TEMPO.CO, Jakarta - Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru 2023 menggunakan materi baru untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK pada Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2023. Menurut Ketua Pelaksana Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru 2023 Budi Prasetyo Widyobroto, evaluasi UTBK belum bisa dilakukan segera. “Sekarang belum bisa dievaluasi, baru menerima (mahasiswa),” katanya, Kamis, 22 Juni 2023.
Evaluasi hasil UTBK menurutnya baru bisa dilakukan setelah mahasiswa yang lolos UTBK menjalani perkuliahan selama dua tahun. “Kami lakukan kajian nanti kalau dia (mahasiswa) sudah empat semester kira-kira begitu. Kalau hanya satu semester nanti enggak akurat,” ujarnya. Namun apakah pola UTBK sekarang artinya akan dipertahankan hingga dua tahun ke depan, “Ya nanti lihat kebijakannya,” kata Budi.
Panitia secara serentak mengumumkan hasil SNBT pada Selasa, 20 Juni 2023 pukul 15.00 WIB. Ketua Umum Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Mochamad Ashari mengatakan sebanyak 223.217 peserta lulus UTBK SNBT.
Adapun total kuota atau daya tampungnya sebanyak 259.635 orang. Sebanyak 185.467 peserta berasal dari S1 dan 37.750 peserta berasal dari vokasi (D3 dan D4). Sedangkan daya tampung total S1 sebanyak 208.852 dan 51.053 untuk vokasi. Dari jumlah itu, kata Ashari selasa, 20 Juni 2023, masih tersisa kursi kosong sebanyak 14 persen.
UTBK SNBT 2023 digelar lewat dua gelombang pada 8-14 Mei dan 22-28 Mei. Direktur Jenderal Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam mengungkapkan ada 803 ribu pendaftar UTBK 2023. Kampus yang paling diminati antara lain, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Universitas Diponegoro. Kemudian Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Negeri Surabaya.
Dari sisi pelaksanaan UTBK di luar materi tesnya, ujian di beberapa lokasi daerah diwarnai upaya kecurangan peserta yang diduga kuat terkait dengan praktik perjokian. Misalnya temuan di Pusat UTBK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Tasikmalaya pada Kamis sesi pagi, 25 Mei 2023.
Menurut Ridwan Sutisna, Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi Pusat UTBK UPI kepada Tempo, 28 Mei 2023, modus dan peralatan yang digunakan disebut mirip dengan temuan kasus kecurangan sebelumnya di Pusat UTBK Universitas Sumatra Utara dan Bengkulu. “Saya yakin jaringan sindikat ini nasional,” katanya.
Baca juga: Mengapa Ada 14 Persen Kursi Kosong di UTBK SNBT 2023?
Pentingnya pemeriksaan peserta sebelum masuk ruang ujian
Kepala Divisi Rekrutmen Mahasiswa Baru Direkrotat Pendidikan UPI, Ahmad Mudzakir, mengatakan, dari kejadian itu panitia Pusat UTBK UPI membuat rekomendasi untuk mengantisipasi kasus serupa di masa datang. Pada tahap pemeriksaan peserta sebelum masuk ruang ujian dengan alat metal detector, perlu dilakukan ke seluruh tubuh mulai dari kepala sampai ke bagian kaki.
Selain itu, dinilai perlu juga untuk melakukan pemeriksaan fisik yang ekstra, khususnya bagi peserta yang menggunakan celana panjang sampai menutupi mata kaki kemudian yang menggunakan lengan panjang.
Pemeriksaan fisik utamanya pada bagian pergelangan tangan dan telapak kaki yang memakai sepatu. Untuk pemeriksaan fisik itu, implikasinya perlu ada pemeriksa lelaki dan perempuan supaya tidak terjadi pelanggaran gender. Sementara di ruang ujian, pengawas perlu memperhatikan pergerakan tangan peserta yang posisinya tegak karena diduga mengarahkan kamera terlarang ke arah layar monitor.
Rekomendasi lain terkait dengan pertimbangan untuk menggunakan pengacak sinyal telepon seluler atau jammer di sekitar area ujian. Kemudian perlu ada aturan atau rujukan yang bisa digunakan sebagai dasar untuk penindakan bagi peserta yang melakukan pelanggaran untuk dilimpahkan kasusnya atau dilakukan berita acara di pihak yang berwajib.
Pilihan Editor: Daftar Kampus Paling Diminati di UTBK SNBT 2023, UGM Posisi 2 Ungguli UI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.