Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti di Oxford: Kualitas Udara Buruk Berpengaruh pada Kesehatan Mental

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Kabut dan asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Kanada menyelimuti langit tengah kota Manhattan di New York, AS, 7 Juni 2023. Kualitas udara di Kota New York, Amerika Serikat menjadi yang terburuk di dunia pada Selasa malam, 6 Juni 2023 waktu setempat. Tom Saloomey/via REUTERS
Kabut dan asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Kanada menyelimuti langit tengah kota Manhattan di New York, AS, 7 Juni 2023. Kualitas udara di Kota New York, Amerika Serikat menjadi yang terburuk di dunia pada Selasa malam, 6 Juni 2023 waktu setempat. Tom Saloomey/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara buruk mempengaruhi kesehatan mental. Hal itu menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry. Penelitian dilakukan oleh para peneliti dalam program BioAirNet yang didanai UK Research and Innovation (UKRI) yang dipimpin oleh Profesor Kam Bhui di Departemen Psikiatri Universitas Oxford.
 
Mereka menganalisis studi-studi terdahulu yang mengamati efek polusi udara dalam dan luar ruangan terhadap manusia sepanjang perjalanan hidupnya, dari kelahiran dan kehamilan, hingga remaja dan masa dewasa.
 
Bukti yang mereka temukan adalah paparan polusi udara dapat menyebabkan depresi, kecemasan, psikosis, dan bahkan gangguan neurokognitif seperti demensia. 
 
Ada juga indikasi bahwa anak-anak dan remaja mungkin terpapar polusi udara pada tahap kritis dalam perkembangan mental mereka, meningkatkan risiko terkena dampak paling parah, dan masalah kesehatan mental yang signifikan di masa depan.
 
Selain polusi udara, terdapat risiko tambahan termasuk kondisi perumahan yang buruk, kepadatan penduduk, kemiskinan, kurangnya ruang hijau, serta kerentanan sosial dan psikologis individu, seperti kurangnya akses terhadap dukungan, pengasuh, atau ruang aman.
 
“Polusi udara dan kesehatan mental adalah tantangan utama yang harus dihadapi dunia sekarang ini dan di tahun-tahun mendatang. Hal ini menjadikan bidang penelitian ini sebagai prioritas kesehatan masyarakat yang vital,” kata Bhui, dikutip dari situs Universitas Oxford.
 
Tinjauan para peneliti menunjukkan bahwa ada bukti yang muncul atas hubungan antara kualitas udara buruk dan kesehatan mental yang buruk, serta hubungan dengan gangguan mental tertentu.
 
Bhui memaparkan, “Secara khusus, partikel udara pencemar termasuk bioaerosol telah terlibat. Materi partikulat merupakan bagian dari serangkaian faktor risiko lingkungan yang kompleks termasuk geografi, kemiskinan, biologi, dan kerentanan individu.”
 
Menurut dia, dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami jaring sebab-akibat antara polusi udara dan kesehatan mental, dan untuk menyelidiki sejumlah kesenjangan pengetahuan kritis lainnya, seperti bagaimana materi partikel dan bioaerosol dapat menyebabkan dan memperburuk kondisi kesehatan.
 
“Kita membutuhkan cara yang lebih baik untuk mengukur paparan polusi dan memahami bagaimana perubahan iklim mempengaruhi polusi udara,” ujarnya. “Kami juga menyerukan kebutuhan atas lebih banyak studi longitudinal untuk memahami efeknya pada anak-anak dan remaja saat mereka bertumbuh.”
 
Kualitas udara buruk telah dikaitkan dengan kesehatan fisik yang buruk dan perkembangan penyakit termasuk beberapa jenis kanker, tetapi sejauh ini hanya sedikit perhatian yang diberikan kepada dampak polusi udara terhadap kesehatan mental.
 
Memodifikasi paparan kualitas udara yang buruk di dalam dan di luar ruangan, kata Bhui, dapat mengurangi tingkat kesehatan yang buruk secara umum.
 
“Namun, mengingat tingginya tingkat penyakit mental serius di tempat-tempat dengan polusi udara tertinggi terutama di daerah miskin dan perkotaan, serta mengingat hubungan antara kanker dan penyakit mental serius, mungkin ada penyebab umum dan faktor risiko yang perlu dipahami dan ditangani,” imbuhnya.

Pilihan Editor: Diterima di 21 Kampus Top Dunia, Maulana Mengaku Sempat Ketinggalan Pelajaran

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polusi Udara di Jakarta, Dinas LH Ukur Emisi dari Cerobong Pabrik Minyak Goreng Kedua

1 jam lalu

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Tim Satgas  melakukan operasi pengawasan dan pengukuran emisi langsung terhadap cerobong pabrik perusahaan pengolahan sawit yang ada di Jakarta Timur, Kamis 21 September 2023. DOK DLH DKI
Polusi Udara di Jakarta, Dinas LH Ukur Emisi dari Cerobong Pabrik Minyak Goreng Kedua

Hampir semua perusahaan yang telah diberikan sanksi karena sebabkan polusi udara di Jakarta adalah industri yang berhubungan dengan batu bara.


DLH DKI Mau Batasi Alat Ukur Kualitas Udara Swasta, Greenpeace: Pengalihan Isu Polusi

3 jam lalu

Gedung bertingkat terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023. Dikutip dari laman resmi IQAir per 2 September 2023 pukul 13.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
DLH DKI Mau Batasi Alat Ukur Kualitas Udara Swasta, Greenpeace: Pengalihan Isu Polusi

Dinas Lingkungan Hidup DKI mempersoalkan laporan indeks kualitas udara Jakarta dari pihak swasta yang belum memiliki izin


Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Wilayah Jakarta dan Info Kualitas Udaranya Pagi Ini

6 jam lalu

Ilustrasi cuaca di Jakarta, TEMPO/Fakhri Hermansyah
Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Wilayah Jakarta dan Info Kualitas Udaranya Pagi Ini

Cerah berawan akan memayungi Jakarta dan wilayah sekitarnya pada pagi ini kecuali Serpong. Simak prediksi cuaca hari ini selengkapnya dari BMKG.


Top 3 Metro: Eks Warga Kampung Bayam Cabut Gugatan, Alat Ukur Kualitas Udara Swasta Disoal

1 hari lalu

Eks warga Kampung Bayam yang tinggal di tenda di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Rabu 20 September 2023. Pemda DKI meminta Eks warga Kampung Bayam pindah sebelum Piala Dunia U-17 2023 dihelat pada 10 November-2 Desember. Eks warga Kampung Bayam memilih tinggal di tenda-tenda yang dipasang di depan JIS sebagai bentuk protes terhadap Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Warga yang huniannya digusur demi pembangunan JIS ini belum bisa menempati Kampung Susun Bayam karena belum sepakat soal harga sewa. TEMPO/Subekti.
Top 3 Metro: Eks Warga Kampung Bayam Cabut Gugatan, Alat Ukur Kualitas Udara Swasta Disoal

Dari Kampung Bayam sampai demo Rempang, berikut Top 3 Metro, Kamis 21 September 2023.


Prediksi Cuaca BMKG, Masih Ada Potensi Hujan di Jabodetabek Hari Ini

1 hari lalu

Ilustrasi cuaca hujan. (ANTARA/Akhyar)
Prediksi Cuaca BMKG, Masih Ada Potensi Hujan di Jabodetabek Hari Ini

Berikut prediksi cuaca di wilayah Jabodetabek hari ini dan info kualitas udara Jakarta pagi ini


DKI Sebut Banyak Alat Ukur Kualitas Udara Tak Berizin, Begini Kata Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Petugas BMKG menjelaskan kepada warga alat low cost sensor air quality untuk pengukur kualitas udara saat Festival Ayo Birukan Lagi Langit Jakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 16 Juli 2023. Kegiatan ini juga bertujuan mengajak masyarakat peduli untuk menjaga kualitas udara Jakarta. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
DKI Sebut Banyak Alat Ukur Kualitas Udara Tak Berizin, Begini Kata Polda Metro Jaya

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI menduga alat ukur kualitas udara milik swasta tanpa izin itu juga tidak dikalibrasi oleh KLHK.


Perlukah Air Purifier untuk Atasi Polusi Udara di Rumah?

2 hari lalu

CARTRIDGE Air Purifier Coway. (dok. PT Coway International Indonesia)
Perlukah Air Purifier untuk Atasi Polusi Udara di Rumah?

Air purifier diklaim sebagai cara efektif memperbaiki kualitas udara di rumah jika digunakan dengan benar, bisa dicoba untuk melawan polusi udara.


Kemarin Hujan, Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Turun ke Peringkat 6 Kota Polusi Terburuk di Dunia

2 hari lalu

Langit biru menghiasi langit Jakarta, Rabu 13 September 2023. Per tanggal 12 September 2023, Jakarta berada di peringkat ke-14 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. TEMPO/Subekti.
Kemarin Hujan, Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Turun ke Peringkat 6 Kota Polusi Terburuk di Dunia

Kualitas udara Jakarta kerap berada dalam daftar 10 kota besar di dunia dengan polusi udara terburuk.


DLH DKI Ungkap Banyak Pengukur Kualitas Udara Tak Berizin, Koordinasi dengan Polisi untuk Dihentikan

2 hari lalu

Warga melihat kualitas udara melalui aplikasi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) net saat Festival Ayo Birukan Lagi Langit Jakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 16 Juli 2023. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta tersebut sebagai sarana edukasi publik untuk lebih mengenal kondisi udara Jakarta. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
DLH DKI Ungkap Banyak Pengukur Kualitas Udara Tak Berizin, Koordinasi dengan Polisi untuk Dihentikan

DLH DKI menyatakan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menghentikan beberapa alat pengukur kualitas udara tak berizin tersebut.


Diet Tak Sekedar Mengatur Makanan, Apa yang Lebih Penting?

3 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Diet Tak Sekedar Mengatur Makanan, Apa yang Lebih Penting?

Orang biasa hanya memprioritaskan kesehatan fisik saat memutuskan untuk diet dan mengabaikan kesehatan mental dan emosional. Diet pun jadi tak sehat.