Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Surya Sahetapy, Anak Dewi Yull yang Lulus dan Dapat 3 Penghargaan

image-gnews
Panji Surya Sahetapy. (instagram/@suryasahetapy)
Panji Surya Sahetapy. (instagram/@suryasahetapy)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKabar membanggakan datang dari anak salah satu aktris senior Indonesia, Dewi Yull, yakni Surya Sahetapy. Pasalnya, sang anak yang merupakan salah seorang aktivis tuna rungu (tuli) telah berhasil menyelesaikan pendidikan magisternya di salah satu kampus di Amerika. Selain resmi menjadi lulusan S2 Amerika dengan beasiswa penuh, Surya Sahetapy juga diketahui berhasil mendapatkan tiga penghargaan sekaligus. Hal ini disampaikan langsung oleh Dewi Yull melalui akun media sosial Instagram pribadinya.

Surya baru lulus S2 di RIT (Rochester Institute of Technology) 2023 setelah sebelumnya mendapatkan beasiswa penuh dari Sasakawa – De Caro RITNTID (Nippon Foundation). Kali ini Surya lulus dengan meraih 3 penghargaan sekaligus,” tulis Dewi Yull dalam keterangan unggahannya.

Raih 3 Penghargaan Sekaligus

Di acara kelulusannya ini, Surya Sahetapy berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus. Dewi Yull mengatakan jika menurut pihak kampus jarang ada mahasiswa yang berhasil meraih penghargaan sebanyak yang Surya dapatkan. Wanita kelahiran 1961 pun merasa bersyukur menyaksikan keberhasilan anaknya. Berikut tiga penghargaan yang berhasil didapatkan Surya Sahetapy:

  1. International Student Outstanding Service Award
  2. The Outstanding Graduating Student Award In The Master’s Degree.
  3. NTID Graduate College Delegate.

Menurut teman-teman kuliahnya, para dosen, dan rektor jarang sekali mahasiswa memborong achievement sebanyak itu. Alhamdulillah sujud syukur, percayalah bahwa waktu dan kesabaran pasti mendapat balasan satu saat,” tutup Dewi Yull dalam keterangan unggahannya.

Lantas, bagaimana sosok dari anak penyanyi sekaligus aktris senior Indonesia tersebut? Berikut rangkuman informasi mengenai profil Surya Sahetapy, anak Dewi Yull yang lulus dan dapat tiga penghargaan.

Biodata Singkat Surya Sahetapy

Nama lengkap: Panji Surya Putra Sahetapy

Nama lain: Surya Sahetapy

Nama panggilan: Surya

Tempat tanggal lahir: 21 Desember 1993

Profesi: Aktivis tuli, Juru bahasa isyarat, Aktor

Anak ke-: 3 dari 4 bersaudara

Orangtua: Ray Sahetapy (Ayah), Dewi Yull (Ibu)

Pendidikan: Rochester Institute of Technology dalam Program Master of Science in Secondary Education for Deaf and Hard of Hearing

Media sosial: @suryasahetapy (Instagram)

Kehidupan Surya Sahetapy

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Surya Sahetapy merupakan anak ketiga dari pasangan aktor dan aktris populer Indonesia, Dewi Yull dan Ray Sahetapy. Pria yang memiliki nama lengkap Panji Surya Putra Sahetapy ini merupakan seorang tuna rungu yang aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Ia adalah seorang aktivis tuli yang mengikuti program pertukaran pelajar dan melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Namanya mulai dikenal publik setelah memperjuangkan hak tuli dan menjadi salah satu juru bahasa isyarat dalam beberapa acara. Ia pernah dipercaya untuk menjadi pembimbing Presiden Jokowi dalam mengajarkan bahasa isyarat pada perhelatan Asian Para Games 2018 silam. Tak hanya itu, Surya pun menjadi salah satu penampil dalam pembukaan Asian Para Games 2018 untuk mendampingi aktor Reza Rahadian di atas panggung.

Riwayat Pendidikan Surya Sahetapy

Surya Sahetapy diketahui tidak bisa mendengar sejak kecil. Oleh karena itu, saat TK dan SD Surya bersekolah di sekolah khusus untuk penyandang disabilitas pendengaran. Saat memasuki tingkat menengah pertama, Surya memilih masuk ke sekolah umum SMP Pembangunan Jaya Bintaro. Setelah lulus, ia diterima di SMA PJ Bintaro, Bakti Mulya 400 dan Homeschooling Kak Seto.

Surya melanjutkan pendidikannya di Homeschooling Kak Seto dan lulus pada 2014 lalu. Kemudian, ia diterima di Sampoerna University dan Universitas Brawijaya. Pada 2016, Surya mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Setahun kemudian, pada 2017 ia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dalam program double degree di Sampoerna University dan Lone Star College.

Pada 2018, Surya mengikuti program studi singkat di University of Sydney, Australia. Di tahun yang sama, ia juga diterima di Rochester Institute of Technology (RIT). Desember 2019 lalu, ia akhirnya mendapatkan gelar diploma untuk jurusan Applied Liberal Arts dengan predikat Cum Laude. Ia pun melanjutkan pendidikannya dan lulus sebagai sarjana Studi Internasional di RIT. Kini, Surya Sahetapy telah menyelesaikan pendidikan magisternya dan lulus sebagai mahasiswa berprestasi yang meraih tiga penghargaan sekaligus.

Prestasi Surya Sahetapy

Surya Sahetapy memiliki segudang prestasi yang membanggakan. Adapun beberapa prestasi yang pernah diraihnya adalah sebagai berikut:

1. Mewakili Indonesia dalam berbagai kompetisi dan kongres tingkat dunia

2. Meraih peringkat ketiga dalam kompetisi Global IT for Youth with Disabilities di Bangkok, Thailand pada 2013 lalu.

3. Menjadi pembicara di VII World Congress of The World Federation of The Deaf di Istanbul, Turki.

4. Menjadi delegasi tunarungu Indonesia untuk berkunjung ke markas NASA di Amerika Serikat.

5. Diundang Ratu Elizabeth II ke Inggris untuk menghadiri The Event Celebrated Our Work Towards a World Where Every Person is Equally Valued pada 2014 lalu.

Pilihan editor: Dewi Yull Berbagi Motivasi untuk Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus

RADEN PUTRI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Legislator AS Gelar Mogok Makan di Gedung Putih, Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza

2 hari lalu

Rintik hujan saat Badai Ida menerjang Gedung Putih di Washington, AS, 1 September 2021. Diketahui, Korban jiwa akibat badai Ida, di empat negara bagian di timur laut Amerika Serikat bertambah menjadi 44 orang.  REUTERS/Tom Brenner
Legislator AS Gelar Mogok Makan di Gedung Putih, Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Sekelompok legislator AS, aktivis dan aktor melancarkan mogok makan selama lima hari di luar Gedung Putih menuntut gencatan senjata permanen di Gaza


TPN Anies-Cak Imin Ungkit Penculikan Aktivis Reformasi 1998 oleh Prabowo

19 hari lalu

Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto usai menghadiri acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta Selatan pada Rabu, 8 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
TPN Anies-Cak Imin Ungkit Penculikan Aktivis Reformasi 1998 oleh Prabowo

Tatak menyebut capres Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan yang menjadi pelanggaran HAM.


Aktivis Palestina Anggota PFLP Ditahan di Prancis dan Menunggu Deportasi

20 hari lalu

Ilustrasi palu sidang pengadilan. legaljuice.com
Aktivis Palestina Anggota PFLP Ditahan di Prancis dan Menunggu Deportasi

Seorang aktivis asal Palestina yang datang ke Prancis untuk menjalani tur pidato telah ditahan dan sedang menunggu deportasi.


Bukan Sekadar Drama Remaja, Twinkling Watermelon Kerap Bikin Haru Penonton

48 hari lalu

Twinkling Watermelon. (dok. Viu)
Bukan Sekadar Drama Remaja, Twinkling Watermelon Kerap Bikin Haru Penonton

Twinkling Watermelon juga mengangkat tema keluarga berkebutuhan khusus


Mengenang Keberanian Malala Yousafzai 11 Tahun Lalu, Peluru Taliban Tak Menghentikannya

52 hari lalu

Sejumlah anak menyalakan lampu minyak di samping sebuah foto Malala Yousufzai, yang ditembak pada hari selasa (9/10) oleh Taliban karena berbicara menentang Taliban dan mengkampanyekan pendidikan bagi anak perempuan, di sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan, Jumat (12/10). REUTERS/Athar Hussain
Mengenang Keberanian Malala Yousafzai 11 Tahun Lalu, Peluru Taliban Tak Menghentikannya

Pada 9 Oktober 2012, gadis Pakistan Bernama Malala Yousafzai ditembak Taliban Pakistan karena kegigihannya menyuarakan hak pendidikan perempuan.


Profil Narges Mohammadi, Aktivis Perempuan Iran Pemenang Nobel Perdamaian 2023

54 hari lalu

Taghi Ramahi, suami Narges Mohammadi, seorang pembela hak-hak perempuan Iran yang dipenjara, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2023, berpose dengan foto dirinya dan istrinya yang tidak bertanggal, saat wawancara di rumahnya di Paris, Prancis, 6 Oktober 2023. REUTERS/Christian Hartmann
Profil Narges Mohammadi, Aktivis Perempuan Iran Pemenang Nobel Perdamaian 2023

Narges Mohammadi pemenang Nobel Perdamaian 2023 tidak bertemu anak-anaknya selama delapan tahun terakhir karena dipenjara


Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

55 hari lalu

Aktivis hak asasi manusia Iran dan wakil presiden Pusat Pembela Hak Asasi Manusia (DHRC) Narges Mohammadi. Mohammadi family archive photos/Handout via REUTERS
Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

Narges Mohammadi, aktivis hak perempuan asal Iran yang kini masih dipenjara, memenangkan Penghargaan Nobel Perdamaian 2023.


Kritik Monarki Thailand, Aktivis Arnon Nampa Dipenjara Empat Tahun

26 September 2023

Anon Nampa akan mengajukan banding atas putusan pengadilan. Reuters/Athit Perawongmetha
Kritik Monarki Thailand, Aktivis Arnon Nampa Dipenjara Empat Tahun

Arnon Nampa ditangkap pada 2020 setelah menyerukan perubahan selama protes massal anti-pemerintah Thailand.


Aktivis di Meksiko Bikin Mausoleum untuk Transgender Korban Pembunuhan

17 September 2023

ilustrasi kremasi penaburan abu jenazah (Pixabay.com)
Aktivis di Meksiko Bikin Mausoleum untuk Transgender Korban Pembunuhan

Sejumlah aktivis di Meksiko membangun sebuah mausoleum untuk transgender korban kekerasan, pembunuhan atau mereka yang tak diakui keluarga.


Protes Subsidi Energi, Belanda Tahan 3.000 Aktivis Iklim

11 September 2023

Seorang aktivis iklim ikut serta dalam protes selama KTT iklim COP27, di Sharm el-Sheikh, Mesir, 19 November 2022. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Protes Subsidi Energi, Belanda Tahan 3.000 Aktivis Iklim

Belanda menahan ribuan orang aktivis iklim karena menutup jalan dalam protes menolak subsidi energi.