Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Anak Kolong Nyaris Berhenti Kuliah dan Raih Beasiswa S2-S3 di UCL

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Rica Asrosa, S.Si, M.Sc. istimeta
Rica Asrosa, S.Si, M.Sc. istimeta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rica Asrosa nyaris berhenti kuliah sebelum akhirnya meraih beasiswa S2 dan S3 di University College London (UCL). Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini berhasil meraih beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Setelah merampungkan pendidikan magisternya di jurusan Advanced Materials Science, kini Rica menjalani pendidikan S3-nya sejak awal Januari tahun lalu. Jalan yang ditempuh Rica untuk bisa meraih hal tersebut mudah.

Saat mengenyam pendidikan S1 di USU, perempuan kelahiran Lhokseumawe ini hampir berhenti kuliah. Saat itu, kondisi finansial keluarganya sedang terpuruk. Banyak pengeluaran keluarga yang dipangkas, bahkan dihilangkan.

Orang tuanya tidak mengirimi uang bulanan secara rutin. Bahkan, mereka sempat terang-terangan meminta Rica untuk berhenti kuliah. 

“Saya berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Ayah saya seorang anggota TNI Angkatan Darat berpangkat sersan dan sudah pensiun. Sedangkan ibu saya bekerja di kantor pertanian di Kutacane,” ungkapnya dikutip dari situs USU pada Senin, 10 Juli 2023.

Rica yang merupakan anak kolong, sebutan untuk anak tentara, ini mesti mencari cara agar bisa tetap kuliah. Akhirnya, dia berusaha mencari pekerjaan sampingan yang bisa membiayai kuliahnya.

"Pagi kuliah, siang jadi asisten peneliti, dan malam harinya mengajar les privat," ujarnya.

Berkat usahanya dalam meneliti, dia berhasil mempublikasikan empat paper, mendapatkan sertifikat paten dari hasil penelitiannya, dan berkesempatan mengikuti beberapa konferensi internasional.

Memasuki semester tujuh, dia sudah mulai menyusun skripsi. Selama 3,5 tahun dia menjalani masa jatuh bangun untuk menyelesaikan kuliah. Dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah, Rica berhasil lulus S1 dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat cum laude.

Setelah meraih gelar sarjana, Rica memutuskan ingin bekerja. Namun, dosennya mendorong dia untuk melanjutkan studi S2 lewat beasiswa ke luar negeri. Rica mempertimbangkannya. Dia mulai mempersiapkan beasiswa dari mulai tes IELTS hingga berbagai persyaratan lain.

Pada 2019, Rica berhasil lolos seleksi beasiswa dari LPDP Kementerian Keuangan. Dia diterima di salah satu kampus terbaik di dunia, University College London (UCL) jurusan Advanced Materials Science.

Setelah menempuh studi S2 kurang dari dua tahun, Rica berhasil lulus dengan IPK tertinggi dan mendapat predikat Distinction, yaitu penghargaan tertinggi bagi mahasiswa di kampus Inggris.

Kembali untuk Mengabdi
Lulus S2, Rica awalnya ingin tinggal di London sambil mencari pekerjaan untuk persiapan S3, namun tidak diperbolehkan. “Sudah dapat offer dari perusahaannya, tapi sayangnya dari LPDP tidak mengizinkan dan mengimbau untuk segera pulang karena saat itu Covid-19 sedang memburuk,” katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rica akhirnya kembali ke Indonesia. Setibanya di tanah air, dia berjuang mencari pekerjaan dengan melamar ke beberapa universitas di Indonesia seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga Universitas Indonesia (UI).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kominfo Buka Beasiswa S2, Ini Program dan Syaratnya

1 jam lalu

Ilustrasi beasiswa. Shoolini university
Kominfo Buka Beasiswa S2, Ini Program dan Syaratnya

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI membuka pendaftaran beasiswa khusus S2 di dalam negeri.


Wahyu Hidayat Luncurkan 1.000 Beasiswa Setiap Tahun Bagi Siswa

3 hari lalu

Pasangan calon wali Kota dan wakil wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin beserta relawan saat safari kampanye. Dok. Pribadi
Wahyu Hidayat Luncurkan 1.000 Beasiswa Setiap Tahun Bagi Siswa

Wahyu Hidayat, calon Wali Kota Malang, berkomitmen memberikan 1.000 beasiswa setiap tahun bagi siswa berprestasi yang kurang mampu, mencakup jenjang pendidikan reguler hingga perguruan tinggi.


Calon Bupati Serang Andika Hazrumy Berencana Tambah Kuota Beasiswa Kuliah

5 hari lalu

Calon Bupati Serang dan calon Wakil Bupati Serang, Andika Hazrumy dan Nanang Supriatna bersama para pendukungnya. Dok. Pribadi
Calon Bupati Serang Andika Hazrumy Berencana Tambah Kuota Beasiswa Kuliah

Beasiswa pendidikan tinggi ini diberikan kepada warga Kabupaten Serang untuk memperkuat SDM atau sumber daya manusia di sektor pendidikan.


Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

6 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Dubes Masaki Yasushi Beri Penghargaan pada Individu dan Perusahaan yang Berjasa pada Hubungan Indonesia Jepang

Duta Besar Jepang memutuskan memberi penghargaan kepada tiga individu dan satu kelompok karena berjasa mempererat hubungan Indonesia Jepang


Kemenko Perekonomian Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Program Kartu Prakerja

7 hari lalu

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi (kanan) Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Wahyu Widada, dan Jaksa Agung Muda Bidang Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Feri Wibisono dalam acara Pengarahan Komite Cipta Kerja dan Tim Pelaksana kepada Mitra Program Kartu Prakerja di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. Pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 4,8 triliun untuk program Kartu Prakerja pada 2024. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan lebih dari sejuta peserta tambahan untuk program tersebut. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenko Perekonomian Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Program Kartu Prakerja

Kemenko Perekonomian berharap program Kartu Prakerja berlanjut di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.


Menpora Dito Ariotedjo: Pemerintah Sediakan Beasiswa Penuh bagi Atlet hingga S2 dan S3

7 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam acara pemberian penghargaan pada insan olahraga berprestasi di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Menpora Dito Ariotedjo: Pemerintah Sediakan Beasiswa Penuh bagi Atlet hingga S2 dan S3

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan tengah membuat terobosan dalam mengupayakan pendidikan lanjutan bagi para atlet hingga jenjang S2 dan S3.


ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

10 hari lalu

Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah, Ph.D. (ANTARA/HODok Humas ITB)
ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

ITB mewajibkan mahasiswa penerima beasiswa UKT kerja paruh waktu untuk kampus. Berikut profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.


Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

11 hari lalu

Mahasiswa ITB berorasi di depan Gedung   Rektorat terkait isu kewajiban kerja paruh waktu bagi mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Anwar Siswadi
Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

Ikatan Alumni meminta ITB melakukan sosialisasi tentang kerja paruh waktu di kalangan mahasiswa dan transparan dalam perjanjian penerima beasiswa.


Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

13 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

Sesar Intan, mahasiswi Seni Rupa ITB dari Studio Lukis angkatan 2021 bercerita soal kerja paruh waktu sebagai asisten dosen


Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

13 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Usai Diprotes, ITB Tawarkan Kerja Paruh Waktu bagi Penerima Beasiswa UKT sebagai Pilihan

ITB tidak lagi mewajibkan mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah tunggal atau UKT untuk bekerja paruh waktu di kampus.