TEMPO.CO, Jakarta - Google telah memperkenalkan dua fitur yang akan memberikan pengalaman seperti di ruang ganti kepada pengguna saat berbelanja pakaian secara daring, dengan kecerdasan buatan alias AI (artificial intelligence).
Seperti dilansir dari laman gadgetsnow pekan ini, fitur coba langsung seperti di ruang ganti tersebut menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau AI yang dikembangkan secara generatif untuk menunjukkan kepada pengguna berbagai pilihan model pakaian secara nyata.
Coba Pakaian Saat Belanja Online, Kok Bisa?
Selain itu, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia tersebut juga menambahkan fitur berupa filter baru yang akan membantu pengguna untuk menemukan apa yang sebenarnya mereka cari. Dalam rilis resminya, Google juga turut menjelaskan tentang fitur tersebut yang telah dioptimalisasi untuk membantu pengguna.
“Ketika Anda mencoba pakaian di toko, Anda dapat langsung mengetahui apakah pakaian tersebut cocok untuk Anda. Dan jika tidak, pramuniaga dapat menukarnya dengan pakaian dengan warna, gaya, atau harga yang lebih sesuai dengan apa yang Anda cari. Sebelum Anda menyadarinya, Anda akan pulang dengan pakaian yang Anda sukai. Anda akan merasa percaya diri saat berbelanja pakaian secara online,” ujar Google seperti dilansir dari laman resminya saat menjelaskan tentang fitur tersebut.
Namun demikian, untuk sementara fitur tersebut hanya masih tersedia di Amerika Serikat. Dengan demikian, pengguna di Amerika Serikat saat ini dapat merasakan fitur tersebut dengan mencoba secara virtual pakaian wanita dengan merk yang telah dikenali oleh Google.
Merk yang dikenali pun masih terbilang terbatas misalnya seperti Anthropologie, Everlance, H&M, dan Loft. Pengguna dapat menekan tombol pada produk yang memiliki ikon “Try On” dalam kolom pencarian untuk menentukan model yang sesuai dengan pilihan pengguna.
Menaikkan Kepuasan Belanja Virtual
Seperti dilansir dari laman blog.google.com, pakaian merupakan salah satu barang yang paling dicari dalam kategori belanja. Meskipun demikian, sebagian besar pengguna layanan belanja virtual setuju bahwa sulit untuk mengetahui model sebenarnya dari pakaian tersebut sebelum mencobanya, bahkan 42 persen pengguna layanan belanja virtual tidak merasa terwakili oleh gambar yang menjadi model, sementara itu 59 persen tidak merasa puas dengan barang yang dibeli secara virtual karena terlihat berbeda dengan yang diharapkan.
Menurut Google, kecerdasan buatan yang dikembangkan tersebut akan dioptimalisasi melalui kolom pencarian Google yang akan membantu pengguna untuk memutuskan pakaian yang cocok bagi mereka sebelum membelinya. Fitur coba langsung tersebut akan menunjukkan kepada pengguna, model pakaian tersebut saat dicoba oleh pengguna secara virtual.
Cara Kerja
Seperti dilansir dari laman gadgetsnow, nantinya model teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Google tersebut dapat mengambil gambar pakaian dan merefleksikan model pakaian tersebut saat digantung, dilipat, menempel, diregangkan, dan membentuk kerutan, serta bayangan pada beragama model dengan nyata dalam berbagai pose.
Selain itu, Google juga mengklaim bahwa nantinya orang yang dipilih untuk menjadi model virtual tersebut terdiri dari beragam model mulai dari yang berukuran XXS hingga 4XL dan memiliki beragam jenis kulit, bentuk tubuh, etnisitas, dan tipe rambut.
Lebih lanjut, dalam mengembangkan model teknologi kecerdasan buatan tersebut, Google juga telah bekerjasama dengan perusahaan penyedia data Shopping Graph, yang diklaim sebagai perusahaan yang menyediakan data tentang produk dan penjual yang paling komprehensif di dunia. Selain itu, Google juga turut menjelaskan bahwa teknologi tersebut akan meningkatkan model pilihan pakaian dan merk secara bertahap dari waktu ke waktu.
Masih dilansir dari laman gadgetsnow, dengan kecerdasan buatan Google juga menjanjikan bahwa akan terdapat tambahan pilihan untuk fitur langsung coba, termasuk pakaian pria yang akan diluncurkan tahun depan.
Pilihan editor : Langkah Terbaru Negara-negara Soal Aturan Perangkat Kecerdasan Buatan