TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang beberapa sekolah kedinasan yang beroperasi di Yogyakarta. Yogyakarta dijuluki sebagai Kota Pelajar atau Kota Pendidikan karena ada banyak lembaga pendidikan yang berdiri. Tak hanya perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS), juga sekolah kedinasan.
Berita populer selanjutnya tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN bangga karena seorang peneliti di bidang perubahan iklim, Edvin Aldrian menerima penghargaan berupa Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama. Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023. Anugerah ini diberikan atas jasa-jasanya yang bermanfaat bagi masyarakat tidak hanya di Indonesia namun juga internasional.
Selain itu, hujan disebut bisa meluruhkan polutan yang membuat kualitas udara memburuk. Menurut peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di Bandung Nani Cholianawati, dari beberapa penelitian menunjukkan hujan gerimis atau light rain tidak akan meluruhkan polutan. “Kalau dari literatur sih hujan lebat,” katanya pada Senin, 14 Agustus 2023.
1. 7 Sekolah Kedinasan di Yogyakarta, Mulai dari Poltekkes hingga AAU
Yogyakarta dijuluki sebagai Kota Pelajar atau Kota Pendidikan karena ada banyak lembaga pendidikan yang berdiri. Tak hanya perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS), ada beberapa sekolah kedinasan yang beroperasi di Yogyakarta.
Sekolah kedinasan tersebut bersifat ikatan dinas atau lulusannya akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan non-ikatan dinas. Meski begitu, banyak industri yang membutuhkan lulusan sekolah kedinasan.
Salah satu sekolah kedinasan di Yogyakarta adalah Akademi Angkatan Udara (AAU). Akademi Angkatan Udara berlokasi di Jalan Raya Solo – Yogyakarta, Maredan, Sendangtirto, Kalasan, Kabupaten Sleman. Lembaga pendidikan yang mengusung semboyan Vidya Karma Vira Pakca tersebut diresmikan pada 26 Juli 1965.
AAU menawarkan tiga program studi (prodi), yaitu Teknik Aeronautika Pertahanan, Teknik Elektronika Pertahanan, dan Teknik Manajemen Industri Pertahanan. Seluruh lulusannya akan menyandang gelar Sarjana Terapan Pertahanan dengan pangkat S.TR. (Han).
2. Peneliti Perubahan Iklim BRIN Raih Bintang Jasa Pratama, Ini Segudang Prestasinya
Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN bangga karena seorang peneliti di bidang perubahan iklim, Edvin Aldrian menerima penghargaan berupa Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama. Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023. Anugerah ini diberikan atas jasa-jasanya yang bermanfaat bagi masyarakat tidak hanya di Indonesia namun juga internasional.
“Aldrian merupakan sosok periset yang selama ini telah berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim,” demikian dikutip dari BRIN. Hal ini membawanya menjadi anggota Dewan Panel PBB yakni sebagai Vice Chair Working Group I dalam Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC) atau Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim.
Aldrian lahir di Jakarta, 2 Agustus 1969 ini, berada di posisi Vice Chair Working Group I untuk kedua kalinya. Pada tahun 2015 lalu, ia juga menduduki posisi yang sama. Untuk kali kedua ini, ia kembali terpilih berdasarkan pemungutan suara dari negara anggota IPCC yang dilakukan di Nairobi pada 25 - 28 Juli 2023 yang lalu.
“Posisi saat ini memberikan tantangan tersendiri karena harus bersaing dengan para ilmuwan dari beberapa negara seperti Australia, Selandia Baru, dan Malaysia,” kata Aldrian. Berdasarkan voting di IPCC yang berlaku regional, karena ia berasal dari Indonesia maka pemilihnya berasal dari regional 5 yaitu Asia Tenggara, Pasifik Barat Daya, dan ASEAN. Menurutnya, ia dibantu negara kepulauan seperti Tonga, negara-negara muslim seperti Bangladesh, Bahrain, Turki, dan juga Amerika Latin.
3. Hujan Buatan Luruhkan Polusi Jakarta? Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Hujan disebut bisa meluruhkan polutan yang membuat kualitas udara memburuk. Menurut peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di Bandung Nani Cholianawati, dari beberapa penelitian menunjukkan hujan gerimis atau light rain tidak akan meluruhkan polutan. “Kalau dari literatur sih hujan lebat,” katanya pada Senin, 14 Agustus 2023.
Nani menjelaskan soal kemungkinan hujan buatan dengan teknologi modifikasi cuaca atau TMC untuk meluruhkan polutan di Jakarta dan sekitarnya. Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menginstruksikan sejumlah menterinya dan gubernur untuk menangani masalah polusi di Jakarta saat rapat di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus 2023. Jokowi antara lain meminta rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek.
Menurut Nani, pada musim hujan tingkat polutan terlihat berkurang signifikan dibandingkan saat kemarau. Namun, penurunan polutannya tidak sampai separuhnya. Fakta lain dari kajian hasil alat pengukur kualitas udara dan laporan instansi terkait, saat pandemi Covid-19 dan kemarau basah tahun lalu, penurunan polutan dinilai tidak signifikan. Pun dari hasil pantauan satelit. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.