Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cermin Sekunder di Observatorium Nasional Timau Telah Terpasang

image-gnews
Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap perkembangan pembangunan Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Cermin sekunder sudah terpasang di ujung atas teleskop,” tulisnya di media sosial pribadinya, Jumat, 28 Juli 2023. Ia menyatakan target berikutnya adalah pemasangan cermin primer dan tersier.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Abdul Rachman, Koordinator Stasiun Observasi Nasional Kupang BRIN. “Benar, cermin telah terpasang dua hari yang lalu,” tulisnya lewat pesan singkat, Jumat. Ia menjelaskan pemasangan cermin sekunder dilakukan dalam satu hari. Sebelumnya, cermin dirangkai terlebih dahulu dengan penyangganya sebelum diangkat dan dimasukkan ke dalam kubah teleskop.

Menurutnya, cermin berdiameternya sekitar 1 meter itu berfungsinya untuk memantulkan cahaya dari cermin utama ke cermin tersier. Sedangkan, kedua cermin sisanya direncanakan akan dipasang dalam waktu dua bulan ke depan. “Untuk pemasangan cermin sepenuhnya dilakukan oleh kontraktor Jepang, Nishimura Co.,” jelasnya. Menurutnya ada tiga sampai lima teknisi ahli yang dikirim ke Indonesia.

Sekilas Observatorium Nasional Timau

Instrumen utama dari observatorium ini berupa sebuah teleskop dengan cermin berukuran 3.8 meter yang akan menjadi teleskop terbesar di Asia Tenggara dan termasuk ke dalam 25 teleskop optik terbesar di dunia.

Melalui keberadaannya, diharapkan astronomi Indonesia akan kembali menjadi yang terdepan di Asia Tenggara seperti pernah diraih sebelumnya melalui keberadaan Observatorium Bosscha. 

Harapannya, dengan beroperasinya teleskop 3.8 m di Timau maka produktivitas ilmiah di bidang astronomi akan meningkat pesat. Negara tetangga yang sudah merasakan hasil serupa adalah Thailand berkat teleskop berukuran 2.4 m yang selesai dibangun pada tahun 2013.

Observatorium yang berada di ketinggian sekitar 1.300 meter dari permukaan laut ini akan memperkaya dunia astronomi Indonesia. Sebelumnya, Indonesia memiliki Observatorium Bosscha yang berada di Lembang, Jawa Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Observatorium Bosscha, yang berdiri pada tahun 1923, saat ini masih beroperasi, namun kondisi cuaca yang semakin sering mendung dan semakin intensnya polusi cahaya akibat perkembangan pemukiman di sekitarnya, yang tidak sejalan dengan visi sebuah observatorium, telah menurunkan produktivitasnya. 

Tidak tersedianya teleskop optik berukuran di atas 1 meter juga menyulitkan Observatorium Bosscha untuk mengamati benda-benda langit yang sangat redup yang akan selalu menjadi target dalam astronomi.

Nantinya, teleskop 3.8 m di Timau akan memperbaiki kondisi ini dengan kemampuannya yang lebih baik untuk mengamati benda-benda semacam itu berkat ukuran yang lebih besar dan kondisi langit yang lebih baik karena lebih gelap dan lebih bersih dari polusi cahaya dan udara.

Tonggak penting dalam proyek pembangunan Observatorium Nasional Timau (Obsnas) dimulai pada tujuh tahun silam. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama pada 7 Oktober 2015 antara lima pihak, yakni Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Pemerintah Provinsi NTT, dan Pemerintah Kabupaten Kupang. 

Setahun kemudian master plan Obsnas Timau selesai dibuat. Demikian juga dengan master plan Kantor Operasional dan Pusat Sains yang berlokasi di dekat Bendungan Tilong, Kupang, beserta dokumen analisis dampak lingkungan Obsnas.

Tahun 2017 dimulailah kontrak tahun jamak pembuatan teleskop optik 3.8 m dan kubahnya selama 4 tahun. Pembuatan teleskop dan kubahnya tersebut dipercayakan kepada sebuah perusahaan dari Jepang yang sudah cukup berpengalaman dalam mengerjakan proyek serupa. Tahun berikutnya dimulai kontrak tahun jamak selama dua tahun pembangunan gedung teleskop 3.8 m yang proyeknya dikerjakan oleh kontraktor dari Indonesia.

OBSERVATORIUM NASIONAL TIMAU | BRIN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

11 jam lalu

Pemetaan secara geologis Sesar gempa Baribis dari Serang di Banten sampai Purwakarta di Jawa Barat melintasi wilayah selatan Jakarta. (ANTARA/HO-BNPB)
Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

1 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

3 hari lalu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik saat jeda istirahat rekapitulasi suara nasional dan luar negeri di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 1 Maret 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.


Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

3 hari lalu

Pengunjung mengunjungi lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Mei 2023. Lokasi titik nol IKN Nusantara itu setiap harinya ramai oleh pengunjung dari berbagai instansi serta organisasi dan kelompok masyarakat yang melakukan kunjungan dan melaksanakan kegiatan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Peneliti BRIN menjelaskan hasil penelitian awal potensi sesar aktif yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara.


Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

3 hari lalu

Peneliti mengoperasikan penggunaan kendaraan listrik Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi) di BRIN, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Februari 2022. Mobil ini memungkinkan pengguna mengoperasikannya dari jarak jauh. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.