Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekowisata Pengamatan Burung Rangkong di Kalimantan Barat, Masyarakat Perlu Jaga Hutan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Rangkong cula burung yang dianggap sebagai penyambung roh antara yang mati dan yang hidup. Replikanya digunakan untuk upacara adat gawai kenyalang. Foto: @carlacvsantos
Rangkong cula burung yang dianggap sebagai penyambung roh antara yang mati dan yang hidup. Replikanya digunakan untuk upacara adat gawai kenyalang. Foto: @carlacvsantos
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Rangkong Indonesia mengungkapkan ada potensi ekowisata pengamatan burung rangkong atau enggang yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat adat di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Koordinator Proyek Rangkong Indonesia Riki Rahmansyah mengatakan pihaknya telah melalukan kajian populasi rangkong dan menemukan ada delapan jenis rangkong di Kalimantan Barat dari total 13 jenis rangkong yang tersebar di Indonesia.

"Kami mendapatkan 1.003 perjumpaan dengan komposisi 65 persen enggang cula atau penyalang, serta 10 persen rangkong gading. Masyarakat perlu menjaga hutan dan menjaga burung rangkong agar bisa mendapatkan manfaat dari ekowisata tersebut," ujarnya di Kapuas Hulu, Minggu, 30 Juli 2023.

Riki menyatakan, ekowisata rangkong belum ada di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan masyarakat Kapuas Hulu harus mengambil peluang itu agar memberikan manfaat ekonomi.

Menurutnya, status Kapuas Hulu sebagai kabupaten konservasi membuat hutan masih terhampar luas dan menjadi habitat yang cocok untuk burung rangkong. "Kami sudah melakukan program untuk mendukung ekowisata rangkong melalui adopsi pohon sarang dan pohon pakan," kata Riki.

Pohon sarang itu berupa pohon-pohon besar yang berpotensi menjadi rumah bagi burung rangkong. Kapuas Hulu memiliki rasio pohon sarang di bawah angka 10 persen, sehingga pembibitan dan penanaman perlu dilakukan segera.

Sedangkan, pohon pakan berjenis pohon ara yang menghasilkan buah layak konsumsi tidak hanya bagi rangkong, tetapi juga hewan lain dan manusia.

Ia menjelaskan, populasi rangkong terbanyak berada di Dusun Sungai Utik dan Dusun Pulan di Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

"Pengembangan ekowisata minat khusus berupa pengamatan burung rangkong tidak bisa dilakukan hanya satu pihak saja, tetapi semua elemen harus terlibat mulai dari masyarakat sekitar hutan, pemerintah,lembaga non-pemerintah, maupun akademisi," ujar Riki.

Baca juga: Cerita Pemuda NTT Harus Kubur Cita-cita Jadi Insinyur karena Tak Sanggup Bayar UKT

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Burung rangkong datang saat musim buah

Ketua Rumah Bentang Dayak Iban Sungai Utik, Bandi Anak Ragai yang akrab disapa Apai Janggut bercerita setiap musim buah ada belasan rangkong terbang di atas dusun. Burung-burung itu hinggap di pepohonan buah yang banyak tumbuh di tepi Sungai Utik.

"Biasanya burung-burung rangkong itu datang ke desa saat musim buah, kalau tidak musim buah mereka tidak ke sini. Di ladang saat musim panen, burung-burung rangkong juga sering datang," kata Bandi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Mohammad Zaini menuturkan keberadaan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum menjadi landasan pemerintah menetapkan status Kabupaten Konservasi.

Status itu diharapkan bisa melindungi keanekaragaman hayati yang tersimpan di Kapuas Hulu agar tidak rusak oleh berbagai aktivitas pembangun yang hanya memberikan keuntungan sesaat.

Zaini berpesan agar masyarakat menyiapkan diri dengan berbagai penyesuaian dalam memperkenalkan diri sebagai destinasi ekowisata yang ideal dan memiliki nilai kompetitif. Adapun destinasi ekowisata yang saat ini sudah tersedia di Kapuas Hulu, antara lain ekowisata budaya dan ekowisata alam.

Pilihan Editor: Komnas Perempuan Sebut Komitmen Kampus terhadap Satgas PPKS Masih Beragam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sawit Watch dan IHCS Gugat Kebijakan Pemutihan 3,3 juta Hektare Lahan Sawit di Kawasan Hutan

8 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Sawit Watch dan IHCS Gugat Kebijakan Pemutihan 3,3 juta Hektare Lahan Sawit di Kawasan Hutan

Sawit Watch dan Indonesia Human Right Committee For Social Justice (IHCS) menggugat aturan pemutihaan 3,3 juta hektare lahan sawit di kawasan hutan.


Syukur, di Tengah Asap Karhutla, Hujan Diprediksi Turun di Kalbar hingga 25 September

9 hari lalu

Bandara Supadio Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. ANTARA/Jessica Wuysang
Syukur, di Tengah Asap Karhutla, Hujan Diprediksi Turun di Kalbar hingga 25 September

BMKG Kalimantan Barat memprakirakan dalam enam hari ke depan sebagian besar wilayah Kalbar mengalami hujan ringan hingga berat.


Hari Ini Jokowi Bagikan SK Perhutanan Sosial, Kelompok Petani Berkumpul di GBK

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan pengarahan seusai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Jumat, 21 Februari 2020. Presiden menyerahkan 41 SK Perhutanan Sosial untuk 20.890 kepala keluarga di Provinsi Riau. ANTARA/Sigid Kurniawan
Hari Ini Jokowi Bagikan SK Perhutanan Sosial, Kelompok Petani Berkumpul di GBK

Kelompok Tani Hutan Nusantara hari ini berkumpul di GBK untuk merespons kebijakan Presiden Jokowi memberikan SK Perhutanan Sosial kepada masyarakat.


Ramai Dukung Warga Pulau Rempang: Ustad Abdul Somad, Panglima Pajaji Suku Dayak, PBNU, Muhammadiyah

11 hari lalu

Polisi lengkap dengan peralatan anti huru hara menjaga aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau,  Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Ramai Dukung Warga Pulau Rempang: Ustad Abdul Somad, Panglima Pajaji Suku Dayak, PBNU, Muhammadiyah

Upaya warga Pulau Rempang, Batam tolak direlokasi dari wilayah mereka mendapat sokongan sejumlah pihak dari Ustad Abdul Somad sampai Panglima Pajaji.


115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

15 hari lalu

Pemandangan kontras antara tebing-tebing yang terbakar dengan gugusan perbukitan Teletubbies (Pusung Tumpeng), di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang masih aman dari kobaran api seperti terekam pada Jumat siang, 1 September 2023. Kebakaran di area padang rumput dan tebing-tebing terjadi sejak Selasa malam, 29 Agustus 2023, dengan lokasi bergantian. TEMPO/Abdi Purmono
115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

Sebagian besar berada wilayah Desa Ranupani dan Desa Argosari, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS)


Terkini: Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Wacana Pajak Judi Online Tuai Sejumlah Kritikan

15 hari lalu

Kendaraan wisatawan yang didominasi sepeda motor memadati Jalan Raya Puncak, Cisarua,  Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 1 Mei 2023. Pada libur Hari Buruh kawasan wisata Puncak Bogor dipadati kendaraan wisatawan yang berlibur, dan Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah (one way) dan pemberlakuan ganjil genap nomor kendaraan untuk mengurai kemacetan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Terkini: Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Wacana Pajak Judi Online Tuai Sejumlah Kritikan

Pemerintah telah memutuskan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2024 melalui surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri.


2 Orang Utan Terjebak Karhutla Kalimantan, BKSDA: Induk dan Anak

16 hari lalu

Seekor Orangutan betina bernama 'Kikan' sedang makan terong saat makan di lokasi rehabilitasi dan reintroduksi Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Samboja Lestari yang terletak di dekat Ibu Kota Nusantara di Samboja, provinsi Kalimantan Timur, 9 Maret , 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
2 Orang Utan Terjebak Karhutla Kalimantan, BKSDA: Induk dan Anak

BKSDA masih mencari dua individu orang utan yang terjebak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada areal kebun sawit di Kabupaten Ketapang.


Asap Karhutla Sumatera, Hutama Karya Siapkan Skenario Tutup Jalur Tol

19 hari lalu

Jalan tol trans sumatera ruas Bengkulu-Taba Penanjung diresmikan oleh Presiden Jokowi, Kamis, 20 Juli 2023. Penggunaan tol ini diklaim bisa menghemat waktu hingga 45 menit dari waktu biasanya. TEMPO/Parliza Hendrawan
Asap Karhutla Sumatera, Hutama Karya Siapkan Skenario Tutup Jalur Tol

Memasuki musim kemarau dan ancaman kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla, Hutama Karya menyiapkan strategi pengguna Jalan Tol Trans Sumatera.


PAMA Bidik 99 Ribu Hektar Hutan di Papua

20 hari lalu

PT Pamapersada Nusantara (PAMA) melakukan penanaman pohon bakau di Pantai Limaru, Balikpanan, Kalimantan Timur, Selasa, 5 September 2023. Kegiatan tersebut merupakkan program peduli lingkungan Corporate Social Responsibility (CSR) PAMA untuk menurunkan emisi karbon. TEMPO/Riri Rahayu
PAMA Bidik 99 Ribu Hektar Hutan di Papua

PT Pamapersada Nusantara atau PAMA bakal mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang perlindungan hutan dan jasa lingkungan. Membidik hutan Papua.


Lestari Moerdijat: Ekowisata Salah Satu Solusi Atasi Polusi

22 hari lalu

Wakil ketua MPR RI Lestari Moerdijat
Lestari Moerdijat: Ekowisata Salah Satu Solusi Atasi Polusi

Pengembangan pariwisata yang mengarah ke wisata alam harus konsisten dilakukan karena merupakan salah satu jawaban mengatasi polusi