Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Ketinggian Gunung Relatif Tidak Bertambah?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu 11 Maret 2023. BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu 11 Maret 2023. BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketinggian gunung umumnya tidak bertambah dari waktu ke waktu. Meskipun terjadi perubahan di sekitar lingkungan tersebut, seperti aktivitas vulkanik atau erosi, tinggi gunung umumnya tetap relatif stabil dalam rentang waktu yang panjang. Mengapa bisa begitu?

Mengutip Live Science, ketinggian gunung berkaitan dengan aktivitas tektonik di bawah permukaan bumi. Gunung terbentuk melalui proses tektonik yang melibatkan pergerakan lempeng tektonik.

Ketika lempeng bertabrakan atau bergerak mendekati satu sama lain, tekanan dan gesekan di antara mereka dapat menyebabkan lipatan dan patahan yang mengangkat kerak bumi dan membentuk gunung.

Namun, proses ini terjadi dalam skala waktu yang sangat panjang dan dalam rentang waktu manusia, sehingga perubahan ketinggian tersebut tidak terlihat.

Selain aktivitas tektonik, kegiatan erosi dapat mengubah bentuk gunung seiring waktu. Hal ini terjadi karena erosi dapat mengikis dan menghancurkan permukaan gunung. Faktor-faktor seperti angin, air, dan es dapat menyebabkan erosi dan mengubah bentuk gunung seiring waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun erosi dapat mengubah tampilan gunung, perubahan ketinggian yang terjadi akibat erosi cenderung bersifat lokal dan tidak signifikan dalam skala waktu manusia. Meskipun erosi mengikis permukaan gunung, material hasil erosi tersebut tidak hilang begitu saja.

Mengutip Down to Earth, partikel dan batuan yang tererosi dari gunung umumnya akan terdeposit dalam sungai, danau, atau laut di sekitar gunung. Proses ini disebut sedimentasi. Sedimentasi dapat mengisi ruang yang tererosi dari gunung, tetapi secara keseluruhan tidak menambah ketinggian gunung itu sendiri.

Gunung umumnya mengalami proses erosi. Meskipun terjadi erosi di satu sisi gunung, di sisi lain dapat terjadi penambahan material yang baru terbentuk melalui aktivitas vulkanik, seperti letusan gunung berapi atau penumpukan material vulkanik. Keseimbangan antara erosi dan pembangunan ini dapat menjaga ketinggian gunung tetap relatif stabil.

Pilihan Editor: Deretan 7 Gunung Tertinggi di Indonesia, Di Mana Saja?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivitas Vulkanik Gunung Ijen Menurun, Taman Wisata Kawah Ijen Kembali Dibuka untuk Umum

1 hari lalu

Panorama kawah di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Aktivitas Vulkanik Gunung Ijen Menurun, Taman Wisata Kawah Ijen Kembali Dibuka untuk Umum

Kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Ijen kembali dibuka mulai 8 September 2024 setelah aktivitas vulkanik Gunung Ijen menurun.


Layar Penghalang Pemandangan Gunung Fuji yang Ikonik Dicopot Sementara

18 hari lalu

Pekerja memasang penutup untuk menghalangi pemandangan spot foto Gunung Fuji yang populer, dekat gerai Lawson di kota Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang, 21 Mei 2024. Tak hanya memasang penghalang, pemerintah setempat juga menutup gerai Lawson tersebut. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Layar Penghalang Pemandangan Gunung Fuji yang Ikonik Dicopot Sementara

Layar penghalang pemandangan Gunung Fuji tersebut tidak akan dipasang lagi selama perilaku pengunjung tetap baik.


5 Sherpa Nepal Pemegang Rekor Unik Mendaki 14 Gunung Tertinggi di Dunia

24 hari lalu

5 Sherpa Nepal Pemegang Rekor Unik Mendaki 14 Gunung Tertinggi di Dunia

Di balik keberhasilan para pendaki tersohor, kerap ada jasa Sherpa. Suku Sherpa sangat dihormati sebagai pendaki gunung ulung dan ahli.


Laki-laki 80 Tahun di Swiss Mendaki Gunung yang Sama Setiap Hari selama 24 Tahun

28 hari lalu

Armin Schelbert saat mendaki Grosser Mythen, Swiss, Ahad, 4 Agustus 2024. TEMPO/Krisna Diantha
Laki-laki 80 Tahun di Swiss Mendaki Gunung yang Sama Setiap Hari selama 24 Tahun

Laki-laki Swiss berusia 80 tahun ini sudah mendaki gunung yang sama sebanyak 6.148 kalinya dan terus bertambah, sehari bisa dua kali naik-turun.


Gunung di Cina Dipasangi Eskalator untuk Memudahkan Pengunjung, Warganet Protes

29 hari lalu

Gunung Tianyu di Cina (X/@hangzhoufeel)
Gunung di Cina Dipasangi Eskalator untuk Memudahkan Pengunjung, Warganet Protes

Sebelum adanya eskalator, perjalanan ke gunung di Cina ini biasanya memakan waktu sekitar 50 menit melalui jalur sepanjang 3 kilometer.


Gempa 7,1 SR Guncang Selatan Jepang, Picu Tsunami Kecil

31 hari lalu

Petugas polisi berjaga di dekat bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Miyazaki, barat daya Jepang, 8 Agustus 2024. Kyodo/via REUTERS
Gempa 7,1 SR Guncang Selatan Jepang, Picu Tsunami Kecil

Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,1 skala Richter mengguncang Jepang selatan pada Kamis 8 Agustus 2024.


Gunung Semeru Turun Status jadi Waspada, PVMBG Minta Masyarakat Tetap Jauhi Area Besuk Kobokan

55 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1 km pada Minggu (7/7/2024) pukul 04.58 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Turun Status jadi Waspada, PVMBG Minta Masyarakat Tetap Jauhi Area Besuk Kobokan

PVMBG menurunkan status aktivitas vulkanik Gunung Semeru, terhitung pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 15.00 WIB dari Siaga menjadi Waspada.


Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

9 Juli 2024

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Aris Andrianto
Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

Open trip biasanya sudah termasuk semua keperluan mendaki gunung, mulai dari transportasi, makan, sampai dengan perizinan jika diperlukan.


Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

30 Juni 2024

Gunung Halla, Korea Selatan (Pixabay)
Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

Ada tren makan dan memotret mi instan di gunung tertinggi di Korea, mengakibatkan penumpukan 100 liter hingga 120 liter kuah kaldu per hari.


Aktivitas Vulkanik Berkurang, Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ibu Menjadi Siaga

21 Juni 2024

Kolom abu vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara. PVMBG
Aktivitas Vulkanik Berkurang, Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ibu Menjadi Siaga

Badan Geologi menurunkan status Gunung Ibu dari level awas menjadi siaga karena aktivitas vulkanik berkurang.