TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Papua menerima 100 burung dari berbagai wilayah di Indonesia untuk dilepasliarkan dalam jangka waktu yang berdekatan di bulan Juni 2023.
Berbagai burung yang kembali ke rumahnya itu berasal dari BKSDA DKI Jakarta, BKSDA Kalimantan Tengah dan BBKSDA Jawa Timur.
Seksi Konservasi Wilayah II Timika kemudian melepasliarkan 62 ekor burung pada Sabtu, 17 Juni 2023, di Hutan Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua. Satwa-satwa tersebut merupakan translokasi dari BKSDA Kalimantan Tengah dan BKSDA DKI Jakarta pada 1 Juni 2023.
Kepala BBKSDA Papua, A.G. Martana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama mendukung pelaksanaan lepas liar satwa Papua. “Kita memiliki tugas dan tanggung jawab menjaga satwa liar Papua sesuai kapasitas masing-masing,” jelasnya dikutip dari IG BBKSA Papua.
Jenis-jenis burung yang dilepasliarkan terdiri atas lima ekor kakatua raja (Probosciger aterrimus), 21 ekor kakatua koki (Cacatua galerita), 33 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory), dua ekor nuri bayan (Eclectus roratus), dan satu ekor jagal Papua (Cracticus cassicus).
Sebelumnya, pada Kamis, 15 Juni 2023, 38 ekor burung translokasi dari Jawa Timur tiba Bandar Udara Mozes Kilangin, Timika.
Satwa-satwa tersebut merupakan jenis aves yang terdiri atas empat ekor nuri bayan (Eclectus roratus), dua ekor kakatua koki (Cacatua galerita), 16 ekor bondol hitam (Lonchura stygia), dua ekor kakatua rawa (Cacatua sanguinea), satu ekor jagal papua (Cracticus cassicus), tujuh ekor mambruk victoria (Goura victoria), empat ekor cendrawasih kuning kecil betina (Paradisaea minor), dan dua ekor walik wompu (Ptilinopus magnificus). Belum diketahui waktu pelepasliaran untuk satwa ini.
Penanganan pertama saat tiba di bandara adalah penyemprotan desinfektan pada semua kotak satwa. Tindakan yang sama juga dilakukan pada truk yang akan mengangkut ke kandang transit Mile 21 PT Freeport Indonesia.
Setelah semua satwa dipastikan aman di kandang transit, kotak-kotak angkut dari Jawa Timur kemudian dibakar. Hal ini termasuk langkah antisipatif agar terhindar dari penyebaran atau penularan penyakit satwa tertentu.
Senior Vice President Geo-Engineering and Environmental PT Freeport Indonesia, Ardhyn Yuniar, menyatakan perusahaannya mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati di Tanah Papua.
“Kami juga akan terus mendukung Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam untuk memulangkan kembali satwa-satwa yang dilindungi ke habitatnya di Papua," ujarnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.