pilihan Editor: Survei JobStreet Ungkap Posisi di Atas Angin Tech Talent di Asia dan Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.