Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Fenomena Bioluminesensi, Penyebab Kunang-Kunang Menyala

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Cahaya indah yang dikeluarkan kunang-kunang biasa dilakukan saat sedang mencari pasangan. Namun, cahaya kunang-kunang cukup sulit untuk diabadikan lantaran serangga ini mengeluarkan cahaya dalam waktu yang sangat singkat. boredpanda.com
Cahaya indah yang dikeluarkan kunang-kunang biasa dilakukan saat sedang mencari pasangan. Namun, cahaya kunang-kunang cukup sulit untuk diabadikan lantaran serangga ini mengeluarkan cahaya dalam waktu yang sangat singkat. boredpanda.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kunang-kunang adalah hewan yang memancarkan cahaya dari tubuhnya. Namun, rahasia di balik fenomena alami ini telah menyisakan tanda tanya. Apa yang menyebabkan kunang-kunang bisa mengeluarkan cahaya dari tubuhnya? 

Dikutip dari Journal of Bioluminescence Research, cahaya kunang-kunang adalah contoh nyata dari fenomena bioluminesensi, yaitu kemampuan organisme hidup untuk menghasilkan cahaya melalui reaksi kimia di dalam tubuh mereka.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa cahaya ini dihasilkan oleh enzim luciferase yang bereaksi dengan senyawa luciferin akibat adanya oksigen.

Kunang-kunang mampu mengontrol cahaya dalam tubuh mereka. Proses pengaturan cahaya kunang-kunang itu melibatkan beberapa faktor, termasuk mekanisme fisiologis dan perilaku.

Hewan ini melepas cahaya bukan tanpa tujuan. Mereka akan mengeluarkan cahaya dalam situasi tertentu. Misalnya, ketika seekor kunang-kunang mencari pasangan atau berkomunikasi dengan kunang-kunang lain, cahayanya akan menyala lebih terang dan lebih sering untuk menarik perhatian.

Namun, saat kunang-kunang merasa terancam oleh predator atau dalam kondisi yang berpotensi membahayakan, mereka dapat mematikan cahayanya untuk menghindari terdeteksinya oleh predator tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari News.ncsu.edu, beberapa spesies kunang-kunang bekerja sama dengan makhluk mikroskopis lainnya untuk memperkuat cahaya mereka.

Spesies bakteri tertentu ditemukan hidup di dalam tubuh kunang-kunang dan membantu meningkatkan produksi luciferin dan memperkuat cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang.

Dalam beberapa kasus, kemampuan menyala kunang-kunang ternyata berfungsi sebagai pertahanan mereka. Cahaya yang dihasilkan kunang-kunang dapat mengandung pesan tertentu yang menghalangi predator dari mencoba menyerangnya.

Fenomena bioluminesensi kunang-kunang menunjukkan kompleksitas dan keajaiban alam yang masih menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan oleh penelitian ilmiah lebih lanjut.

Pilihan Editor: Mahasiswa Universitas Brawijaya Buat Tinta Bercahaya dari Bakteri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

15 hari lalu

Ilustrasi seorang pria berbelanja. .scarborough.com
Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.


5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

26 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

Salah satu dampak utama dari otak popcorn adalah efeknya yang merugikan fokus pada otak.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

30 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

1 November 2023

Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

Penghasil oksigen utama di bumi bukanlah tumbuhan, melainkan mikroorganisme yang ada dalam ekosistem laut yang disebut fitoplankton.


5 Fakta Dejavu yang Perlu Diketahui

18 Oktober 2023

Ilustrasi otak. medicalnews.com
5 Fakta Dejavu yang Perlu Diketahui

Berikut beberapa fakta seputar dejavu yang perlu diketahui.


Mengapa Bintang Bersinar?

11 Oktober 2023

Ilustrasi bintang super raksasa merah yang bertransisi menjadi supernova Tipe II. (Observatorium W. M. Keck/Adam Makarenko)
Mengapa Bintang Bersinar?

Bintang adalah salah satu benda langit yang penting dalam susunan kosmik. Lantas, mengapa bintang bersinar?


Mengenali Fungsi Pupil Mata

5 Oktober 2023

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers
Mengenali Fungsi Pupil Mata

Bagian pupil berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata


Indonesia Masuk Era Pasar Karbon, Ini 10 Tanaman yang Dapat Menyerap Karbon dengan Baik

28 September 2023

Anak-anak sekolah dasar Ambulu bersiap untuk menanam pohon mangrove dalam rangka penanaman mangrove untuk Indonesia di Kawasan Pesisir Desa Ambulu Kab. Cirebon 12 November 2022. Jurnalis Mancing Indonesia (JMI) bersama anak-anak sekolah SD Ambulu dan Nelayan melakukan gerakan tanam pohon mangrove dikawasan pesisir pantai Ambulu Cirebon untuk mencegah abrasi pantai dengan tema Mangrove untuk Indonesia. Dalam kegiatan ini JMI menyalurkan bantuan sosial yang disumbangkan oleh perusahaan-perusahaan yang peduli lingkungan. Tempo/Amston Probel
Indonesia Masuk Era Pasar Karbon, Ini 10 Tanaman yang Dapat Menyerap Karbon dengan Baik

Indonesia memasuki era pasar karbon, Inilah beberapa tanaman penghasil oksigen dan penyerap karbon yang baik di sekitar rumah Anda.


Tips Pelihara Ikan Koi, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

12 September 2023

Pedagang menjajakan ikan hias jenis koi di Pasar Jatinegara, Jakarta, 30 Juli 2015. Indonesia mendapatkan kembali fasilitas Generalized System of Preference (GSP) untuk ekspor ikan ke Amerika Serikat. Salah satu produk ikan yang mendapat GSP adalah ikan hias, yang mendapatkan penurunan tarif bea masuk sebesar 0,5 persen sampai 15 persen. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Tips Pelihara Ikan Koi, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Mau memelihara ikan koi? Perhatikan langkah-langkah berikut.


Diagnosis dan Cara Penanganan Asfiksia, Kondisi Tubuh Kekurangan Oksigen

9 September 2023

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Diagnosis dan Cara Penanganan Asfiksia, Kondisi Tubuh Kekurangan Oksigen

Asfiksia adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen sehingga dapat memengaruhi cara bernapas.