TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menjajal teknologi robot bedah jarak jauh atau robotic telesurgery buatan Iran. Lebih dari 40 orang dokter bedah dari beberapa spesialis mengikuti pelatihan mengoperasikan robot itu. "Perlu skill khusus juga, seperti main game pakai simulator," kata Koordinator Pelayanan Medik, Zulvayanti, di RSHS Bandung, Senin 17 Juli 2023.
Robot bedah itu didatangkan dari Iran pada 2021. Kerja sama itu diinisiasi oleh Nila Moeloek yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada 2014-2019 ketika melawat ke Iran. Proyek percontohan robot bedah jarak jauh itu melibatkan RSHS Bandung dan RS dr. Sardjito.
Sejak 2022 pelatihan menggunakan robot bedah lewat simulator itu di RSHS Bandung telah melibatkan 40 dokter bedah obstetri dan ginekologi, urologi, bedah syaraf, digestif, bedah umum, dan anak. Sementara pelatihan lanjutan yang sedang berjalan sekarang ini diikuti tujuh orang dokter, dan tujuh dokter lagi berikutnya. Pelatihan terbaru yaitu menggunakan hewan percobaan untuk pertama kalinya pada akhir Mei lalu.
Menurut keterangan dari Tim Robotik Kementerian Kesehatan yang juga sebagai Dokter Bedah Digestif RSHS Bandung, Reno Budiman, percobaan itu berupa operasi pengangkatan kantung empedu pada hewan selama sekitar tiga jam. Pembedahan menggunakan instrumen modular sehingga pergerakan robotnya lebih fleksibel.
Zulvayanti mengatakan teknologi robotic telesurgery sejauh ini masih jarang digunakan sejak pertama kali dikenalkan pada 2000-an. Saat itu robot digunakan oleh dokter bedah yang berlokasi di Amerika Serikat sementara pasiennya berada di Prancis.
Robotnya kini masih sedikit, namun biaya operasinya tergolong mahal. "Sekarang memang masih sulit dan banyak kendala, tapi nanti kita akan terjun dan sekarang harus mengambil kesempatan itu," ujar Zulvayanti.
Menurut dia, saat ini belum ada satu pun rumah sakit pemerintah yang memakai robotic telesurgery. Namun sudah ada rumah sakit swasta yang membelinya dari Amerika Serikat. Dokter yang melakukan robotic telesurgery itu Reno Budiman dari RSHS Bandung. Setelah uji coba pada hewan, tahapan selanjutnya pada pasien. "Inginnya pada 2025 sudah bisa mulai digunakan," ujar Zulvayanti.
Keuntungan dari pemakaian robot bedah itu di antaranya bisa menjangkau bagian tersulit jika dilakukan oleh tangan dokter. Dasar mekanisme robot yang berupa sepasang bagian mirip tangan dan dipasang pada meja operasi itu addalah laparoskopi, yaitu alat berkamera untuk operasi. Adapun kendala dari penggunaan robot bedah jarak jauh yang harus diantisipasi atau dipersiapkan penuh yaitu jaringan internet dan listrik. "Tidak boleh ada delay sepersekian detik," katanya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.