Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak El Nino di Jawa Barat, BPBD Siapkan Pompa hingga Teknologi Modifikasi Cuaca

image-gnews
Foto udara lahan persawahan yang mengering dan gagal panen saat terjadi kemarau berkepanjangan di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 10 September 2021. Warga berharap pemerintah daerah dapat membangun irigasi agar terjadinya krisis air bersih dan gagal panen yang setiap tahunnya melanda daerah tersebut dapat terselesaikan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Foto udara lahan persawahan yang mengering dan gagal panen saat terjadi kemarau berkepanjangan di Desa Sukaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 10 September 2021. Warga berharap pemerintah daerah dapat membangun irigasi agar terjadinya krisis air bersih dan gagal panen yang setiap tahunnya melanda daerah tersebut dapat terselesaikan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena El Nino yang menyebabkan musim kemarau bisa bertambah kering dan panjang di Indonesia menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG telah dimulai pada Juni 2023.

Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat Bambang Imanuddin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan petugas, logistik, serta peralatan seperti pompa air untuk irigasi dan tangki air untuk kebutuhan air bersih warga. “Kami juga akan mengajukan teknologi modifikasi cuaca,” katanya di acara webinar Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Provinsi Jawa Barat, Kamis 20 Juli 2023.

Sebelumnya, teknologi modifikasi cuaca itu sudah tiga kali dilakukan BPBD Jabar bersama pihak terkait. Di antaranya saat Natal dan Tahun Baru, serta ketika terjadi banjir di Subang.

Menurutnya mitigasi potensi bencana yang terkait dengan El Nino yaitu kekeringan lahan pertanian serta kebakaran hutan dan lahan sehingga ditetapkan status keadaan darurat bencana. “Gubernur respon sehingga surat keputusan siap siaga kebakaran hutan dan lahan ini sudah ditanda tangan,”ujarnya.

Dari hasil kajian pada rapat koordinasi antar instansi Mei lalu, kata Bambang, potensi kekeringan di Jawa Barat pada kurun 2022-2026 cukup besar yaitu hingga 3,5 juta hektar. Adapun lahan pertanian di Jawa Barat sejauh ini masih kurang dari 1 juta hektar, sementara potensi kebakaran hutan dan lahannya seluas 1,4 juta hektar

Selain itu menurut Bambang, potensi air di Jawa Barat menghadapi kemarau cukup tinggi yaitu sekitar 48 miliar meter kubik per tahun. “Ini baru digunakan 30 persen seperti di bendungan,” katanya.

Dia mencontohkan tiga waduk yaitu Saguling, Cirata, dan Jatiluhur, memiliki 5 miliar meter kubik untuk mengairi sekitar 300-400 ribu hektar sawah. Sementara 900 ribu meter kubik air di Waduk Jatigede untuk mengairi wilayah Majalengka, Indramayu, Sumedang, Cirebon, seluas 90 ribu hektar sawah.

Baca juga: Suhu Bandung Semakin Dingin, Malam di Lembang 15,4 Derajat Celcius

El Nino akan ganggu sektor pertanian

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Yuke Muliani Septina yang mewakili Sekretaris Daerah Setiawan Wangsaatmaja, dampak El Nino yaitu kekeringan di beberapa tempat akan mengganggu sektor pertanian sehingga perlu tindak lanjut dan solusi.

Daerah pesisir selatan seperti Ciamis dan Pangandaran tergolong rentan kekeringan. Begitu pun di wilayah pesisir utara seperti Indramayu, Subang, dan Karawang. “Curah hujan rendah berdampak ke sektor pertanian dan pasokan air seperti di Subang dan Karawang yang daerah industri,” ujarnya. 

Sedangkan di daerah pegunungan seperti Bogor, Sukabumi, dan Bandung, mengalami perubahan suhu dan curah hujan. Perubahan itu dinilainya juga akan berpengaruh ke pertumbuhan tanaman.

Pemerintah Jawa Barat menurutnya melakukan antisipasi dari menyiapkan stok dan distribusi pangan strategis ke masyarakat, juga terkait dengan kesiapan irigasi dan rehabilitasi air untuk menekan dampak El Nino. Selain itu juga disiapkan varietas tanaman yang tahan kekeringan dan cepat panen. “Masyarakat tidak perlu panik terhadap isu El Nino ini,” ujarnya. 

Kepala Stasiun Klimatologi Jabar Rakhmat Prasetia mengatakan, peluang hujan di Jawa Barat diprediksi rendah pada Agustus hingga Oktober 2023. “Dalam sebulan peluang hujannya tidak lebih dari 100-150 milimeter. Oktober mulai ada hujan di beberapa wilayah,” kata dia. 

Pilihan Editor: Siasati Musim Kering akibat El Nino, Petani Jabar Tanam Padi Inpari 36 dan 37

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Jakarta Panas Belakangan Ini, Penyinaran Matahari Minim Hambatan

20 menit lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Penyebab Jakarta Panas Belakangan Ini, Penyinaran Matahari Minim Hambatan

Suhu di Jakarta dan sekitarnya tercatat antara 35 dan 37 derajat Celsius


Gempa Darat Bermagnitudo 5,1 di Sukabumi Hingga Banten dan Bandung

3 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Darat Bermagnitudo 5,1 di Sukabumi Hingga Banten dan Bandung

Getaran gempa terasa kuat di Kota Sukabumi hingga terasa di daerah lain seperti Banten, Bogor, dan Bandung


Info Terkini Gempa Guncang Jabar dan Banten, Akibat Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

3 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Guncang Jabar dan Banten, Akibat Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

Gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Jawa Barat


BMKG Ingatkan Karhutla di Jatim, Kalsel, Kalteng, Lampung dan Sumsel

9 jam lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BMKG Ingatkan Karhutla di Jatim, Kalsel, Kalteng, Lampung dan Sumsel

BMKG memperingatkan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia, Minggu, 1 Oktober 2023.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Koinu Picu Hujan di Sebagian Indonesia, Asap Selimuti 4 Kota

9 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Koinu Picu Hujan di Sebagian Indonesia, Asap Selimuti 4 Kota

Intensitas Siklon Tropis Koinu diperkirakan meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah utara-barat laut.


Ada 69 Titik Panas di Kaltim, BMKG: Indikator Karhutla

11 jam lalu

Petugas gabungan dipimpin BPBD Kabupaten PPU, Kaltim, memdamkan karhutla di Lawe-Lawe pada 31 Juli 2023. (Antara/ HO-BPBD Kabupaten PPU)
Ada 69 Titik Panas di Kaltim, BMKG: Indikator Karhutla

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi 69 titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga pihak terkait diharapkan melakukan mitigasi.


Penjelasan BMKG Soal Fenomena Cuaca Panas Terik Hingga 38 Derajat Celcius

20 jam lalu

Cuaca panas/Canva
Penjelasan BMKG Soal Fenomena Cuaca Panas Terik Hingga 38 Derajat Celcius

Warga diharapkan tetap menjaga kesehatan di tengah cuaca panas.


Tuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos

22 jam lalu

Sejumlah massa aksi membakar ban dan melakukan orasi dalam aksi bertajuk 'September Hitam, Jawa Barat Lautan Suar' di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Jumat, 29 September 2023. Foto: TEMPO/Ananda Bintang
Tuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos

Demonstrasi mahasiswa di Gedung Sate digelar untuk memperingati September Hitam dan menyoroti pelanggaran HAM di Dago Elos dan Pulau Rempang


Harga Biji Kakao Periode Oktober 2023 Naik US$ 183,16

1 hari lalu

Pekerja menjemur biji kakao yang sudah difermentasi di Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya, Desa Nusasari, Jembrana, Bali, Jumat 26 Agustus 2022. Koperasi yang memproduksi biji-biji kakao dari hasil panen para petani lokal di Kabupaten Jembrana tersebut pada bulan Agustus hingga November 2022 mengekspor biji kakao ke negara Turki berjumlah 500 kg, Jepang berjumlah 2 ton, Prancis berjumlah 12,5 ton, dan Belanda berjumlah 15,5 ton. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Harga Biji Kakao Periode Oktober 2023 Naik US$ 183,16

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencata harga referensi biji kakao periode Oktober 2023 ditetapkan sebesar US$ 3.622,88 per metrik ton.


Lebih 30,3 Derajat Celcius, Suhu Maksimum di Bandung Kini Tergolong Ekstrem

1 hari lalu

Pengendara melihat suasana Kota Bandung saat pagi pertama tahun 2021 di kawasan perbukitan  Bandung, Jawa Barat, Jumat 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Lebih 30,3 Derajat Celcius, Suhu Maksimum di Bandung Kini Tergolong Ekstrem

BMKG mencatat suhu maksimum ekstrem di Bandung sudah terjadi pada 26, 28, dan 29 September 2023