TEMPO.CO, Jakarta - Alya Zahira, salah satu alumni Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), berhasil menorehkan prestasi di ajang Miss Universe Indonesia. Alya terpilih menjadi finalis mewakili DKI Jakarta. Dia juga masuk ke babak sepuluh besar, menyingkirkan puluhan peserta lainnya.
Melansir dari situs ITB, kecintaannya pada dunia pageant atau kontes kecantikan sejak dulu memotivasinya untuk terus mencoba hingga akhirnya mendapatkan predikat tersebut.
Sebagai seorang lulusan ilmu farmasi, Alya memahami betul bahwa bidang kesehatan sangat esensial dalam meningkatkan kualitas hidup. Cita-citanya adalah mengadvokasi kesehatan yang layak di kalangan perempuan Indonesia, terutama dalam pencegahan stunting.
Menurutnya, cantik dalam penampilan saja tidak cukup. Seorang perempuan baginya juga harus memiliki kecantikan dari dalam. Dalam mewujudkannya, dia berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, salah satunya Fempire.
Fempire adalah komunitas yang mewadahi para perempuan Indonesia untuk berkembang menjadi sosok pemimpin melalui pelatihan-pelatihan pengembangan diri. Melalui program ini, dia berharap dapat memotivasi perempuan-perempuan di luar sana untuk menjadi pribadi yang lebih independen dan memiliki visi karier yang cemerlang.
Akan tetapi, dia pun mengakui bahwa membangun karakter tidaklah mudah. Pada awalnya, dia mengakui bahwa dia merupakan sosok yang pemalu. Kepercayaan dirinya tumbuh seiring berjalannya waktu, saat dia bergabung dalam tim bola basket putri.
Saat itu, dia dan timnya beberapa kali mendapatkan juara dari berbagai macam pertandingan, di antaranya juara kedua di National Swiss Championship 2017, juara pertama 3x3 Yogya Competition 2018, dan masih banyak lagi.
“Terlibat dalam bola basket telah memberi saya banyak pelajaran hidup yang tak ternilai, hingga membentuk saya menjadi orang seperti saya hari ini,” kata Alya.
Sikap gigihnya makin tumbuh ketika dia berhasil melewati masa-masa menantang selama mengejar gelar sarjana di Sekolah Farmasi ITB. Dia menyadari bahwa perjalanan pendidikannya selama ini mengantarkannya menjadi pribadi yang lebih adaptif dan toleran.
Dia pun mengaku bangga menjadi lulusan ITB, karena berhasil mengajarkannya merangkul keberagaman dari teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah.
Menjadi seorang Miss Universe Indonesia merupakan gerbang baru baginya untuk fokus dalam menebarkan kesadaran terkait pentingnya sosok perempuan kuat di kalangan masyarakat. Dia sangat termotivasi untuk bisa menginspirasi perempuan-perempuan Indonesia menjadi lebih tangguh.
Harapannya ke depan adalah pengalaman dan latar belakangnya bisa bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam meningkatkan kualitas kesehatan.
Pilihan Editor: Kisah Anak Kolong Nyaris Berhenti Kuliah dan Raih Beasiswa S2-S3 di UCL