Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Epigrafi, Ilmu untuk Mengungkap Misteri Prasasti dan Peninggalan Kuno

image-gnews
Sejumlah pengunjung menikmati keindahan peninggalan sejarah candi Arjuna bercorak Hindu aliran Syiwa, bangunan keagamaan tertua di Jawa berdasarkan prasasti bertuliskan Jawa Kuno menunjukkan tahun 808 M, di Kompleks Candi pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis, 22 Desember 2022. Para ahli Arkeologi memperkirakan bahwa Candi Dieng dibangun melalui tahap pertama meliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca, diperkirakan dilakukan akhir abad 7 hingga abad 8 dan tahap kedua sampai sekitar tahun 780 M terdiri dari 8 bangunan candi, atas perintah Raja-raja Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Kalingga (594-782 Masehi). Kompleks Candi Dieng pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris yang sedang berwisata di kawasan pegunungan Dieng pada tahun 1814. TEMPO/Imam Sukamto
Sejumlah pengunjung menikmati keindahan peninggalan sejarah candi Arjuna bercorak Hindu aliran Syiwa, bangunan keagamaan tertua di Jawa berdasarkan prasasti bertuliskan Jawa Kuno menunjukkan tahun 808 M, di Kompleks Candi pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis, 22 Desember 2022. Para ahli Arkeologi memperkirakan bahwa Candi Dieng dibangun melalui tahap pertama meliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca, diperkirakan dilakukan akhir abad 7 hingga abad 8 dan tahap kedua sampai sekitar tahun 780 M terdiri dari 8 bangunan candi, atas perintah Raja-raja Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Kalingga (594-782 Masehi). Kompleks Candi Dieng pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris yang sedang berwisata di kawasan pegunungan Dieng pada tahun 1814. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan dan penerjemahan prasasti di Nusantara tak lepas dari peran para arkeolog dan epigraf yang menggali sejarah kuno Indonesia. Salah satunya saat penelitian kompleks percandian Batujaya, Karawang, Jawa Barat yang dipimpin oleh arkeolog sekaligus tokoh epigrafi senior Hasan Djafar dan Ayatrohaedi. Lantas apa sebenarnya epigrafi?

Epigrafi merupakan salah satu cabang ilmu arkeologi. Mengutip dari publikasi Epigrafi Indonesia: Peran, Kedudukan, Dan Pengembangannya, cabang ilmu ini digunakan untuk mengetahui tulisan, aksara, bahasa, ejaan dan afiksasi yang termuat dalam prasasti.

Prasasti sendiri merupakan medium menuliskan kisah atau tanda yang digunakan orang zaman dulu. Seringkali tulisan itu dibubuhkan pada batu, lempengan logam bahkan, kayu. Selain menginformasikan peristiwa masa lampau, prasasti juga menerangkan asal usul seorang raja, tokoh atau genealogi maupun penanggalan.

Prasasti kemudian dibedakan berdasarkan panjang pendeknya tulisan. Begitu juga dengan isinya yang digolongkan menjadi prasasti penetapan sima, prasasti peradilan atau Jayapatra Jayasong, dan prasasti angka tahun.

Ilmu epigrafi mempunyai ruang lingkup yang membahas media prasasti, bahan prasasti, bentuk prasasti, dan isi prasasti. Serta mempelajari struktur prasasti, pembacaan prasasti, dan penafsiran isi prasasti.

Selain itu, epigrafi membahas kode-kode rahasia berupa huruf dan gambar pada prasasti maupun artefak kuno. Kemudian menguasai bentuk huruf kuno dengan segala lekuk likunya hingga memperoleh informasi sejarah yang jelas dan valid.

Ilmu epigrafi juga meneliti kembali prasasti yang telah terbit dalam transkripsi sementara. Tujuannya agar para ahli sejarah bisa memakai berbagai jenis keterangan yang terkandung di dalam prasasti-prasasti tersebut.

Epigraf, sebutan untuk ahli epigrafi, mampu mengidentifikasikan dan menerjemahkan prasasti. Seperti dijelaskan dari p2k.unkris.ac.id, hal ini selaras dengan tugas seorang epigraf yang mesti menganalisis prasasti dengan kemampuannya membaca tulisan kuno, huruf kuno, dan bahasa kuno.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang epigraf akan mengalami berbagai hambatan. Terutama prasasti batu yang sudah usang, sehingga sulit membacanya. Epigraf harus membaca bagian-bagian yang usang tersebut berkali-kali hingga memperoleh bacaan yang tepat. Termasuk bahasa-bahasa kuno pada prasasti yang sulit dipahami sepenuhnya.

Merangkum dari repository.uksw.edu, kajian epigrafi di Indonesia dipelopori oleh Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Indonesia pada Abad ke-19. Kemudian landasan mengenai penelitian epigrafi Indonesia disusun oleh Friederich, yang diikuti oleh para peneliti barat seperti Hendrich Kern, J.L.A Brandes, N.J. Krom, Bosch, serta peneliti dari Indonesia, Poerbatjaraka.

Seiring waktu, kajian epigrafi mulai meluas dan mendalam mengenai berbagai aspek kesejarahan, baik aspek religi, sosial, ekonomi, hukum, maupun kajian yang mengungkap sejarah kuno bangsa Indonesia. Informasi-informasi tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menyingkap tabir sejarah, terutama berkaitan dengan sejarah Indonesia Kuno.

Di Indonesia, sejumlah universitas membuka jurusan Arkeologi. Ada Universitas Gadjah Mada yang memiliki beragam mata kuliah arkeologi. Dilansir dari arkeologi.ugm.ac.id, mata kuliah yersebut seperti Pengantar Arkeologi, Arkeologi Prasejarah, Arkeologi Arsitektur, Ikonografi, Peradaban Kuno, Paleoantropologi, Epigrafi Indonesia, dan masih banyak lainnya.

Lalu Universitas Hasanuddin yang terkenal dengan arkeologi kemaritiman. Universitas Indonesia yang menyediakan mata kuliah arkeologi publik, arkeologi industri, arkeologi seni, dan permuseuman.

Selanjutnya, ada Universitas Udayana yang menawarkan mata kuliah ilmu arkeologi prasejarah, arkeologi klasik, permuseuman, dan epigrafi. Terakhir, Universitas Jambi merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di Sumatera yang memiliki program studi arkeologi.

Pilihan Editor: Candi Palosan Simpan Kisah Cinta Beda Agama dari Abad ke-9

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

14 jam lalu

Sejumlah peserta bersiap mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

Terdapat 52.148 peserta UTBK 2024 yang akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK UI.


UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

16 jam lalu

Universitas Indonesia (UI) mengukir prestasi pada kontes pemrograman International Collegiate Programming Contest (ICPC) 2023 World Finals yang diselenggarakan pada 14-19 April 2024 di Luxor, Mesir. (UI)
UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).


UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

18 jam lalu

Kegiatan Open Days UI untuk program Pendidikan D3 hingga S3 di Balairung UI Depok. Foto/Antara/Istimewa
UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.


Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

22 jam lalu

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

2 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

2 hari lalu

Museum of Islamic Art Qatar (Dok. Museum of Islamic Art)
Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.


Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

3 hari lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.


Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

4 hari lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024


Pakar Politik Universitas Udayana Soal Putusan MK: Prosedur Hukum yang Robust, Apa Artinya?

4 hari lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Politik Universitas Udayana Soal Putusan MK: Prosedur Hukum yang Robust, Apa Artinya?

Tanggapan pakar politik Universitas Udayana Efatha Filomeno mengenai hasil putusan MK lalu yang disebutnya prosedur hukum yang robust.


Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

4 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

Universitas Indonesia menggelar UI Open Days 27-28 April 2024 untuk menjaring calon mahasiswa baru.