Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

image-gnews
Belantara Foundation dan Program Studi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada 10 Agustus. (Belantara)
Belantara Foundation dan Program Studi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada 10 Agustus. (Belantara)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, mengajak dan mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk ikut menggalakkan edukasi dan kampanye terkait pelestarian keanekaragaman hayati dan satwa liar.

"Pada era digital saat ini, menjadi pengguna digital yang cerdas dan kreatif sangat penting, salah satunya dalam memanfaatkan media sosial secara bijak dan efektif," kata Dolly saat memberikan kuliah umum bertajuk “Biodiversity and Wildlife Conservation in Indonesia" dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada 10 Agustus.

Media sosial merupakan media promosi gratis yang dapat menjangkau masyarakat di seluruh dunia serta berpeluang memberikan dampak yang lebih luas. Ia berharap akan terjadi perubahan perilaku di masyarakat, seperti dari kesenangan memelihara satwa liar di kandang menjadi menyenangi dan membiarkan satwa liar hidup di habitat aslinya.

Menurutnya, mencintai satwa liar tidak harus memiliki. Satwa liar seperti harimau sumatra, gajah sumatra, dan orangutan memiliki peran penting bagi ekosistem. Harimau Sumatra misalnya, satwa liar terancam punah ini berperan sebagai top predator di di hutan Sumatra, yang berfungsi mengendalikan populasi satwa-satwa lain di hutan seperti babi hutan, rusa, kijang, dan lain-lain, agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga. 

Jika harimau Sumatra terus berkurang jumlahnya, maka babi hutan, beruk, dan monyet, akan terus berkembang biak sehingga sulit dikendalikan dan dampaknya akan banyak babi hutan, beruk, dan monyet yang masuk ke ladang masyarakat serta menjadi hama. 

Demikian pula jika jumlah rusa dan kijang terlalu banyak di dalam satu ekosistem, maka akan banyak pohon hutan yang sulit beregenerasi, karena mereka memakan banyak jenis anakan pohon di hutan. Tidak kalah penting, gajah sumatra dan orangutan sebagai agen pemencar biji tumbuhan secara alami sehingga dapat membantu dalam regenerasi pohon-pohon hutan.

Pada kesempatan yang sama, Regional Director of Southeast Asia and Taiwan Bureau of Global Initiatives, University of Tsukuba, Nakao P. Nomura, dalam paparannya menyampaikan bahwa inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan, terutama untuk mencegah kepunahan satwa liar kharismatik yang reproduksinya lambat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nomura juga  mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan dan Belantara Foundation serta pemangku kepentingan terkait atas terselenggaranya kuliah umum, yang juga dihadiri oleh puluhan pelajar dan mahasiswa dari Sakado High School and Universitas Tsukuba, Jepang ini. 

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong pelajar dan mahasiswa baik di Indonesia maupun Jepang agar terlibat aktif dalam pelestarian satwa liar beserta habitatnya yang ada di sekitar mereka”, pungkas Nomura.

Selain kuliah umum, juga digelar kontes foto di backdrop yang bertema wildlife dimulai sejak 9 hingga 17 Agustus 2023. Pihak Program Studi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan dan Belantara Foundation telah menyiapkan gerai atau booth foto yang bertemakan hutan dan flora-fauna dilindungi, yang dapat digunakan para pelajar dan mahasiswa sebagai latar foto yang akan dilombakan. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terlibat lebih aktif dalam pelestarian lingkungan terutama satwa liar terancam punah beserta habitatnya. Selain menyemarakkan HKAN 2023, event-event ini diselenggarakan dalam rangka memeringati Global Tiger Day yang jatuh pada 29 Juli, serta World Elephant Day yang diperingati setiap 12 Agustus dan International Orangutan Day setiap 19 Agustus.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pentingnya Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan dalam Perencanaan Pembangunan untuk Ekonomi Hijau

3 hari lalu

Sesi Indonesia Sustainibility Forum (ISF) 2023 di Jakarta/istimewa
Pentingnya Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan dalam Perencanaan Pembangunan untuk Ekonomi Hijau

Memasukkan konservasi keanekaragaman hayati dan lingkungan dalam perencanaan pembangunan akan mempercepat perwujudan ekonomi hijau yang inklusif.


Profesor UGM Sebut Kecerdasan Buatan Bisa Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia

3 hari lalu

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada akan membangun pusat laboratorium biodiversitas Indonesia untuk melestarikan genetik tanaman dan fauna  langka di Indonesia . Foto : UGM
Profesor UGM Sebut Kecerdasan Buatan Bisa Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia

Budi Setiadi Daryono menyebut kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dapat dioptimalkan untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati.


Antam Melalui UBP Nikel Maluku Utara Konservasi Keanekaragaman Hayati

10 hari lalu

Antam Melalui UBP Nikel Maluku Utara Konservasi Keanekaragaman Hayati

Dari 190 jenis tumbuhan yang tercatat di area konservasi terestrial, 4 jenis diantaranya dilindungi Undang-Undang


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

13 hari lalu

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Risiko Kesehatan yang Mengintai Akibat Domestikasi Satwa Liar sebagai Peliharaan

13 hari lalu

Talk show 'Mencintai Satwa Liar Tidak Harus Memiliki' yang digelar oleh Belantara Foundation pada Minggu, 10 September 2023 di Mal Sarinah. (Tempo/Annisa Febiola)
Risiko Kesehatan yang Mengintai Akibat Domestikasi Satwa Liar sebagai Peliharaan

Tingkat kemungkinan stres satwa liar akan tinggi jika kebebasannya dibatasi.


Belantara Foundation: Anak Muda Punya Peran Penting dalam Menjaga Keanekaragaman Hayati

14 hari lalu

Belantara Foundation melakukan edukasi dan kampanye digital mengenai gajah dan manusia yang hidup harmonis melalui komik strip di Instagram. (Belantara)
Belantara Foundation: Anak Muda Punya Peran Penting dalam Menjaga Keanekaragaman Hayati

Belantara Foundation menilai bahwa kaum muda punya peran penting dalam mendukung konservasi flora dan fauna.


Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

16 hari lalu

Kebakaran yang menghanguskan 25 hektare areal
Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

Karhutla di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, pada Sabtu, 26 Agustus lalu.


Peringatan 200 Tahun Alfred Russel Wallace Jadi Forum Pertukaran Riset Keanekaragaman Hayati

40 hari lalu

Wallacea Week 2017 digelar di Perpustakaan Nasional mulai Senin, 16 Oktober 2017. Kredit: Kistin Septiyani
Peringatan 200 Tahun Alfred Russel Wallace Jadi Forum Pertukaran Riset Keanekaragaman Hayati

Sesi diskusi dilakukan agar peserta bisa mendalami pemahaman tentang evolusi, keanekaragaman hayati, dan kontribusi Wallace.


Satwa Liar Bukan untuk Dipelihara di Rumah, Ini Kata Animal Curator Taman Safari

45 hari lalu

Ilustrasi Harimau Bengal. Tigers World Com
Satwa Liar Bukan untuk Dipelihara di Rumah, Ini Kata Animal Curator Taman Safari

Beda dengan satwa domestik, satwa liar tidak dapat dipelihara secara pribadi karena menyalahi kaidah perawatan.


Beruang Turun ke Jalan Taman Nasional Pegunungan Great Smoky Ditutup

47 hari lalu

Ilustrasi beruang. Sumber: Getty Images/Lonely Planet Images/mirror.co.uk
Beruang Turun ke Jalan Taman Nasional Pegunungan Great Smoky Ditutup

National Park Services menyatakan area jalan Taman Nasional Pegunungan Great Smoky ditutup karena beruang mencari makanan