TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia siap menjadi tuan rumah pelaksanaan International Geography Olympiad (IGeO) 2023. Olimpiade geografi internasional yang diadakan setiap tahun untuk siswa sekolah menengah atas itu akan dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat pada 8-14 Agustus 2023.
“Indonesia akan mengirimkan lagi delegasi yang merupakan talenta terbaik dari hasil seleksi bertahap yang kemudian dibina dengan baik,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Hendarman dilansir dari situs Pusat Prestasi Nasional pada Senin, 31 Juli 2023.
Sebagai tuan rumah nanti, Hendarman mengatakan IGeO dapat menjadi media untuk mempromosikan beragam seni dan budaya yang ada di Indonesia. Dia menjelaskan pentingnya ajang IGeO dalam mendukung program prioritas Presiden Joko Widodo, yakni Manajeman Talenta Nasional (MTN) yang memiliki tiga fokus bidang, yaitu riset dan inovasi; seni budaya; dan olahraga.
Adapun Indonesia sudah mengikuti IGeO sejak 2012 yang bertempat di Jerman. Kandidat peserta IGeO 2023, Dimas Dwi Rachmat Susilo dari SMA Al-Kautsar Lampung, menyampaikan motivasinya mengikuti ajang IGeO. “Saya ingin menantang diri saya untuk bisa berpartisipasi dalam ajang internasional,” ujarnya.
Selain itu, Dimas berharap pengalamannya mengikuti IGeO dapat memberikan keterampilan yang berguna untuk masa depannya. “Seperti mengajarkan untuk memecahkan permasalahan kompleks di dunia nyata,” katanya.
Ketua Tim Olilmpiade Geografi Indonesia Samsul Bachri menuturkan, IGeO sangat bermanfaat bagi generasi muda, lingkungan, bahkan alam. IGeO juga dapat menstimulasi anak muda agar cinta alam dan sumber daya lingkungan.
“Anak-anak sejak dini akan mendalami geografi fisik sekaligus geografi sosial. Selain itu IGeO juga dapat mendorong peningkatan minat dan pengetahuan geografi para siswa dan guru. Selebihnya, IGeO memfasilitasi konteks sosial bagi anak-anak muda dari seluruh dunia,” ungkapnya.
Samsul Bachri juga menjelaskan keunggulan IGeO ke-19 yang diselenggarakan pada tahun ini di Indonesia berbeda dengan pelaksanaannya di negara-negara lain. Jika biasanya pelaksanaan IGeO hanya satu poin saja, di Indonesia dikembangkan menjadi tiga poin, yakni International Expo IGeO 2023 dengan tema Creative Community for Inclusive Economy Development; lokakarya guru untuk meningkatkan mutu para guru; serta Night at Museum.
“Melalui program ini diharapkan Indonesia akan mendapatkan dampak positif, yakni sukses prestasi, ekonomi, penyelenggaraan, dan tata kelola keuangan,” ujarnya.
Pilihan Editor: Unpad Pastikan 10 Mahasiswa yang Dikabarkan akan Mundur dan Cuti Terkait UKT Tetap Kuliah