TEMPO.CO, Jakarta - Bayer merilis Dekalb DK95R, benih jagung bioteknologi komersial pertamanya untuk petani Indonesia. Peluncuran ini menjadi langkah awal dalam mengadopsi benih jagung bioteknologi. Harapannya teknologi ini membantu Indonesia mencapai swasembada pangan, dampak positif pada ekonomi nasional dan peningkatan Produk Domestik Bruto.
Bayer mendistribusikan varietas benih jagung bioteknologi DK95R dan telah ditanam untuk uji coba oleh 253 petani melalui program Better Life Farming di 5 kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan sejak November 2022. Dibandingkan dengan benih jagung konvensional, DK95R mengandung sifat Roundup Ready® (RR) yang toleran terhadap glifosat, bahan aktif dalam herbisida keluarga Roundup®. Glifosat dapat digunakan untuk pengendalian gulma dalam benih jagung Roundup Ready® tanpa merusak tanaman jagung.
“Hasil uji coba kami di 5 provinsi di Indonesia musim lalu menunjukkan bahwa dengan jagung RR, para petani mendapatkan potensi peningkatan pendapatan hingga 30 persen dibandingkan dengan praktik konvensional. Peningkatan pendapatan ini diperoleh dari kombinasi hasil panen yang lebih tinggi dan pengurangan biaya input," kata Stacy Markovich, Bayer Crop Science Country Cluster Head for Southeast Asia & Pakistan dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 27 Juli 2023.
Bupati Dompu, Nusa Tenggara Barat, Kader Jaelani mengatakan meningkatnya populasi Indonesia dan pertumbuhan kelas menengah, terdapat pula peningkatan kebutuhan pangan dan pakan yang harus dipenuhi dengan praktik budidaya yang lebih efisien. Ia pun setuju untuk menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas Pemerintah Nusa Tenggara Barat. "Kami senang bermitra dengan Bayer dalam peluncuran pertama benih jagung bioteknologi ini. Pengenalan teknologi bioteknologi pada jagung akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani jagung di NTB dan mendorong swasembada pangan di Indonesia," kata Kader Jaelani.
Jagung merupakan tanaman penting bagi Indonesia sebagai bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan diet tinggi protein bagi penduduk Indonesia. Meningkatkan produksi jagung dalam negeri memberikan stabilitas harga bagi sumber protein seperti unggas dan telur. Hal itu penting untuk ketahanan pangan Indonesia. Presiden Jokowi telah memerintahkan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi jagung nasional, salah satunya dilakukan dengan menggunakan benih jagung bioteknologi.
Ketua Komisi Tetap Ketahanan Pangan, KADIN Indonesia Hermanto Siregar mengatakan ada kesenjangan besar antara pasokan dan permintaan jagung di Indonesia sehingga industri benih harus mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah ini. "Kami mengapresiasi upaya Bayer, selaku anggota KADIN, yang telah menghadirkan benih bioteknologi jagung ke Indonesia, juga anggota kami lainnya, Seger Agro Nusantara, yang telah bekerja sama dengan Bayer, menjadi pihak pembeli jagung hasil panen. Bersama-sama, kedua perusahaan tersebut membentuk model bisnis closed-loop sehingga pada akhirnya para petani dan seluruh mitra dalam rantai nilai jagung akan mendapatkan manfaatnya," kata Hermanto.
Sebelumnya, pada 2022, Bayer Indonesia dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menandatangani perjanjian kerja sama untuk mempercepat pengadopsian benih jagung bioteknologi ini, serta memfasilitasi akses dan penyebaran teknologi tersebut melalui ekosistem bisnis pertanian berbasis masyarakat yang disebut program Better Life Farming (BLF) untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan petani.
Pilihan Editor: Jokowi Berharap Food Estate Papua Bisa Memenuhi Kebutuhan Jagung Nasional