Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BNPB: Rumah Tahan Gempa Bisa Dibangun dengan Tambahan Konstruksi Anyaman Bambu

Reporter

image-gnews
Model rumah tahan gempa di Merapi. Foto: Sunaryo
Model rumah tahan gempa di Merapi. Foto: Sunaryo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membangun rumah tahan gempa bisa menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa saat gempa terjadi. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang sering diguncang gempa.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari pun mengatakan masyarakat bisa membangun rumah yang lebih tahan gempa dengan anyaman bambu. Bambu pun merupakam bahan bangunan yang tidak mahal dan tidak sulit.

"Saat memoles ulang batu bata, kalau di Jawa sering kita lihat dinding anyaman bambu, itu tempelkan ke luar dalam, di sudut-sudut rumah sebelum disemen, sudah cukup membuat konstruksinya lebih kuat," kata Muhari, Senin, 3 Juli 2023.

Menurut Muhari, metodologi tersebut secara ilmiah sudah dibuktikan melalui jurnal dan bisa dilakukan secara mandiri.

Berkaca pada kejadian gempa Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat, 30 Juni lalu, tercatat ada 380 kepala keluarga (KK) terdampak. Data kerusakan material, ada 438 rumah yang rusak, 405 rusak ringan, 30 rusak sedang dan 3 rumah rusak berat.

"Kalau dilihat dari skala dampak, ini tidak cukup besar sehingga BNPB menyarankan kepada masyarakat, kalau rumahnya rusak ringan, tidak disarankan relokasi dan untuk 405 rumah yang rusak ringan bisa dibantu oleh Pemda," kata Muhari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masyarakat pun diminta tetap waspada akan terjadinya gempa di masa mendatang mengingat adanya segmen megathrust (jalur pertemuan dua lempeng tektonik) di Selatan Jawa yang dapat meningkatkan potensi terjadinya gempa. Segmen megathrust itu melalui selatan Jawa, mulai selatan Jawa Barat, selatan Banten dan selatan Jawa Timur.

"Di samping itu, ada juga sesar-sesar darat yang masih berpotensi menimbulkan gempa," kata Muhari.

Dengan potensi bahaya itu, menurut Muhari, masyarakat harus sadar dan selalu melakukan mitigasi. Karena itu, BNPB menekankan pentingnya membangun konstruksi rumah yang kokoh dan tahan gempa sebagai mitigasi dalam menghadapi bencana yang akan datang.

Pilihan Editor: Cerdasnya Orang Jepang Pilih Rumah Kayu, Ternyata Buat Tahan Gempa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

5 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

Berikut 10 tips atau sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa megathrust. Pahami potensi risiko dan persiapkan diri dengan baik


Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

1 hari lalu

Gempa mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB. (BMKG)
Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

Gempa terbaru mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB.


Banjir di Kota Binjai Merendam Ratusan Rumah, BNPB Imbau Warga Bersiap Mengungsi

1 hari lalu

Kondisi banjir di Kota Binjai, Provinsi Sumatra Utara, Minggu, 8 September 2024. Sumber foto: BPBD Kota Binjai
Banjir di Kota Binjai Merendam Ratusan Rumah, BNPB Imbau Warga Bersiap Mengungsi

Saat ini kondisi banjir belum sepenuhnya surut, dan warga diminta tetap waspada.


Catatan BMKG Soal Gempa di Sulawesi Utara: Karena Aktivitas Penurunan Kerak Bumi

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Catatan BMKG Soal Gempa di Sulawesi Utara: Karena Aktivitas Penurunan Kerak Bumi

Salah satu penyebab utama tingginya aktivitas gempa di Sulawesi Utara adalah keberadaan zona subduksi.


Banjir Melanda Kota Medan: 985 Jiwa Terdampak, 295 Rumah Terendam

2 hari lalu

Kondisi banjir di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu, 7 September 2024. Sumber foto: BPBD Kota Medan
Banjir Melanda Kota Medan: 985 Jiwa Terdampak, 295 Rumah Terendam

Banjir menggenangi beberapa wilayah di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Labuhan, dengan ketinggian air mencapai 20-50 sentimeter.


Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

Topik BMKG mendeteksi peluang pembentukan awan hujan di selatan Indonesia, terutama Jawa, 6-12 September 2024, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


BMKG Deteksi Lima Gempa Susulan Magnitudo 1,8-2,6 di Gianyar Bali

4 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
BMKG Deteksi Lima Gempa Susulan Magnitudo 1,8-2,6 di Gianyar Bali

BMKG mendeteksi lima gempa susulan yang mengguncang Gianyar, Bali dan memastikan tidak ada kaitan dengan zona megathrust.


Gempa M4,9 Guncang Gianyar Bali, Skala Getarannya Tembus III-IV MMI

4 hari lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatah M4,9 di Kabupaten Gianyar, Bali, pada pukul 09.51 WITA, Sabtu, 7 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa M4,9 Guncang Gianyar Bali, Skala Getarannya Tembus III-IV MMI

BMKG mencatat gempa bermagnitudo 4,9 di kawasan Gianyar, Bali, pada Sabtu pagi tadi, 7 September 2024. Tidak berpotensi tsunami.


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Sebagian Sukabumi Sabtu Dini Hari

4 hari lalu

BMKG mencatat gempa bermagnitudo 4,8 di Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu dinihari, 7 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Sebagian Sukabumi Sabtu Dini Hari

Gempa bermagnitudo 4,8 dirasakan sebagian warga Sukabumi pada Sabtu dini hari, 7 September 2024 pukul 02.02 WIB.


Gempa Magnitudo 5 Guncang Kepulauan Sangihe, BMKG: Asalnya dari Laut Sulawesi

5 hari lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatan M5 di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 6 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa Magnitudo 5 Guncang Kepulauan Sangihe, BMKG: Asalnya dari Laut Sulawesi

BMKG mencatat gempa Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada pukul 15.39 WITA. Jumat sore tadi, 6 September 2024.