TEMPO.CO, Jakarta - Produsen sapi Australia bersiap menghadapi masa mendatang yang sulit. Harga sapi Australia turun hingga 50 persen. Harga sapi bagian utara Australia untuk ekspor hidup berkurang setengahnya, dikutip dari Australian Broadcasting Corporation atau ABC.
Di Australia Barat bagian selatan harga anjlok 30 persen. Peternak cenderung mempertahankan stok ternak berharap kondisi pasar akan membaik. "Semua indikasi harga mengarah ke bawah," kata Ketua Eksekutif Perusahaan Ekspor Wellard, John Klepec.
Apa itu sapi Australia?
Ternak ini biasanya persilangan berbagai jenis sapi, terutama dari Eropa, seperti Hereford, Shorthorn, Angus, dan Charolais. Ada pula dengan sapi-sapi lokal Australia. Mengutip Vet Voice, jumlah ras sapi potong di Australia saat ini perkiraan mencapai lebih dari 100 ras.
Merujuk Aussie Beef and Lamb, sapi Australia diternak secara khusus di padang rumput. Kualitas daging dari sapi jenis ini dipengaruhi cara berkembang biak ternak dan jenis padang rumput, kondisi tanah, topografi, dan iklim di Australia. Daging sapi dengan pakan rumput dianggap memiliki tekstur lembut.
Sapi Australia dikenal karena kualitas dagingnya untuk dipanggang, steak, dan produk masakan lainnya. Daging sapi Australia sering diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia karena dinilai baik dalam kualitas dan keamanan pangan. Produk daging sapi menjadi salah satu komoditas penting perekonomian Australia.
Tidak semua daging sapi sama. Begitu juga dengan cara mengolahnya. Sapi yang diberi pakan rumput memiliki dagingnya cenderung rendah lemak dan bisa masak 30 persen lebih cepat. Itu dimasak dengan berbagai teknik. Potong daging sesuai dengan resep dan teknik memasak. Daging ditaruh dalam suhu ruang sebelum memasak dan jaga agar tak mengering.
Pilihan Editor: Soal Rencana Impor Kedelai dan Daging Sapi, Luhut: Buat Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri